Thursday, August 25, 2016

Senantiasa Nyaman dengan Charm Pure Style Pantyliners

Inilah pertama kali saya akan mereview pantyliner. Saya salah satu pengguna pantyliner walaupun ngga rutin banget ya, tapi ngga pernah kepikiran sama sekali untuk mereviewnya di blog ini. 

Awalnya sih saya ga terlalu aware dengan pentingnya penggunaan pantyliner untuk aktivitas sehari-hari, tapi makin ke sini saya makin nyadar. Apalagi, you know, semakin bertambahnya usia, tingkat kelembaban daerah V seorang perempuan itu semakin bertambah. Buat saya ini berasa banget. Istilah kerennya jadi lebih 'asem' hehehe. Duh jadi ga enak. Ditambah lagi saya ibu rumah tangga yang aktivitasnya kebanyakan di ruangan gak ber-AC sehingga saya banyak mengeluarkan keringat.


Berasa banget loh kalo kita abis buang air kecil walau udah dilap pake tisu sekalipun, area V itu tetap aja terasa lembab. Jadi suka ga nyaman pas mau shalat kalo celana masih berasa lembab. Solusi idealnya sih sering ganti nana alem alias celana dalem tiap abis peepee, tapi harus punya stok celana berapa kodi buuu? Atau bisa pake celana dalem yg sekali pake, tapi kan itu mahal, dan buat orang gemuk (kayak saya), ukurannya suka ga ada :D

Solusi paling pas ya pake pantyliner. Beruntung beberapa waktu lalu saya dapet kesempatan mencoba 3 varian dari pantyliner dari Unicharm.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

3 Varian Pure Style Pantyliners dari Unicharm ini adalah Fragrance, Double Fresh, dan Comfort Slim. Yuk kita bahas sedikit perbedaan dari 3 varian ini.




***




Pure Style Comfort Slim



CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Pure Style Comfort Slim adalah varian yang pas buat kalian yang mementingkan kenyamanan, karena tipis banget, lembut, berukuran 140 mm, dan tidak mengandung pewangi. Tersedia dalam kemasan isi 20 dan 40.




***


Pure Style Double Fresh



CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Kalo varian Pure Style Double Fresh ini cocok banget buat kalian penggemar yang praktis-praktis karena terdapat 2 lapisan pantyliner yang digabungkan menjadi 1 lembar. Praktis jadi ga perlu bawa ganti banyak-banyak. Kalo mau ganti, tinggal lepaskan lapisan pertama dan tadaaa... sudah ada 1 lapisan pantyloner lagi di bawahnya. Tersedia dalam varian Perfumed dan Non Perfumed isi 26 dan 52.



***


Pure Style Fragrance

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Last but not least adalah varian yang paling saya suka yaitu Pure Style Fragrance. Karena ini jadi favorit, maka akan saya bahas lebih detil lagi. Varian ini, sesuai dengan namanya, memiliki sensasi aroma yang menyenangkan jadi area V bebas dari aroma yang mengganggu, lembut di kulit, berukuran 140 mm, tersedia dalam pack isi 20 dan 40. 

Ada 3 jenis aroma yang tersedia yaitu:

Sweet Rose

Aroma Sweet Rose ini merupakan perpaduan aroma buah, bunga mawar, dan bunga Freesia. Pas buat kalian yang berjiwa lembut dan feminin.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY



Luxury Ylang Ylang

Kalo ini adalah perpaduan aroma gardenia dan Ylang Ylang. Varian ini diklaim sebagai aroma yang menghadirkan kesan mewah yang alami. Cocok buat yang berjiwa elegan.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Fresh Herbal

Untuk varian ini, aromanya merupakan perpaduan aroma jeruk Bergamot dan bunga Lily Bell, Kesannya seger. Cocok buat kamu yang menginginkan nuansa ceria dan selalu aktif.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Dari pengalaman pribadi saya sih, ketiga pilihan aroma di atas hampir ga ada bedanya. Serius. Entah apa hidung saya yang salah, tapi menurut saya, aromanya sama aja. Heheheh. Aromanya itu kayak wangi kertas surat yang lembut dan harum. Personally, saya suka sama aromanya, lumayan bisa mengurangi bau ga sedap ketika area V semakin melembab.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Setiap item pantyliner ini memiliki bungkus individual. Di bagian dalamnya terdapat perekat empat jalur yang memanjang dari ujung ke ujungnya, jadi bisa dibilang perekatnya bagus, ga takut geser selama dipake. Ukurannya juga pas, ga terlalu panjang atau pendek. Walau kalo boleh milih sih, saya pengen banget bisa nemu pantyliner yang panjangnya bisa seperti pembalut biasa. Rasanya lebih secure aja gitu.

Charm Pure Style Pantyliner ini membantu banget untuk keseharian saya saya, terutama pas mau beribadah. Oh ya, selain untuk menjaga kelembaban, saya juga menggunakan pantyliner pas masa-masa terakhir haid. Rasanya males aja kudu pake pembalut yang tebel padahal keluarnya udah tinggal sedikit.

Kamu bisa dengan mudah mendapatkan Charm Pure Style Pantyliner di Carrefour, Aeon, Superindo, Hypermart, Giant, Alfaonline, Orami, dll. Untuk sementara belum tersedia di mini market ya. Untuk info lebih lanjut pengenai produk ini, kamu bisa kunjungi alamat berikut ini:

Official web: http://bit.ly/charmpantyliner
Facebook: https://www.facebook.com/ShinewithCharm
Twitter: https://www.twitter.com/ShinewithCharm
Instagram: : https://www.instagram.com/ShinewithCharm






Saturday, August 13, 2016

Review: Inez Eye Shadow in Pattaya + Eye Makeup Tutorial

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Omaigod,

Blog gue udah lama banget dianggurin. Ada kali sebulan lebih. Ibarat rumah kosong, pasti udah banyak banget sawan, plus di garasi pasti udah banyak pup kucing berserakan.

Gue mau berbagi pengalaman pake eyeshadow buatan lokal dari Inez. Sebenernya post ini udah ada di draft dari bulan Maret atau April ya. Ya gitu lah. Gue beli ini di toko Dan+dan dengan harga Rp. 48.000. Asli gue demen banget ke toko satu ini. Jujur aja, gue lebih excited mampir ke Dan-dan ketimbang Sephora atau Sogo misalnya. Mungkin karna di Dan+dan lebih banyak barang yang harganya masuk ke kantong gue. Misalnya gue bawa duit dua ratus ribu perak bisa borong banyak kosmetik. Coba lo bawa duit segitu ke Sephora. Paling cuma dapet eyeshadow sebiji. 

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Cukup basa-basinya. Langsung kita bahas produknya aja. Eyeshadow quad dari Inez ini sebenernya udah diluncurkan bertahun-tahun lalu. Awalnya, bentuk kemasannya agak lebih persegi. Yang versi ini adalah bentuk terbarunya. Kemasannya, ya udah lah ya. Inez gitu loh. Ga ada yang istimewa sebenarnya. Cuma kotak seukuran telapak tangan dengan warna biru khas Inez. Di dalamnya terdapat cermin yang lumayan bermartabat. Bodinya lumayan tebal dan kokoh. Dan jangan lupakan sebuah dual ended applicator yang gak terlalu banyak berfungsi, at least gue ngerasanya begitu.

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Eyeshadow quad seri Pattaya ini didominasi dengan warna pink yang natural dan pas banget dipake buat sehari-hari.


Atas, kiri ke kanan:
  • Dusty Pink. Warna ini gue bilang bisa disambi buat blusher. Teksturnya agak powdery, pigmentasinya biasa aja. Warna ini matte banget. Gue sehari-hari paling sering pake warna ini buat contour di lipatan mata. Pas banget kalo lagi bosen pake contour coklat.
  • Frosty white. Warna putih cool tone yang sangat-sangat shimmery. Cocok buat highlight di tulang alis atau tear duct. Pigmentasinya gila-gilaan.
Bawah, kiri ke kanan:
  • Shimmery baby pink. Ini warna kalo di swatch agak mirip sama si frosty white. Pigmentasi standar lah.
  • Dark mauve. Gue bisa bilang warna ini kakak seperguruannya dusty pink. Warna ini mirip banget kayak warna kulit yang abis dikerok karna masuk angin. Hasilnya agak shimmer tapi dikiiiit banget, jadi sepintas kayak matte. Pigmentasinya biasa aja.


Beberapa waktu lalu gue sempet juga membahas eyeshadow seri ini yang Venice (klik di sini). Kalo gue bandingin dengan kualitas Venice (dari segi pigmentasi, buttery texture, dll), jelas Pattaya kalah, walau gue bilang kualitasnya lumayan oke. At least kalo buat gue pake sehari-hari, pigmentasi model begini lumayan cakep karena jadinya ga terlalu nyaplok banget di mata. Ngerti ga maksud gue? Hehehe.

Untuk ketahanan lumayan bagus. Tanpa menggunakan eyeshadow base aja, warna dusty pink itu bisa bertahan seharian di mata gue yang berminyak, walau kena wudhu juga. Apalagi kalo misalnya kalian pake eyeshadow base dengan kualitas yahud.


REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Atas: Natural Lighting
Bawah: With camera flash

Overall, eyeshadow Pattaya dari Inez ini gue bilang cukup recommended kok. Pas banget kalo kalian nyari eyeshadow warna natural tapi bosen dengan nuansa coklat. Bolehlah pake yag agak-agak nge-pink dikit. Ganti suasana.

Oh ya, bikin review eyeshadow palette rasanya ga komplit tanpa bikin eyemakeup looknya. Gue sempet nyobain bikin cutcrease pake produk ini. Mari dicek video tutorialnya.





A photo posted by Esy Syamsiah (@esybabsy) on







Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series