Mungkin ga telalu banyak yang sadar akan pentingnya fungsi essence dalam rutinitas perawatan kulit kita, atau bahkan banyak juga yang menganggap essence itu sama dengan serum, padahal tidak seperti itu. Essence dipakai sebelum menggunakan serum. Fungsinya tentu saja untuk memaksimalkan kinerja serum yang akan kita pakai nantinya.
Showing posts with label skin care. Show all posts
Showing posts with label skin care. Show all posts
Thursday, November 14, 2019
Friday, May 10, 2019
Review: Biore UV Aqua Rich Watery Essence SPF 50+/PA++++
Di sini, di mana pake lotion nyamuk dianggap lebih penting, pemakaian sunscreen seringkali dinomor-sekiankan. Iyaaa serius beneran. Coba kalian tanya ke temen yang bukan penyuka skincare/makeup, kemungkinan besar wajah mereka itu polos tanpa lapisan apapun. Padahal pemakaian sunscreen itu adalah kebutuhan, bukan buat genit-genitan.
Sinar matahari punya banyak dampak positif buat keberlangsungan hidup manusia, tapi efek negatifnya untuk kulit pun ada. Sinar matahari terbagi menjadi tiga menurut panjang gelombangnya, yaitu UVA, UVB, dan UVC. Sinar UVC memiliki ukuran gelombang yang paling pendek sekaligus paling merusak, tapi untungnya sudah 'diblokir' duluan oleh ozon bumi. Sedangkan UVA dan UVB tidak.
Sunday, May 5, 2019
New and Exclusive from Althea: A'Bloom Beauty Playground!
Althea is at it again!
So after releasing their Althea's Exclusive brand some time ago, Althea has come up with the latest collection, A'Bloom, which was officially launched on 23 April 2019. The collection range includes four series of sheet masks, blackhead remover, and the ultra cute makeup puffs.
Friday, April 5, 2019
Review: Avoskin Miraculuous Refining Serum
Hai para pembaca yang budiman,
Karena ini adalah post pertama gue soal chemical exfoliation, sebelom gue bahas soal Avoskin Miraculous Refining Serum ini, gue mau ngomong dikit soal pengelupasan kulit. Daaan beberapa poin penting soal kondisi kulit gue. Jadi gue berharap kalian bisa baca kata-kata pembuka ini dulu ya. It's important.
Apa itu Chemical Exfoliation?
Tiap hari pasti ada bagian dari kulit kita yang mengelupas, jadi kulit mati dan terbang ke udara (halah...). Sebagian kulit mati itu ada yang tetap tinggal di wajah kita dan menumpuk di sana. Perlu gak sih kulit mati ini dibersihkan? Nggak sih, nggak dosa juga. Tapi kalo rajin dibersihkan, kulit akan tampak lebih cerah karena kamu sudah melenyapkan lapisan 'tidak penting' yang nangkring di atas wajahmu. Skincare yang kamu pake juga akan bekerja lebih efektif. Sayang aja kalo kamu udah beli skincare mahal-mahal, tapi masih banyak kulit mati yang menghalangi kerja produk-produk itu.
Monday, December 17, 2018
Review: Althea Petal Sunaway
I was receiving this Althea Petal Sunaway as one of the items of my welcome gift from Althea. This is a new addition to their very ow makeup line (there are some more products as I'm writing this. LOL).
Tuesday, December 4, 2018
Unboxing: Althea Welcome Gift (First Impression of Althea Milk Peel Cream Mask)
Kalo kamu suka belanja produk kosmetik dari Korea, kamu wajib tahu tentang Althea.kr. Situs ini adalah situs belanja kosmetik Korea dengan harga yang bersaing dibanding harga counter-counter resmi yang ada di Indonesia. Semua kosmetik yang dibeli di Althea dikirim langsung dari Korea, jadi jangan kuatir soal keasliannya.
Tahun lalu Althea sempet stop semua transaksi ke Indonesia karena waktu itu bea cukai kita lagi bermasalah. But the good news is, mendekati akhir 2018 ini mereka kembali menerima order dari Indonesia, tentunya dengan beberapa perubahan kebijakan, yang menurut gue sama sekali nggak menyusahkan gue.
Sebagai welcome gift, Althea sempat mengirimkan ke gue beberapa produk mereka. Duh, mereka yang dateng, kok mereka yang kasih welcome gift sih hahaha. Gapapa deh yang penting gue seneng.
Gift ini datang dalam box pink khas Althea, lihatnya aja udah seneng berbunga-bunga banget. Apalagi emang pas kebetulan isinya juga barang-barang dengan kemasan bernuansa pink. Ini yang waktu itu gue dapet:
- Althea Petal Velvet Sunaway SPF 50+ PA++++ (sunscreen),
- Althea Milk Peel Cream Mask (masker),
- Althea Petal Powder (translucent, warm beige, dan pink lavender)
- Free cosmetic pouch
- Hand mirror
Buat yang masih asing, barang yang dikirimkan ini adalah merk dari Althea sendiri. Jadi mereka juga punya brand sendiri loh.
Selain dari gift di atas, gue juga dapet kredit dengan jumlah tertentu yang bisa dibelanjakan untuk next event-nya. Kreditnya ini sekarang udah gue belanjain sih, tapi belum sempet foto barang-barangnya. Semoga sempet gue bikin untuk post berikutnya ya.
Nah, buat kamu yang mau belanja di Althea, ada beberapa perubahan peraturan nih. Sebenernya sempet beberapa kali ganti aturan sih dari pas relaunch kemarin, tapi ini aturan terbarunya:
Jumlah pesanan per bulan
- Pelanggan layak untuk membuat 1 pesanan per 24 jam
- Setelah melakukan pemesanan, kamu harus menunggu 24 jam agar memenuhi syarat untuk melakukan pemesanan berikutnya
- Maksimal cap Rp1.100.000 per pesanan
- Maksimal 8 per barang per jenis yang sama
- Maksimal 8 barang per pesanan
Pesanan gue sendiri sampenya cepet banget, kira-kira terhitung hampir 2 minggu dari sejak gue melakukan pembayaran.
Selanjutnya gue mau bikin first impression tentang salah satu produk yang dijadikan gift ini, produk yang akan gue ulas adalah Althea Milk Peel Cream Mask. Sementara satu dulu, yang lain bisa menyusul ya.
Althea Milk Peel Cream Mask (My First Impression)
Althea Milk Peel Cream Mask ini adalah peeling mask, sesuai namanya. Peeling mask sendiri adalah masker yang berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati.
Seperti yang udah gue sebut di atas, Althea ini adalah merk eksklusif dari Althea.kr. Kemasannya berupa botol pump berwarna putih dan biru, terbuat dari plastik. Kotaknya juga ada, tapi nggak terlalu banyak info yang bisa digali dari kotaknya ini karena kebanyakan ditulis dalam huruf Korea.
Masker ini diklaim mengandung tiga bahan utama yaitu:
- AHA, mengangkat sel kulit mati.
- BHA, menghilangkan kotoran dan membuka pori-pori yang tersumbat
- Ekstrak protein susu, melembabkan dan menyegarkan kulit.
Jadi dari klaimnya, masker ini berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati, tanpa menghilangkan kelembabannya.
Ingredients:
Water (Aqua), Kaolin, Glycerin, Disiloxane, Bentonite, Propanediol, Myristic Acid, Methyl Perfluoroisobutyl Ether, Stearicacid, Methyl Perfluorobutyl Ether, Potassium Hydroxide, 1,2-Hexanediol, Palmitic Acid , Ethylhexylglycerin, Milk Proteinextract, Disodium Edta, Gaultheria Procumbens (Wintergreen) Leaf Extract, Gluconolactone, Glycolic Acid, Titaniumdioxide (Ci 77891), Fragrance (Parfum), Coumarin*, Hexyl Cinnamal*, Citronellol*
Tekstur masker ini berupa clay berwarna putih dengan aroma segar seperti bau bedak bayi. Begitu pertama kali dipump keluar, dia kayak clay biasa aja gitu, warnanya putih keabuan. Tapi setelah diratakan dan dibiarkan selama beberapa detik, teksturnya berubah sendiri jadi busa kecil-kecil. Pas dia berubah jadi busa itu, muka rasanya geli-geli gatel hehehe. Tekstur seperti ini mengingatkan gue akan masker bubble-nya Elizavecca. Cuma pas gue tunggu agak lama, busanya nggak berubah bentuk seekstrim masker Elizavecca.
Untuk perubahannya kamu bisa liat pada gambar di bawah ini.
Cara pakainya, wajah dibasahkan dulu, jadi bukan saat wajah kering ya, baru oles masker ini dan ratakan. Tunggu kira-kira satu menit, baru bilas pakai air.
Gue sempet pakai masker ini 2x. Sebenernya agak takut karena gue punya sentimen sendiri sama BHA. Emang gue belom pernah pakai produk dengan BHA, tapi kalo liat temen-temen udah ada beberapa yang wajahnya iritasi setelah memakai toner ber-BHA.
Setelah 1x pakai besoknya muncul satu jerawat, tapi gue gak yakin karena masker ini atau bukan. Untuk reaksi seperti ini gue harus coba beberpa kali lagi. Tapi untuk efek instannya, wajah gue keliatan lebih cerah. Yang bikin gue amazed, efek cerah ini bertahan hingga dua hari setelah pemakaian masker.
Gue masih penasaran pengen coba masker ini beberapa kali lagi, tapi gue kasi jarak paling seminggu sekali. Ya siapa tau gue cocok karena terus terang gue tergiur sama efek bagus dari BHA ini.
Althea Milk Peel Cream Mask ini hanya bisa kamu dapatkan di althea.kr dengan harga Rp. 139.000. Kamu juga bisa mendapatkan potongan harga hingga Rp. 70.000 untuk pembelian pertama kamu. Syaratnya cukup klik link di bawah ini dan daftarkan email-mu!
Wednesday, October 31, 2018
My Skin Care Journey: Skin Care Routine Untuk Kulit Normal Cenderung Kering
Problem kulit gue itu bermula pas hamil keempat tahun 2016. Kulit gue jadi jerawatan dan kusam banget. Entah udah berapa kali gue di-judge jarang mandi saking somplaknya penampakan gue.
Awalnya problem yang gue hadapi itu jerawat. Dan alhamdulillah berhasil gue atasi dalam waktu beberapa bulan. Sayangnya gue nggak sempet mendokumentasikan produk-produknya apa aja. But, trust me, produk yang gue pake hanya sebatas produk drugstore yaitu Acnes, Caladine, dan Mineral Botanica. Paling mahal itu The Body Shop. Tapi gue pakenya rutin dan agak ngotot juga sampe akhirnya kulit gue jenuh dan mulai kering dan mengelupas karena keseringan digempur dengan anti acne products. Nah skincare routine yang gue pake ini jadi semacam 'penyembuhan' dari kusamnya bekas jerawat dan kulit yang mengelupas itu demi kulit yang lebih cerah, lembab, dan bersinar seperti piring yang baru dibeli. Sedikit catetan juga kalo usia gue 37 tahun jadi proses regenerasi kulit juga udah lambat.
Saturday, October 20, 2018
Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence dan Intensive Nourishing Eye Cream (A First Impression)*
Akhir-akhir ini, dunia beauty di Indonesia lagi dipenuhi oleh kemunculan skincare products dari local indie brands. Buat yang rajin ngikutin perkembangan dunia beauty, pasti bisa menyebutkan setidaknya tiga brand baru. Tapi Avoskin bukan baru muncul karena mereka sudah berdiri sejak 2014. Saya inget banget tahun segitu dunia beauty lagi gencar-gencarnya dibombardir dengan matte lip cream lokal dari berbagai merk. Tapi Avoskin muncul beda sendiri.
Thursday, October 4, 2018
Review: Irisu Apotek Hidup Green Face Mask (Binahong Kelor)
Hai teman-teman semua!
Sudah pernah dengar tentang Irisu Indonesia (atau Irisu)? Irisu adalah brand lokal yang produk-produknya berupa perawatan wajah berbahan dasar organik yang telah diekstraksi. Baru-baru ini berkat Komunitas Beauty Blogger dan Vlogger Indonesia bekerjasama dengan Irisu Indonesia, saya berkesempatan mencoba tiga varian produk mereka yaitu:
- Aprotek Hidup Green Face Mask (Binahong Kelor)
- Secret Japanese Whitening Face Mask
- Rose Blood Hydrating Gel Moisturizer
Saturday, September 22, 2018
Review: Foodaholic Natural Essence Mask (Pomegranate, Coenzyme Q10, Potato, Olive, Royal Jelly, Snail, Green Tea)
Hai pembaca yang budiman, sudah berapa ekor burung puyuh yang kamu beri makan hari ini?
Oke, jadi di post kali ini saya akan membahas soal sheet mask. Bagi penganut kepercayaan 'pakai sheet mask setiap hari', menemukan sheet mask dengan harga murah tapi nggak abal/palsu itu pe-er banget. Kalau rata-rata harga sheet mask di olshop itu 12 ribuan, hitung saja berapa modalnya kalau mau pakai setiap hari. Nah pas lagi browse di online shop, saya nemu sheet mask merk Foodaholic ini. Harganya murah fantastis, 7000 saja. Malah bisa lebih murah kalau kamu membeli lima peti sekaligus.
Thursday, August 30, 2018
Review: Naruko Taiwan Magnolia Brightening and Firming Skin Care (Mask EX, Night Gelly EX, Cream Wash EX)
Hai para pembaca yang budiman dan senantiasa dilindungi oleh Allah SWT,
Apa kabar? Sudah menabungkah hari ini? Pada kesempatan yang berbahagia ini ijinkan saya menulis tentang sebuah merk skincare asal Taiwan yang baru-baru ini launch di Indonesia, Naruko. Brand ini bernaung di bawah PT. Fortius Distributions Indonesia, sebuah PMA yang berlaku sebagai distributor resmi Naruko di Indonesia. Brand ini sendiri didirikan pada tahun 2003 di Taiwan oleh Niuer, seorang beauty practitioner.
Monday, July 9, 2018
Review: Pond's White Beauty Instabright Tone Up Milk Cream
Kayaknya produk tone up cream lagi marak banget ya akhir-akhir ini. Beberapa skincare luar (terutama dari Korea) udah banyak yang ngeluarin produk dengan efek tone up ini, cuma untuk di Indonesia kayaknya baru beberapa tahun belakangan.
Sebelum gue bahas lebih lanjut mungkin masih ada yang penasaran sama tone up cream. Apaan sih itu? Tone up cream itu adalah produk yang berfungsi untuk menjadikan kulit tampak cerah seketika. Gue gak tau harus mengkategorikan ini sebagai produk apa, karena pelembab bukan tapi pemutih juga bukan. Maybe lebih tepat kalo gue bilang ini semacam primer wajah. Kandungan tone up cream itu biasanya ada titanium dioxide dan niacinamide, yang biasanya juga terkandung dalam produk sunscreen.
Wednesday, June 6, 2018
Unboxing: Socobox (Brunbrun Paris First Impression and Mini Review)
Sudah pernah denger merk kosmetik dan skincare Brunbrun Paris? Beberapa waktu lalu saya sempat dikirimkan Socobox dari sociolla.com berisi beberapa set skincare dan kosmetik dari Brunbrun Paris.
Sempet saya search di internet tentang merk ini. Dugaan bahwa merk ini berasal dari Perancis, ternyata salah besar. Terus kenapa harus dikasi embel-embel nama Paris? Entahlah, tapi yang jelas brand ini masih berada satu naungan dengan perusahaan direct selling Sophie Paris Indonesia, atau dulu dikenal dengan nama Sophie Martin. Bedanya dengan Sophie Paris, Brunbrun Paris ditargetkan untuk kalangan yang lebih muda, jadi harganya juga lebih relatif terjangkau. Brunbrun Paris juga memiliki outlet di beberapa mall besar, beda dengan Sophie Paris yang lebih ke direct selling.
Wednesday, March 14, 2018
Review: Sudocrem Baby Care Cream and BabyGanics Flouride-Free Toothpaste (First Impression)
Di post kali ini saya mau review dua item yang agak beda dari biasanya karena nggak berhubungan dengan dunia kecantikan. Well, nggak sepenuhnya sih, karena salah satu barangnya juga saya pake pribadi sebagai skincare. Kedua produk itu adalah Sudocrem Baby Care dan Babyganics Fluoride-Free Toothpaste dari Mothercare Indonesia.
SUDOCREM
Sesuai dengan nama dan deskripsi produk pada kemasannya, Sudocream pada dasarnya adalah krim popok untuk bayi, fungsi utamanya ditujukan untuk mengubati ruam yang sering diakibatkan oleh pemakaian popok sekali pakai ataupun popok kain.
Tampilan kemasannya nggak fancy, cuma jar plastik yang bulky berwarna abu-abu. Kalo maih baru, produk ini dilengkapi dengan seal kokoh pada tutupnya, manteb banget deh pokoknya itu seal.
Tekstur Sudocrem ini adalah krim putih yang thick banget dengan aroma mirip bedak bayi, tapi ada sentuhan chemical-nya dikit. Ketika dioleskan dia susah diblend pada awalnya tapi akan 'mencair' dengan panas tubuh setelah beberapa saat. Saya udah pernah beli beberapa merk krim popok dan semua teksturnya memang seperti ini.
Krim ini diklaim dapat menyembuhkan iritasi kulit ringan tanpa menyebabkannya menjadi kering., dapat mengurangi rasa sakit pada iritasi kulit, dan sangat lembut sehingga ngga sakit ketika diaplikasikan pada bagian kulit yang terluka. Malah enak banget karena adem rasanya. Jadi emang cocok banget dijadikan krim popok untuk bayi. Selain itu saya juga suka mengoleskan ini di bagian kulit yang terkena gigitan nyamuk. Bekas gigitannya jadi cepat mengering.
Sempet baca-baca juga di berbagai review kalau ini sering digunakan untuk obat jerawat dan terbukti ampuh. Terus terang belom pernah saya pakai untuk jerawat sih, cuma saya punya iritasi ringan, sebangsa eksim, di sela-sela jari tangan. Gara-gara terlalu kering terus jadi gatel, sering digaruk, lama-lama iritasi. Udah berbulan-bulan nggak sembuh. Terus setelah diolesin Sudocrem ini, dalam hitungan hari lukanya mulai mengering. Mungkin dalam ke depannya saya mau coba pake ini sebagai krim malam kalo muka lagi jerawatan dan mengelupas. Jadi buat kamu yang nggak punya baby, produk ini juga bisa kamu gunakan, terutama yang bermasalah dengan jerawat, iritasi kulit, dan punya darah manis sering digigit nyamuk. Hehehe...
Sudocrem tersedia di konter Mothercare seluruh Indonesia dengan harga Rp. 119.000 untuk isi 125 gram dan Rp. 89.000 untuk isi 60 gram. Harganya menurut saya sih lumayan bersahabat, apalagi isinya banyak banget dan pakenya cukup oles sedikit aja.
Babyganics Flouride-Free Toothpaste
BabyGanics adalah merk yang memproduksi toiletries dan skincare untuk bayi. Kalo search di web Mothercare, kamu bisa nemuin banyak sekali varian produk dari BabyGanics ini. Salah satu yang Mothercare kirim ke saya untuk di-review adalah BabyGanics Flouride-Free Toothpaste. Di sini saya akan menulis sedikit pengenalan produk dan first impression saja buat kalian.
BabyGanics Flouride-Free Toothpaste ini kemasanya lucu, walaupun dia judulnya pasta gigi tapi tube-nya gede banget kayak tube sabun wajah. Kemasannya dilengkapi dengan tutup flip cap ang praktis. Kalo baru beli, di bagian dalam kemasannya juga tertutup seal aluminium foil ya.
Untuk tekstur BabyGanics Flouride-Free Toothpaste sendiri berupa gel bening yang hampir encer. Terus terang saya kesulitan memotret isi produknya karena agak cair. Ketika dioles ke sikat gigi juga ngga terlalu kelihatan karena warnanya bening. Aromanya manis seperti buah dan ketika dibuat sikat gigi tetap mengeluarkan busa.
BabyGanics Flouride-Free Toothpaste ini diklaim bebas fluoride, sakarin, sulfat, gluten, dan pewarna buatan. Dan yng terpenting lagi, aman jika tertelan. Untuk penggunaannya hanya untuk anak di atas usia 6 bulan ya.
BabyGanics Flouride-Free Toothpaste terdiri dari dua varian dengan aroma Strawberry dan Watermelon. Dijual di seluruh konter Mothercare dengan harga Rp. 139.000 per 113 gram.
Tuesday, February 27, 2018
Review: Skin Dewi Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment dan Raspbery Hydrating Cleansing Milk
Ada berapa produsen lokal yang konsentrasi produknya hanya pada perawatan wajah dan tubuh? Nggak banyak. Kebanyakan memang homemade skin care. Kalau kriterianya mau dipersempit menjadi: skincare lokal yang diproduksi secara massal, nah itu jumlahnya lebih sedikit lagi. Ada beberapa produsen/merk di pasaran yang saya tahu, salah satunya adalah Skin Dewi.
Skin Dewi dipelopori oleh Mrs. Dewi Kauw, idenya berasal dari anak keduanya yang menderita atopic dermatitis dari lahir. Karena tidak mau tergantung pada krim-krim yang diresepkan dokter, maka beliau pun berinisiatif memproduksi lini perawatan kulitnya sendiri dengan konsep bahan natural dan organik. Beliau percaya bahwa setiap kulit tercipta unik, maka kebutuhan skin care dan regime-nya juga berbeda untuk masing-masing jenis kulit.
Seperti saya misalnya. Sejak lahir memang emang gak terlalu banyak masalah kulit yang saya alami. Tapi akhir-akhir ini akibat pengaruh hormonal dan usia yang udah di ats 35 tahun, ada aja masalah kulit yang saya alami. Kering dan mengelupas, tapi jerawatan dan kusam. Bingung kan...
Berdasarkan problem kulit yang saya alami, agak bingung mau pilih skincare apa dari merk Skin Dewi ini. Tapi setelah bolak-balik membaca deskripsi produk, saya memutuskan untuk mencoba dua jenis skincare dari Skin Dewi yang dirasa cocok, yaitu Raspbery Hydrating Cleansing Milk (untuk permasalahan kulit kering saya) dan Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment (untuk noda jerawat dan warna kulit yang kusam). Mari kita bahas satu persatu lebih rinci.
Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment
Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment pada dasarnya adalah serum vitamin C. Ketika memilih produk ini untuk dicoba, sebenernya saya agak gambling juga karena sudah dua merk serum vitamin C yang saya coba, dan dua-duanya sukses bikin muka bruntusan. Tapi saat ini saya lagi butuh banget karena tampilan wajah lagi kusam-kusamnya. Banyak dark spot dan bekas jerawat. So, kayaknya saya bisa ambil resiko bruntusan sekali lagi (as the worst case scenario).
Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment ini dikemas dalam botol pump plastik berwarna putih dan tempelan label berwarna putih juga. Kalau kamu main ke web resmi SkinDewi, di situ botolnya hijau ya. Kalau yang putih ini kemasan lamanya.
Beberapa komposisi utama dari produk ini adalah:
- Rosehip Co2 Extract, untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari dan membantu regenerasi kulit.
- Kakadu Plum Extract, kaya akan vitamin C, untuk mencerahkan kulit.
- Licorice Extract, untuk mengurangi flek/hiperpigmentasi.
- Vitamin C, untuk mencerahkan, memudarkan flek, menstimulasi produksi kolagen agar ulit menjadi kencang.
- Helichrysum Oil, untuk peremajaan kulit dan membantu regenerasi kulit.
Dilihat dari deskripsinya, jelas banget ya kalau Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment ini memiliki fungsi utama sebagai pencerah wajah dan noda jerawat/hiperpigmentasi. Formulanya bisa digunakan untuk kulit berminyak aupun kering. Khusus untuk kamu yang kulutnya kering, disarankan menggunakan pelembab lagi setelah memakai ini.
Tekstur dari serum ini adalah krim berwarna jingga yang nggak terlalu kental, nggak cair juga. Memiliki aroma seperti jamu yang agak tajam, bahkan sampai dia dihapus pun aromanya nggak hilang sepenuhnya, hanya sedikit samar. Tapi memang produk yang diklaim natural atau organik rata-rata memang tidak wangi tau malah nggak berbau sama sekali.
Saya memakai ini hanya pada malam hari, digunakan sebagai serum (setelah menggunakan toner). Untuk kulit berminyak, bisa juga dipakai siang hari sebagai pelembab. Ketika dioleskan krimnya agak lengket di wajah. Maka diusahakan jangan terlalu banyak mengeluarkan produknya. Contoh satu pump seperti pada foto atas itu agak kebanyakan, disarankan setengahnya aja, kalau ngga bakal terasa tambah lengket.
Raspbery Hydrating Cleansing Milk
Raspbery Hydrating Cleansing Milk ini dikemas dalam tube putih flip top dengan tempelan label putih juga. Jangan terkecoh dengan namanya. Raspbery Hydrating Cleansing Milk ini bukan cleansing milk, melainkan sabun pembersih wajah. Jadi fungsinya sebagai second cleanser setelah makeup remover atau cleansing milk.
Beberapa koposisi utama dari produk ini antara lain:
- Raspberry Oil, mengandung ellagic acid untuk mencerahkan dan meremajakan kulit.
- Papaya Extract, gentle eksfoliate, untuk mengangkat sel kulit mati.
- Vitamin B5 d-panthenol, melembutkan kulit.
Raspbery Hydrating Cleansing Milk adalah sabun wajah yang diformulasikan khusus untuk kulit kering. Dia membersihkan tapi tidak 'over-cleansing', jadi ngga bikin kulit tambah kering. Selain itu Raspbery Hydrating Cleansing Milk juga bebas SLS (bebas sabun). Jadi kalo digosok nggak bakalan berbusa. Karena bebas SLS, maka produk ini memiliki sifat alergen yang rendah.
Tekstur dari Raspbery Hydrating Cleansing Milk ini krim yang hampir menyerupai cairan. Jadi kalo menekan tube-nya ngga hati-hati, bisa terpakai terlalu banyak. Warnanya putih susu dan baunya segar. Karena tekstur yang cair ini saya sempat ragu, ini sabun cuci muka atau cleansing milk. Tapi setelah sekali lagi membaca instruksi di kemasannya, saya baru yakin kalo ini sabun heheheh.
Saya menggunakan ini setiap cuci muka dengan bantuan konjac sponge. Seperti yang sudah dijelaskan, produk ini bebas SLS jadi nggak berbusa. Rasanya dipakai di kulit lembut banget, bahkan digosok ke mata pun ngga perih sama sekali. Hebat banget, saya sampai terharu... akhirnya bisa menemukan sabun muka yang cocok digosok ke mata untuk membersihkan eyeliner dan maskara. Akhirnya ngga usah ngandelin sabun anak saya lagi...
Setelah menggunakan sabun ini saya lanjut dengan pemakaian toner seperti biasa lalu disambung dengan Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment
Foto di atas adalah hasil pemakaian Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment dan Raspbery Hydrating Cleansing Milk ini selama kurang lebih dua minggu lebih sedikit. Ga usah foto semuka yaaa hahahah. Cukup di bagian jerawat terparah aja. Saya punya bekas jeawat yang lumayan gedde di bagian dagu. Setelah dua minggu bekasnya sedikit tersamarkan meski belom hilang seluruhnya.
Untuk tone kulit emang teras lebih cerah, pada foto di atas itu saya sama sekali nggak nambah lighting atau nambah exposure sama sekali. Itu pure hasil jepretan kamera. Ekspektasi saya yang ngga terlalu besar di awalnya, bahkan sampe mau ambil resiko bakal bruntusan, ternyata nggak terbukti. Seneng? Alhamdulillah.
Helichrysum Brightening Vitamin C Treatment ini dijual dengan harga Rp. 900.000/item. Sedangkan Raspbery Hydrating Cleansing Milk dijual dengan harga Rp. 150.000 untuk kemasan ukuran 50 gram dan Rp. 450.000 untuk 150 gram.
Info lengkapnya bisa kamu dapatkan di sini dan di sini. Kamu juga bisa gali info lebih lanjut tentang kulitmu dan Skin Dewi di sini:
Website: www.skindewi.com
Instagram: @skindewi
Saturday, February 17, 2018
Review: Etude House Natural Konjac Face Cleansing Puff
Konjac Sponge adalah sponge yang terbuat dari serat karet alami yang berasal dari akar tumbuhan Konjac. Benda ini biasanya digunakan untuk membersihkan bagian wajah dan tubuh. Awalnya gue gak terlalu kepengen pake konjac sponge. Menurut gue bikin ritual mandi tambah ribet. Cukuplah cuci muka pake tangan aja. Tapi mindset itu berubah sejak gue baca sebuah thread di grup kecantikan di Facebook. Banyak yang bilang kalo cuci muka dengan konjac sponge bikin kulit muka terasa lebih bersih, pori-pori jadi kelihatan mengecil yang bikin tampilan wajah lebih halus. Dih, baca kalimat semacem itu bikin hati gue mendidih...
Gue pernah beberapa kali liat konjac sponge tanpa merk (atau merk-merk cina) di toko centil. Teksturnya keras kayak batu yang bikin gue mikir apa gak sakit kalo buat cuci muka (iya, gue gak tau kalo harus direndem dulu...). Terus pas banding-bandingin harga ternyata banyak juga kosmetik Korea yang punya Konjac Sponge dan harganya beda tipis dengan yang ngga bermerk. Jadi gue pikir, ngapa ngga sekalian aja beli yang bermerk. Lebih jelas. Pilihan gue pun jatuh ke Etude House Natural Konjac Face Cleansing Puff ini. Pertama, dia paling murah. Kedua, warnanya putih. Katanya yang jenis putih ini cocok untuk kulit sensitif dan teksturnya lebih halus.
Etude House Natural Konjac Face Cleansing Puff ini dikemas dalam plastik bening dengan desain khas Etude House yang imut dan girly. Ketika sponge ini sampe (gue belinya online) gue agak surprise karena sponge-nya sudah dalam keadaan basah di dalam plastik. Ngga seperti sponge yang suka gue liat yang kering dan keras waktu baru beli. Pas gue baca review-nya sih ternyata emang begitu.
Karena dia basah begitu, awalnya gue sempet kuatir sponge-nya lembab dan berbau. Tapi ternyata ngga tuh. Pas gue buka aromanya seger dan nggak ada tanda-tanda jamuran. They must have done something awesome with the packaging!
Sponge-nya berbentuk dome. Satu sisi bulat, sedang sisi lainnya rata. Gue ngga terlalu ngerti apa bedanya antara kedua sisi itu, tapi gue rasa itu cuma desain supaya gampang dipegang. Warnanya putih, terasa kenyal, dan berpori besar. Memegang sponge ini seperti memegang kue mangkok tapi lebih kenyal lagi.
Kue ini sering jadi bekal makanan waktu gue TK...
Kira-kira begini penampakan sponge-nya pas pertama kali dibuka. Oh ya, dia juga dilengkapi dengan benang untuk menggantung.
Pas pertama kali dibuka seperti ini. |
Ini adalah tampilannya setelah gue pake sekitar satu minggu. Ketika dia mengering, bentuknya lebih menciut dan mengeras. Pori-porinya pun otomatis mengecil.
Karena gue masih buta gimana cara pakai konjac sponge, jadi gue ikutin cara yang tercantum di bagian belakang kemasannya. Sama plek ketiplek.
Pertama basahkan sponge. Lalu oleskan pembersih wajah ke sponge atau langsung ke wajah (kalo gue langsung apply sabun muka ke sponge aja). Lalu gosokkan sponge perlahan ke wajah dengan gerakan memutar. Setelah itu bersihkan sponge dengan air mengalir dan peras sisa airnya. Simpan di tempat yang kering dan berventilasi.
Dalam keadaan basah kuyup, warna putihnya berubah menjadi sedikit transparan dan pori-porinya semakin membesar. Gue selalu mengoleskan sabun wajah ke bagian yang bulat karena setelah dibasahin terasa lebih halus dibanding bagian bawahnya. Saat menggosok, gue menekankan pada bagian sekitar hidung dan dagu karena area ini paling kasar dan banyak komedonya.
Selama satu bulan cuci muka pakai Etude House Natural Konjac Face Cleansing Puff ini, gue merasa wajah lebih bersih dan lebih halus. Perubahan ini bahkan langsung terasa pada pemakaian pertama. Serius. Tampilan muka keliatan lebih cerah kayak habis maskeran, pori-pori juga kelihatan lebih sopan. Hanya saja pada bagian hidung dan dagu yang banyak komedo, gue belom merasakan perubahan berarti.
Setiap selesai dipakai, konjac sponge ini pasti gue bilas lagi dengan air mengalir sambil diperas-peras. Lalu untuk penyimpanannya, sesuai instruksi yang tertera di kemasan agar diletakkan dalam ruangan berventilasi, sponge ini gue tarok di kamar (meja rias tepatnya). Bukan digantung di kamar mandi. Nggak kok, kalo udah diperas, airnya nggak bakalan netes-netes.
Untuk umur pemakaiannya gue sih gak terlalu yakin berapa lamanya. Ada yang bilang sebulan, ada yang enam bulan. Cuma untuk amannya gue gak menyimpan sponge ini lebih dari sebulan. Jadi tiap abis gajian pasti beli untuk stok.
Etude House Natural Konjac Face Cleansing Puff ini gue beli di online shop luar dengan harga sekitar Rp. 50.000-60.000 kalo dirupiahkan. Di online shop lokal sih harganya ngga jauh beda ya. Bahkan kalo beruntung, kamu bisa nemu seller yang jual dengan harga Rp. 40.000 saja.
Subscribe to:
Posts (Atom)