Thursday, January 8, 2015

Review: SilkyGirl Long Wearing Lip Liner (Mauve/02)

Siapa penggemar pensil bibir?

Jarang kayaknya orang ngefans sama pensil bibir, aku juga biasa aja sih. Pake ini cuma kalo buat foto-foto blog aja atau untuk ke acara resmi, karena kalo bibir dibingkai pake pensil dulu itu kesannya gimana yaaa, dandan banget gitu. For me, ini bukan yang penting banget dan aku beli kalo kebetulan ada uang lebih aja.

Pensil bibir yang warnanya umum itu adalah warna merah terang (chili red), coklat bibir (nude brown), dan pink bibir (nude pink), karena itulah warna-warna yang paling nyambung dengan warna lipstik apa aja.



Ini kok logo Silky Girl-nya nggak nampak ya, my bad! Tapi ini beneran pensil bibir Silky Girl kok hehehe. Kalo masih baru dia ada seal plastiknya. Warna pensilnya juga mewakili varian warna yang ada di dalamnya. Simple, very simple. Lagian desain pensil mau dibuat kayak apa lagi sih?

Harga: sekitar IDR 35K untuk 0,35 gr.



Pensil bibir dari Silky Girl ini berwarna Mauve (No. 02).
Karena saya udah punya pensil warna merah dan coklat dari Revlon (review di sini), saya sengaja pilih warna ini aja. Sebenernya susah juga nyari warna ini di konter mall, ada juga merk PAC, tapi menurut saya warnanya lebih gelap dari ini, cenderung ke marun, dan lebih mahal pastinya. Pas tahu kalo Silky Girl punya varian ini, langsung aja saya beli.

Sebenernya pensil ini ada lima varian, Mauve ini adalah shade paling terang ke-dua setelah Nude. Bingung? Ya udah, buka aja link ini.





Pensil ini modelnya retractable ya, jadi gak perlu diraut-raut lagi. Tinggal diputer aja kalo habis. Harus hati-hati pake pensil model gini karena rawan patah.



Left: With camera flash
Right: Natural lighting

Warnanya pas banget sama yang aku mau. Ini bener-bener warna Mauve seperti deskripsinya. Istilah lainnya nude pink atau salmon pink. Cocok buat warna lipstik yang bernuansa pink juga, lipstik coklat juga masih masuk sih karena masih turunan warna nude.



Outlined.

Fully covered with lip pencil.

Begitu ditutup ke seluruh bibir hasilnya jadi super kering banget, makanya bibir harus dilembabkan dulu sebelumnya. Emang sih, sepanjang karir hidup saya (apa sih...) saya nggak pernah nemu pensil bibir yang creamy karena dia kan fungsinya buat mengunci lipstik di bibir, kalo creamy bakal bleber ke mana-mana nanti.

Pensil ini agak keset dan seret gitu loh pas diaplikasikan (apa ya bahasa Indonesia-nya...?). Tapi kalo kamu gores sekali, warnanya langsung keluar kok.

Kalo dalam kehidupan nyata, saya jarang sih make pensil bibir sampe nutup sempurna kayak gambar di atas. Paling di garis luar aja, atau paling banter cuma di gores-gores dikit di dalem. Boros bo kalo mau make sebibir. Dan efek keringnya kaga nahan.


***

Kalo buat saya sih pensil ini oke banget kualitasnya dengan harga yang lumayan terjangkau. Lipstik saya bisa lebih awet seharian, biar mau diobrak-abrik pake makan kuetiaw berpiring-piring. Hilang dikit mungkin, tapi gak separah kalo pake lipstik doang. 

Pensil bibir ini juga berguna banget buat kamu yang pengen menutup warna kehitaman di sekitar bibir. Jadi warna asli lipstik bisa keliatan lebih nampol gitu jadinya. Yaaaa emang sih ada yang namanya lip concealer, tapi ini kan bisa dijadikan option. 

Atau bisa juga dijadikan alat bantu buat kamu yang pengen "mengganti" bentuk bibir dari tipis ke dobleh, atau dari memble ke mungil, misalnyaaa. Tinggal puk-puk aja bibir pake concealer dan bedak, lalu bentuk deh pake pensil ini. Gimana caranya? Ya latihan. :D

Ya udah gitu aja daripada saya nulis panjang-panjang tapi ngebosenin, semoga cukup bermanfaat ya. Sebelom kasetnya habis, ini saya kasih bonus gambar bibir saya. Cup cup muah!

Added with Wet N Wild Mega Last lipstick in In The Flesh.

Lipstik Wet N Wild ini warnanya sama banget dengan pensil ini, asli kayak anak kembar, cuma beda tekstur aja. Pssst, review lipstik ini akan up bulan ini Insha Allah. Doakan saya panjang umur dan sehat selalu. 




Wednesday, January 7, 2015

Review: Purbasari Daily Series Lipstick (W14)


Nggak banyak sumber yang bisa saya dapat tentang lipstik Purbasari ini di internet. Waktu saya coba buka review dari beauty blogger lain, gak satupun yang me-review lipstik Purbasari seri ini. Sekalinya ada, yang matte punya. Saya buka website resminya, ajaib! Lipstik ini tidak ada di sana, se-enggaknya tidak ada varian lipstik dengan nama Daily Series di web-nya. Mungkin ada, tapi belom update aja. Lagian saya beli-nya di Naga Supermarket, masa iya palsu. Ya udah deh, hajar aja.



Kalo soal kemasan, dia klasik tapi imut banget. Motifnya rada berbau shabby chic gitu, pink dan berbunga-bunga. Sampe kotaknya aja cantik. Ini produk lokal dengan kemasan terkeren versi saya. Sekilas mirip motif gordyn rumah emak saya dulu.



Klaim:
Mengandung Jojoba Oil untuk menjaga kelembaban bibir. Serta mengandung UV Filter dan Vitamin E untuk melindungi bibir dari efek buruk sinar matahari.

Cara pakai:
Pulaskan lipstik mulai dari bagian tengah bibir atas.



Saya pilih warna W14. Ada banyak pilihan warnanya, tapi saya lupa ada berapa. Dan saya pilih warna ini karena berdasarkan tester-nya dia berwarna coklat, mirip lipstik-lipstik coklat saya yang sudah habis dimintain sodara.



Warna bullet-nya itu coklat tua. Warna ini sama persis dengan swatch yang tertera di kemasannya. Tapi sayang dia gampang banget patah. Sampai detik post ini diturunkan, kemasannya yang imut dan lucu ini sudah saya buang dan isinya sudah saya pindah ke dalam jar. Oh ya, ada aroma manisnya juga ya.



Di swatch ke tangan, warnanya coklat kemerahan.




Begitu di swatch di bibir, warnanya berubah jadi coklat tua yang ada sedikit nuansa peach. Bagus nih buat yang berkulit sawo matang. Bener-bener warna coklat yang sesuai untuk kulit orang Indonesia, terutama buat anak muda hehehe. Ini pas banget dipake buat anak kuliahan atau anak sekolahan yang udah mulai pake lipstik. Aku bisa nebak, pasti banyak yang favorit sama warna ini deh.


***

Pigmentasi lipstik ini boleh dibilang oke lah. Aku gak perlu oles berulang-ulang atau ditekan, warnanya udah langsung keluar. Dan maybe karena ada Jojoba Oil yang bersifat melembabkan, hasil olesannya itu smooth banget. Nggak ada keluhan menggumpal atau kering sama sekali selama aku memakainya. My lips, stay smooth and moist at the very end of the day.

Finishing-nya creamy dan sedikit mengkilat, dan gampang nempel ke mana-mana. Untuk daya tahannya standar banget, paling 3-4 jam udah pudar, apalagi kalo dipake makan minum. Tapi enaknya lipstik yang bersifat melembabkan seperti ini, begitu kamu touch-up lagi setelah makan, hasilnya tetap akan bagus dan mulus.

Beberapa merk dan shade lipstik yang mirip dengan ini, boleh juga di klik kalo mau sekalian liat review-nya:



Verdicts:
  • Moisturizing
  • Medium coverage
  • Fragile bullet
  • Not long lasting
  • Nude brown with a hint of peach
  • Nice shade for warm skintone
  • How much: about IDR 25K for 4 gr.







Tutorial: Hot To Draw Perfect Lips



Lip lining is the key to neatly covered lips. Lip liners can prevent color feathering outwards, or can be used as a lip base to help your lipstick last longer. The final result wihtout it can be pretty too, depends on how good you are with lipstick, but it really makes a big difference.

Applying lipstick and lip liner combo may be different on some people, but here's how I do it:



You might wanna moisturize your lips in advance. Apply an appropriate amount of lip balm and wait for several minutes, then wipe it gently with tissue.
Doing this step might take a while, so I prefer applying lip balm first before doing all of my make up, and when it's time to apply lipstick, I would remove the balm with tissue.



Scribble an X shape on your cupid's bow first.



Continue the line for the rest of your upper lip line. Just follow your natural ones.



Fill the rest of your lower lip line. Start from the middle, then continue to draw the lines outward.



Fill your whole lips with the lip pencil.



If you want to make your lips look fuller, this is the time. Trace your lip pencil slightly out of your natural lip line. Don't do it too much or your lips will look swollen.
This step is optional, might work best on thin lips.



Apply your lipstick with similar shade with your lip pencil. Using a lip brush will be a great advantage since you can trace hard places better.
If you have trouble with misplaced lines, simply erase them with a face concealer, then blend it carefully using your finger tip or a concealer brush.

And you are done.


Final result.


I also do this to reshape my lips to look more narrow:



Products I violently abused:
  • Silky Girl Lip Pencil in Mauve
  • Wet N Wild Mega Last Lipstick in In The Flesh
(Review about these two will be up soon!)



Several tips about lip pencils:
  • Try to match your lip pencil with listick shade. 
  • If you're a beginner, start with a nude skin tone pencil first. Once you get a hold of it, buy another lip pencil that matches your lip color that's the hardest to pull off, like red.
  • Eyeliners or eyebrow pencil would be a great substitute if you don't have a lip pencil.

Salah satu contoh pemakaian lipstik tanpa lip liner:

I'm pretty sure that he wore lipstick without lip liner in a moving truck.
Tuh kan berantakan :D

***

Hope this post is useful.






Review: Shine Natural Skin Care (Bright Lemon Face Mask)


Holaaa!

Gue mau share lagi salah satu hadiah yang gue dapat dari giveaway-nya Martalina Thesya dan Anggie Lorita Irinato. Please jangan bosen ya, karena hadiahnya maih ada lagi beberapa yang ngantri buat di-review.

Yang mau gue bahas sekarang adalah masker dari Shine Natural Skin Care. Kalo pada rajin mantengin grup Facebook-nya IBB, pasti tahu kalo akhir-akhir ini produk homemade skin care lagi menjamur, dari masker, sabun, lip scrub, dll. Produsennya juga macem-macem. Nah masker ini adalah salah satunya.

Pertama kali pas buka bungkusnya, eke bingung, ini produk apaan. Soalnya gak ada tanda-tanda jelas di kemasannya yang menjelaskan kalo ini adalah masker. Cuma di kotaknya ada tulisan kecil banget tentang cara pakainya, dari situ baru gue ngeh ini produk apa.



What the product claimed:
Kandungan vitamin C dalam buah jeruk lemon membuat wajah putih bercahaya dan sifat alkalinya dapat membunuh beberapa jenis bakteri penyebab jerawat.
Masker wajah lemon terbuat dari buah lemon yang sangat baik untuk kesehatan dan kecantikan kulit.

Khasiat dan kegunaan masker wajah lemon:
- Membantu pengelupasan sel kulit mati.
- Memudarkan kerutan wajah.
- Melembabkan kulit.
- Memudarkan bintik hitam.
- Menghilangkan jerawat. 



Masker ini dikemas dalam stoples kaca yang lumayan berat dan tutup kaleng. Bentuk stoplesnya itu mengingatkan akan tempat bumbu dapur gue di rumah heheheh.



Isi di dalamnya berupa bubuk berwarna putih butek (apa ya bahasa enaknya heheheh...) dengan butiran-butiran berwarna hijau. Baunya kayak jamu tapi gak terlalu strong. Begitu sudah dicampur air, gue bisa mencium seperti ada bau oatmeal di dalamnya. Isi bersih di dalam stoplesnya 0.35 kg. Banyak loh itu. Satu stoples penuh. Mungkin bisa buat stok masker 2-3 bulanan deh.


Berikut ini adalah langkah-langkah gue sewaktu menggunakan masker ini:


Tuangkan secukupnya bubuk masker ke dalam wadah.



Tuangkan air sajen hangat/air mawar/madu secukupnya. Lalu aduk. Di sini gue memakai air mawar dari Mustika Ratu. Air mawar yang lain setahu gue ada dari merk Viva.



Lalu tambahkan lagi minyak zaitun. gue gak terlalu banyak mencampur minyak zaitun karena hasilnya nanti jadi terlalu oily. Tuang sedikit aja, yang penting biar muka gak kering. 
Di sini gue pake EVOO merk Bertolli yang paling gampang ditemukan di supermarket seperti Giant, Ranch Market, atau All Fresh. Kalo kamu punya minyak zaitun merk lain boleh juga dipakai. Atau kalo alergi sama minyak zaitun, mungkin bisa pake minyak biji anggur.




Aduk-aduk semua bahan tadi. Selama proses mengaduknya, silakan tambah bahan lain kalo kamu merasa campurannya terlalu kental atau encer. Metode takar yang gue pake di sini adalah metode Luki, alis Lu Kira-Kira Aja Ndiri.



Kalo teksturnya sudah berubah menjadi pasta seperti di gambar atas, berarti campurannya sudah pas.

Biasanya saya menyiapkan adonan maskernya terlebih dahulu, baru kemudian melakukan ritual sebagai berikut:
  1. Berdoa menurut agama atau kepercayaan masing-masing, dan mantapkan hati bahwa apa yang elo akan lakukan dapat memberi faedah postif. Ini penting.
  2. Bersihkan wajah menggunakan cleansing oil atau susu pembersih. Basuh dengan air hangat dan keringkan. Kalo elo mau lanjut dengan sabun muka, silakan. Tapi gue ogah, karena kalo dicuci lagi pake sabun muka dan di kasih masker lagi, kayaknya perih dan kering banget gitu. Tapi ini semua tergantung selera dan kondisi kulit masing-masing ya.
  3. Oleskan masker dengan gerakan pijat melingkar. Jadi mengoleskannya pake jari ya. Gunanya untuk sekaligus untuk mengelupas sel kulit mati.
  4. Diamkan selama kurang lebih 10 menit, atau sampai masker kering.
  5. Bilas dengan air hangat. Nah tahap pembilasannya ini yang gue kurang suka karena setelah mengering teksturnya itu jadi keras dan sakit kalo gak hati-hati membasuhnya. Makanya pelan-pelan aja gosoknya sambil disiram air.
  6. Supaya nggak kering, setelahnya gunakan pelembab atau toner/astringent.
  7. Ulangi perawatan minimal dua kali setiap minggunya. 




Jadinya kayak gini kalo udah ditemplok ke muka.


Kebetulan gue abis jerawatan. Jerawatnya sih cuma beberapa hari diobatin langsung sembuh, tapi bekasnya itu loh, susah banget ilangnya. Dan sebenernya gue bersyukur karena varian ini yang gue dapet, karena emang pas banget dengan keadaan muka gue sekarang.

Gue baru pake ini kira-kira hampir sebulan, noda-noda itu belum hilang tapi agak memudar. Gak tau apa karena masker ini atau perawatan lain yang gue pake (gue juga pake sabun JF Sulfur, nanti kalau uji cobanya sudah cukup akan gue review juga). Segera setelah dibilas, muka gue langsung cerah. Bener loh, cerah. Bukan putih ya, tapi cerah, lebih bersih gitu ngeliatnya, terus kenyal dan adem. Cuma ya itu, yang gue gak suka, kalo masker ini udah kering pas mau dilepas dari muka itu susah banget. Berasa ngelupasin poster dari dinding hehehehe.

Kalo elo penasaran pengen nyobain masker ini, silakan buka-buka website-nya:
http://shinebeautycare.com/

Satu stoples maskernya bisa kalian beli disitu dengan harga IDR 99,000. Banyak loh isinya. Kalo masker ini habis, kayaknya gue pengen beli lagi deh, soalnya produknya menggiurkan.

Sampai jumpa lagi ya.



Sunday, January 4, 2015

Review: Mustika Ratu Amuspa Buketan Series -- Lipstick & Blusher

Mustika Ratu is one of many Indonesian leading cosmetic brands, one of the oldest, ranges from makeup, skin care, body care, slimming products, to bath and spa needs. Here I would like to review their lipstick and blusher from Amuspa Buketan series, part of the makeup trend launched in 2012. FYI, that series was dominated with baby pink and soft purple shades, my kinda colors.

Let's check out their performances, shall we?





BLUSHER


Their blusher series come in two shades, pink and teracota. I chose the pink one since teracota would only make my face look clownish.


The packaging is made of transparent and golden plastic, kinda cute actually, equipped with mirror and a brush with similar color. So far I love the packaging, it doesn't look cheap at all.

And to tell you the truth, this blusher is actually very small, only 3.2 gr. So if you're kinda big spender person who would use this everyday, you'll find the content is pretty cheapskate for IDR 42K. The brush for me is not very useful, it's so skinny, so I prefer using my own brush. How can I use a blusher with skinny brush?

The shade is baby pink. The picture above is the real color in reality. At first I kinda doubt it will show off, but I was wrong. The shade comes in a pretty pink color on my face, but only if you use foundation or BB cream first.



LIPSTICK


The Amuspa Buketan lipstick comes only in two shades: purple and pink. Mine is purple.


Similar to the blusher, the lipstick packaging comes in a beautiful golden tube. The purple shade here is not the kind of purple I was looking for, but it's a safe color. The one you'd call pink undertone purple or pinkish purple. The price was around IDR 35K.

What I don't like from this lipstick is the smell. It smells like candy the first time you open the tube, but once you apply it on your lips, it doesn't smell very good. How should I explain it? Ever used Dior Addict lipstick before? It's pretty similar.

This lipstick gives you creamy effect, doesn't dry your lips, and the staying power is medium. The pigmentation is the least thing I like, very very poor. I had to apply several times before achieving an opaque shade like this:






This is the color swatch on my inner hand with indoor lighting.


1. Lipstick swatch
2. Blusher swatch




CONCLUSION

Blusher
Nice packaging & travel size friendly
That's why the nett weight is only 3.2 gr
Price: IDR 42K, may vary
The brush is too small, not very usable
Matte effect
Medium pigmentation
Medium staying power
Pretty baby pink shade


Lipstick
Nice packaging
Pink undertone purple
Bad smell
Poor pigmentation
Creamy effect
Medium staying power
Price: IDR 35K, may vary


Repurchase?
No. They come in pretty colors and cheap price but I can get so much better quality from other local brands compare to this, even with cheaper price. This is the first time I ever use their makeup line and to be honest I kinda dissapointed by the quality. Well, that's my own opinion. I use their cleansing milk and face toner tho' and I like them, but the cosmetics? Big no no for me.

What about you?









Review: Mustika Ratu Peeling Mundisari & Krem Masker Bengkoang

Hai!

Kayaknya sebuah beuaty blog ga lengkap kalo belom ada post tentang ritual perawatan muka yah. Udah lama emang aku pengen bikin post lengkap tentang itu, tapi kok ya sampe sekarang aku belom nemu produk yang bener-bener ngaruh ke muka. Kebetulan mukaku juga ga 'rewel' banget, tapi bukan berarti ga perlu dirawat, secara udah tua juga. Tapi so far, produk yang aku pake gak signifikan banget hasilnya. Tambah ancur nggak, tapi bikin muka better ya ngga juga.

Tapi buat sementara waktu, boleh deh aku share tentang dua produk ini dulu. So far, aku udah fix deh sama si kakak beradik ini, Peeling Mundisari dan Krem Masker Bengkoang dari Mustika Ratu. Yuk, cekidot.



***

MUSTIKA RATU PEELING MUNDISARI



Peeling ini dulu tube-nya berwarna putih dengan motif bunga pink, persis kebaya kondangan. Bagus sih. Tapi tampilan barunya juga gak kalah kece kok. Warnanya putih (lebih mengkilat), ada warna ijo plus motif batik di depannya. Tapi ga penting juga sih ngebahas kemasannya...

Harganya IDR 25K untuk kemasan 125 gr. Bisa bervariasi.




Sebenernya si Mundisari ini ada juga dalam kemasan sachet berisi peeling berbentuk bubuk, kalo gak salah ya. Tapi aku orangnya pemales. Ntar musti tuang di piring, kasih air mawar lah, kasi apa lah, trus diaduk. Aaargh, ribet ngebayanginnya. Belom tentu juga piringnya bersih. Yo wis, aku beli yang tube aja.

Klaim-nya Mustika Ratu sih nggak neko-neko ya. Pokoknya dia membantu membersihkan dan mengangkat sel kulit mati. Tiap pagi pas kamu bangun tidur, sadar atau nggak, kulitmu berregenerasi. Dan sisa kulit yang udah 'nggak kepake lagi' (istilahnya kulit mati) sebagian ada yang terbang terbawa udara, ada juga yang tetap tinggal di permukaan kulitmu. Inilah dia fungsinya penggunaan peeling selama beberapa kali seminggu. Kalo gak di peeling, muka gampang kusem, gak cerah karena ketutup sama sel kulit mati.



Ketawa pas baca Fenugreek di ingredients-nya. Jadi inget dulu suka minum itu buat ngelancarin ASI. Oops, sorry, out of topic. :D



Kalo tutupnya model flip cap yang praktis. Yeaaay! Seneng banget ada tutup model begini. Kalo dulu seingetku modelnya diputer-puter, dan suka jatoh di lantai kamar mandi. Jijik deh.



Tekstur krimnya kental dan berwarna hijau pupus. Seperti peeling cream pada umumnya, krim ini mengandung butiran scrub, tapi scrub-nya itu haluuuuus banget. Susah motonya biar keliatan, tapi baru akan berasa kalo diraba.

Kalo ngomongin soal bau, yang biasa pake skin care-nya Mustika Ratu udah tau ya. Baunya itu jamu sekali, tapi nggak terlalu menyengat kok. Seger malah. Aku yang ga terlalu suka bau jamu sih gak masalah dengan baunya.

Proses peeling menggunakan Mundisari ini menyenangkan buat aku. You know kalo abis seharian beraktivitas (ciah-elah!) rasanya pegel nih muka. Nah scrubing wajah penggunakan peeling ini bikin mukaku serasa dipijet. Dan karena scrubnya itu halus, rasanya enak dan gak perih. Asal gosoknya jangan pake tenaga badak ya.

Nah, biasanya (selalu sih) setelah menggunakan peeling Mundisari, aku akan lanjut ke produk berikut ini:

***

MUSTIKA RATU KREM MASKER BENGKOANG




Kemasannya hampir sama dengan Mundisari. Tube putih dengan tutup flip cap. Cuma bedanya ada motif batik warna kecoklatan di depannya. Ini juga kemasan baru. Yang lama tadinya juga putih dengan motif bunga pinky. Enak juga ya kemasan baru ini. Jadi gampang membedakan satu produk dengan produk lain. Kalo dulu mah, musti hati-hati banget baca dekskripsinya biar ga ketuker. ^_^

Harganya IDR 23K untuk kemasan 125 gr dan IDR 15K untuk kemasan 14 gr. Tapi bisa bervariasi.



Klaimnya produk ini adalah mencerahkan dan menyamarkan noda dengan kandungan ekstrak bengkoang yang emang terkenal banget khasiatnya. Menggiurkan banget ya buat kebanyakan wanita Indonesia. Tapi jangan salah. Dia hanya mengklaim 'mencerahkan', bukan 'memutihkan'. Beda ya, beda. Cerah itu adalah tampilan kulit yang keliatan bersih dan seger, apapun warna kulitmu. :)





Krimnya putih dan agak cair. Baunya juga bau jamu banget ya, meski beda tipe baunya dengan peeling di atas. Teksturnya halus, ga ada scrub aneh-aneh. Kalo mengering akan berubah menjadi kerak putih. Ya iyalah, masker di mana-mana pasti mengering.

Biasanya aku pake ini setelah menggunakan peeling Mundisari. Dan enaknya Mustika Ratu itu, di aku gak bikin muka perih. Tau dong kalo abis peeling, biasanya ada bagian kulit yg terangkat dan sering bikin perih. Emang skin care cocok-cocokan sih, dan so far satu-satunya produk lokal yang gak perih di aku ya cuma Mustika Ratu aja. Ga tau deh kenapa.

Cara aku mengoleskan ke wajah mungkin agak beda ya sama kebanyakan orang. Biasanya masker ini dituang ke wadah trus dioleskan dengan bantuan kuas masker. Tapi, sekali lagi, karena aku malesnya ampun-ampunan, langsung aja aku pencet tube-nya, keluarin di ujung jari, terus oles deh pake jari. Selain kemalasan, alasan lain juga karena aku gak terlalu percaya dengan kebersihan wadah dan kuasnya. Kalo mau bersih, ya bisa sih dicuci dulu, tapi males ah. Hihihihi...

Mungkin ada yang beranggapan kalo masker ini keringnya lama. Di aku sih ngga. Makanyangolesnya jangan terlalu tebal, tipis aja asal kulit wajah udah ketutup. Efek setelah maskeran pake ini, kulit berasa lebih adem, seger, dan lebih cerah. Kalo fungsi mencerahkan ini, menurutku masker ini jagoannya. Curhat dikit, dulu suamiku pernah kena cacar waktu SMP. Tiap hari dia pake masker ini selama seminggu, dan bekas cacarnya ga keliatan sama sekali. Murah meriah sekali ^_^

Berikut urutan aku menggunakan produk ini:
  1. Bersihkan wajah menggunakan makeup remover (kalo sebelumnya kamu pake riasan wajah, kalo ga ya ga usah) lalu seka menggunakan kapas.
  2. Bersihkan wajah menggunakan Milk Cleanser (atau produk sejenis yang biasa kamu pake), pijat ke seluruh wajah, lalu seka dengan kapas. Ulangi langkah ini sampai kapas menjadi putih.
  3. Baru deh pake peeling. Gosok perlahan ke seluruh wajah. Hindari daerah mata. Diamkan satu menit aja sampe scrub-nya berasa kering.
  4. Bilas dengan air hingga bersih.
  5. Lalu lanjutkan dengan masker wajah, hindarkan daerah mata dan bibir.
  6. Ulangi langkah 3, 4, dan 5 sekali atau dua kali seminggu.
*biasanya aku suka skip langkah 1 dan 2 kalo lagi gak pake makeup apa-apa. Malesss. Hehehe.

***

Okay, sekian dulu tulisanku kali ini. Someday, someday ya, aku Insha Allah mau share rutinitas perawatan muka aku, tapi nanti kalo produknya udah fix enak dipakenya. Hehehe...

See you!











Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series