Showing posts with label Viva. Show all posts
Showing posts with label Viva. Show all posts

Saturday, October 24, 2015

Review: Viva Eye Shadow Cream (Merah, Silver, Ungu, Hitam, Coklat Dark,Peach, Gold)

review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Sebetulnya udah lama gue punya Viva Eye Shadow Cream ini, dan pas awal-awal make, jujur gue gak suka. Jadi males aja ngereviewnya. Tapi entah kenapa sejak negara api menyerang, kejadian tersebut membuat gue mendapatkan inspirasi baru dalam hal tata cara penggunaan Viva Eye Shadow Cream ini. Jadi mari kita mulai saja review kali ini.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Oke kemasannya yah. Hmmm, udah berapa kali gue review produk Viva, bahkan mungkin merk ini lah yang paling sering gue review. Gue demen ama Viva, tapi paling kaga demen ama kemasannya. Dia berupa lempengan biru dengan tutup plastik transparan. Di tengah kemasan putihnya itu terdapat sebuah ceruk kecil, nah di tengah ceruk itulah produknya ditempatkan. Dikit banget sih, orang isinya cuma 1,5 gram. Enaknya, tutupnya transparan. Jadi ga susah mencari warnanya kalo kebetulan kamu punya produk ini lebih dari satu.

Satu lagi yang gue gak suka, tutupnya itu gak bisa menutup dengan sempurna dan gampang banget copot. Jadi Viva Eye Shadow Cream ini nasibnya kasian juga kalo masuk pouch kosmetik, karena tempat dan tutupnya dijamin bakal misah kalo gak kamu selotip atau karetin. Daaan bisa dijamin itu isinya bakalan banyak kecolok.

Gue beli Viva Eye Shadow Cream ini di website Viva (vivacosmetic.com) seharga IDR 7650 untuk isi 1,5 gram.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold
Varian yang gue punya: merah, ungu, dan silver.




 Viva Eye Shadow Cream ini sebetulnya ada dua jenis. Yang biasa dan yang special color. Yang special color harganya lebih mahal (di web sekitar IDR 12 ribuan). Tapi varian yang gue punya sih yang biasa aja. Ga tau ya apa bedanya yang ini sama special color. Padahal kalo gue liat sih yg special color itu warnanya standar aja.. Ntar kapan-kapan kalo gue beli lagi bakal gue compare deh perbedaannya.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold
Ungu.
Warnanya ungu muda dengan sedikit hint pink.




review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold
Merah.
Yang ini merahnya agak menjurus ke coral.




review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold
Silver.
Warya paling cantik and paling pigmented di antara ketiga varian ini.



Tekstur dari Viva Eye Shadow Cream ini berupa krim padat, malah kalo gue bilang sih agak sedikit keras. Jadiii gue sangat menyarankan kalian untuk menggunakan jari ketika mengaplikasikannya. Gak bakal sukses deh kalo pake aplikator. Bisa sih tapi dijamin bakal banyak produk yang nempel di aplikator ketimbang yang nempel di kulit kita.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Untuk warna ungunya, kalo ditebelin baru keliatan ungu, tapi begitu dibaur sepintas mirip pink. Sedangkan untuk yang merah dan silver, warnanya memang keluar sesuai dengan apa yang ada di pan.

Pigmentasinya gue bilang sih lumayan. Swatch di atas itu gak pake eye primer atau eye base sama sekali loh. Cuma gue colek pake jari. Yang paling yahud sih warna silvernya, dia yang paling pigmented di antara ketiga varian ini, dan sangat sparkly.


***

Gue terus terang gak suka pake eyeshadow cream karena kelopak mata gue berminyak. Bisa-bisa luntur atau bleber kemana-mana kalo pake ini. Jadi gue lebih suka menggunakan Viva Eye Shadow Cream ini sebagai eyeshadow base supaya warna eyeshadow gue lebih keluar. Mungkin ada yang tau palet eye primer dari Sleek? Nah jadi daripada gue mahal-mahal beli Sleek, mendingan gue koleksi aja semua warna Viva Eye Shadow Cream ini. Gitu. Jauh lebih murah. Yaaa tapi ini baru sebatas wacana, pengejawantahannya sih kaga tau kapan.

Sebelom pake ini gue sih tetep make eye primer, baru abis itu gue pakein eyeshadow cream ini trus ditimpa lagi pake eyeshadow biasa. Heheh tumpuk-tumpuk ya. Ini contoh pemakaian Viva Eye Shadow Cream sebagai eye base:


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Yang di atas gue menggunakan warna silver sebagai eyeshadow base dan ditumpuk dengan bubuk glitter putih dari La Tulipe.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Untuk warna merah pada gambar di atas, gue menggunakan Viva Eye Shadow Cream warna merah sebagai eyeshadow base, baru abis itu gue timpa lagi pake eyeshadow Sugarpill yang Love+. Emang siiiih, Sugarpillnya udah pigmented, but trust me, tanpa Viva Eye Shadow Cream warna merah, hasilnya tidak akan sekece dan semerah seperti di gambar itu. Bener dah. Sedangkan untuk hitamnya, gue menggunakan gel liner SilkyGirl yang hitam sebagai eye base dan eyeshadow hitam dari Sleek Acid Palette. Just info.

Sayangnya untuk yang ungu, gue belom sempet bikin contoh eye makeupnya. Ada sih, cuman belom layak ditampilkan. Berantakan. Benci gue liatnya.

Oh ya, selain eyeshadow base, dari beberapa review yang gue baca, banyak juga sih beauty blogger yang pada kreatif-kreatif menggunakan Viva Eye Shadow Cream ini buat yang lain selain eyeshadow. Kayak hitam buat eyeliner, trus coklatnya buat alis (jadi kayak dipbrow pomade kali ya hehehe), bahkan gue kepikiran pake ini buat shading cream (warna coklat), highlighter (warna bronze), dan blusher (warna peach dan orange).

Ahhh bener kan, jadi pengen koleksi semua warnanya ih. Ya udah, ntar kalo wacana gue ini berhasil diwujudkan, bakal gue update di sini ya hehehe.



***


Update on Oct 24, 2015

Viva Eyeshadow Cream in Hitam, Coklat Dark, Peach, dan Gold



Yeaaa, akhirnya gue berhasil mengejawantahkan wacana gue enam bulan lalu untuk menambah koleksi eyeshadow cream dari Viva. Emang belom semuanya sih berhasil gue koleksi (keterbatasan dana, serius) tapi seenggaknya ada beberapa warna yang nambah lah. Sesuai judulnya, warna yang gue beli baru adalah item, coklat tua, peach, dan gold.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Sekedar info, untuk warna hitam dan coklat tua berasal dari varian warna reguler, sedangkan peach dan gold-nya berasal dari varian 'special color'. Begitu menurut keterangan yang gue baca di web. Jadi si peach dan gold ini harganya sedikit lebih mahal.

Gue beli produk ini di web Viva seharga IDR 7650 untuk warna reguler dan IDR 12.700 untuk varian special color.

Untuk harga di luar web seharusnya lebih murah ya.

Oke, karena pembahasan mengenai kemasan, tekstur, dll, udah gue bahas di post bagian atas, jadi langsung aja kita bahas warnanya ya.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Gue merasa 'karir' gue sebagai mba-mba tukang rias di kampung cukup terbantu dengan adanya produk ini. Eyeshadow cream hitam ini suka gue pake sebagai eye base untuk eyeshadow warna apapun dan warna yang dihasilkan akan jadi lebih intens. Kerennya lagi, warna hitam ini juga matte, no shimmer at all. Lumayan banget daripada musti beli NYX Jumbo Eye Pencil yang warna Black Bean. Mahal.

Untuk sehari-hari kadang gue suka pake buat eyeliner tapi jarang, kalo kevevet aja, soalnya di gue jadi smudge. Maklum, kelopak mata gue berminyak pake banget.



***



review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Nama shade-nya emang yaelah banget deh: COKLAT DARK. Emang Viva paling jagoan bikin nama shade yang epic dan fenomenal. Warna coklat yang 'dark' ini hasilnya matte dan memiliki warm undertone, alias sedikit kemerahan walau tidak terlalu 'merah' seperti warna pensil alisnya Viva. Warna ini di gue paling banyak gunanya. Selain buat eyeshadow bisa juga buat eyeliner, ngegambar alis (kayak ABH pomade jadinya), dan shading hidung. Walau katanya shading menggunakan warna coklat dengan warm undertone itu salah, tapi gue ga ngerasa begitu ya dengan warna ini. Entahlah, please correct me if I'm wrong.



***



review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Peach adalah varian dari eyeshadow cream special color. Sesuai dengan namanya, warna peach ini adalah perpaduan jingga dan merah muda. Sengaja gue kasi foto yang pake flash dan no flash biar keliatan shimmer-nya. Fyi, ini shimmer-nya bener-bener high impact to the max. Sebagai eyeshadow, warna ini cakep banget buat dipake sebagai highlight di tengah kelopak mata. Kadang gue suka pake juga buat highlight bibir setelah pake lipstik. Cukup di tap-tap aja di bagian tengah bibir pake jari and see the magic happens.



***



review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold


Sama dengan peach, Gold juga termasuk varian special color. Gue beli karena merasa ini adalah salah satu warna netral selain coklat, hitam, dan silver, jadinya ya harus punya. Sayangnya sampe sekarang gue belom tau warna ini mau diapain selain buat eyeshadow. Mungkin bakal gue terapin cara kayak eyeshadow peach di atas. Ada yang bisa kasih inspirasi?


***


Baiklah para pembaca yang budiman, sebelum post ini gue akhiri, sebagai penulis yang baik, tidak lupa gue sertakan di sini swatch di tangan dari masing-masing warna di bawah pencahayaan yang berbeda. Nantiiii, kalo gue ada rejeki dan kepengen beli eyeshadow cream Viva lagi, bakal terus gue update di post ini ya.

Sampai jumpa lagi.


review-viva-eyeshadow-cream-esybabsy-merah-silver-ungu-coklat-dark-peach-gold

Top: without camera flash
Bottom: with camera flash








Sunday, October 18, 2015

Review: Viva Peeling Cream

review-viva-peeling-cream-esybabsy


Pas peeling Mundisari gue habis, gue sengaja emang nyari peeling merk lain. Bukannya gak suka. Tapi Mundisari itu kemasannya kegedean, isinya kebanyakan. Sampe berbulan-bulan baru abis. Males aja gitu ngeliat ada 'produk basah' yang udah berbulan-bulan tapi tak kunjung habis. Nah selain Mundisari, peeling yang gue tau itu cuma dari Viva.

Tadinya gue agak-agak gimana gitu pas beli peeling cream Viva ini, soalnya gue gak cocok pake semua milk cleanser-nya. Perih banget. Tapi yaaa, ibarat lo kenal sama satu orang yang ngeselin, tukang minjem, nyolot, belagu... tapi belom tentu semua sodara dia ngeselin kan? Jadi gue pikir ga ada salahnya juga gue coba produk ini. Murah pula. Kalo ga salah harganya itu sekitar 7 ribu Rupiah di website Viva. Kalo ga salah di web-nya itu juga dijual peeling versi gedenya yang buat salon.


review-viva-peeling-cream-esybabsy


Kemasan Viva ini mungil banget, isinya aja cuma 22 gram. Ada beberapa produk Viva yang dikemas dalam kemasan yang sama seperti ini, cuma beda di stiker depannya aja. Waktu pertama kali beli, peeling ini di seal dengan plastik dan price tag.


review-viva-peeling-cream-esybabsy


Terdapat kode produksi dan tanggal kadaluarsa produk di bagian bawahnya, lengkap juga dengan logo halal.


review-viva-peeling-cream-esybabsy


Begitu tutupnya itu dibuka, kalian akan langsung bisa melihat isi produknya. Gak ada aluminum seal whatsoever ya. Agak kurang higienis sih ngeliatnya, tapi ya, whatever lah. Yang penting dijaga aja supaya tutupnya rapet terus.

Tekstur krim-nya itu putih dan sedikit agak mengkilat. Mungkin kalo pernah liat tekstur krimnya Citra Hazeline, kira-kira mengkilatnya hampir seperti itu. Dan karena produk ini peeling, udah pasti ada butiran scrub-nya. Pas gue raba, scrub-nya itu gak sekasar scrub Mundisari. Bau produk ini juga sedikit wangi tapi untungnya gak sewangi produk Viva pada umumnya.


review-viva-peeling-cream-esybabsy


Cara pakenya di gue itu, cukup colek produknya lalu diseka ke muka yang udah sedikit dibasahin, lalu pijat perlahan. 

Setelah diseka, muka gue masih berasa licin jadi gak terlalu terasa kering. Tapi namanya juga peeling, pasti ada rasa perihnya. Biasanya gue lanjut pake pelembab (Olay Total Effect) biar muka berasa 'adem'. Kalopun mau pake masker, gue akan kasi jeda beberapa menit dulu sampe perihnya hilang.

Gue juga menggunakan peeling ini untuk scrub bibir rutin dan juga untuk mengangkat sisa matte lipstick yang susah dibersihin. Rasanya emang sabun banget, tapi scrub-nya jauh lebih halus dibanding scrub bibir biasa. So pasti di bibir juga terasa lebih lembut.

Peeling ini sekarang jadi produk favorit gue, sampe nyedian stok beberapa jar di rumah. Enak, ga bikin kering atau jerawatan. Satu jar peeling yang isinya cuma 22 gram dan sangaaat sedikit ini ternyata bisa bertahan lumayan lama. Ya karena itu tadi, gue kalo peeling pakenya sedikit aja. Yang penting efektif. Oh ya, jangan sekali-kali menggunakan peeling wajah waktu muka lagi jerawatan ya. Ntar jerawatnya tambah parah. Ga apa-apa sih, tapi jerawatnya jangan sampe kena.






Tuesday, December 30, 2014

Review: Viva Eye Shadow No. 05 & No. 07

Asik akhirnya eyeshadow Viva ini terbeli juga, yok langsung aja dibahas.



Pertama-tama, mari kita bahas soal kemasan. Untuk sebuah eyeshadow yang murah meriah, kemasannya menurutku lumayan bagus. Semuanya terbuat dari plastik yang kokoh. Tutupnya transparan, isinya bisa terlihat dari luar tanpa harus menghapal kode produknya atau membuka tutupnya. Tutup model transparan begini menurutku bisa membuat tampilan kemasan lebih menarik karena dari jauh terlihat warna-warni.



Dan aplikatornya...
Seperti biasa eyeshadow ini juga dilengkapi dengan aplikator bawaan, modelnya dual-ended applicator: sponge and brush. 

Sedikit cerita waktu mencoba membuat post "Under 100K Make Up Challenge" (klik di sini) beberapa waktu lalu, saya sempat dibuat agak setengah gila karena mencoba mengaplikasikan produk ini menggunakan aplikator bawaannya. Mengaplikasikan eyeshadow pake sponge itu boros banget karena lebih banyak produk yang nempel di sponge ketimbang di kelopak mata. Kemudian kuasnya terlihat begitu letih dan kurang bertenaga, waktu saya memakainya hasilnya jadi terlalu tipis dan susah rata. Akhirnya saya pun menyerah dan memilih menggunakan jari tengah.


Ada sepuluh jenis varian dari seri eyeshadow duo ini, saya memilih No. 5 dan No. 7. Kenapa? Gak ada alasan. Saya memang bukan tipe orang yang beralasan. Variannya hanya diberi nama berdasarkan nomor. Jadi gak ada tuh istilah Orange Eats Orange utk yang bernuansa oranye, atau Deadly Revolver buat yang bernuansa abu-abu putih, misalnya...

Warna di tiap paletnya emang cuma ada dua tapi dirancang sangat matching satu sama lain. Satu warna yang muda dengan shimmer, satunya lagi warna yang agak gelap dan matte. Yang shimmer biasanya buat kelopak mata dalam, yang mate buat kelopak mata luar. Simpel kan?


***

Viva Eyeshadow No. 5







Untuk warna eyeshadow No. 5 ini dia berupa matte deep pink dan shimmery peach. Bagus deh ini. Aku pernah pake dan warnanya agak menyerupai Lime Crime D'antoinette Pallet yang warna orange dan pink-nya. Pink-nya itu juga cocok banget dipake buat blush on. Aku pernah coba soalnya dan hasilnya oke kok. Jadi enak lah, beli satu produk bisa buat multifungsi.
Pada swatch ini aku sengaja gak pake eyeshadow primer, pengen liat performa aslinya aja. Kalo soal pigmentasi sih dua-duanya medium to sheer ya.


Seneng kalo komposisi bahannya gede-gede begini tulisannya. Jelas terbaca dan gampang difoto.






Di sini aku menggunakan warna peach nya di bagian kelopak mata dalam dan  pink nya di kelopak bagian luar. Sebenernya aku agak curang juga sih, karena pas di lipatan kelopak mata luar aku tambahin warna coklat dikit dari blush on Viva yang warna coklat. 

Oh ya, di foto atas saya juga gak menggunakan eyeshadow primer ya. Mungkin warnanya terlihat keluar tapi sebenernya nggak, saya harus memoleskan berulang-ulang untuk mendapatkan warna yang opaque. Dan kalo kamu perhatikan lagi, hasilnya terlihat sedikit kasar, dan blending-nya juga kurang halus


Ini contoh full face-nya ya. Dan meski ga terlalu keliatan, di gambar ini aku juga pake warna pink-nya sebagai blush on. Mungkin pakenya kurang tebel buat difoto, padahal dalam real life-nya sudah seperti ditampar kok hehehehe.


***

Viva Eyeshadow No. 7







Warna varian No. 7 ini adalah ungu terong muda yang matte dan silver. Ungunya sih gak terlalu pigmented. Perlu beberapa kali poles supaya warnanya keluar seperti di swatch. Tapi yang silvernya juara banget. Meskipun kedua teksturnya sama-sama powdery alias berserbuk, tapi yang silver is super duper pigmented.


Meskipun mirip tapi kandungan komposisi pewarnanya beda dengan eyeshadow No. 5.




Kalo di sini, aku menggunakan ungu untuk seluruh bagian kelopak mata atas dan sedikit di kelopak bawah (tapi ga terlalu keliatan), lalu silvernya aku tap-tap di bagian tengah kelopak dan sedikit di tulang alis buat hilight. Untuk hasil EOTD ini aku menggunakan eyeshadow primer. Beda banget kalo gak pake eye primer. Mengaplikasikannya gak pake gemes, blendingnya juga jauh lebih gampang & halus.

***

So far SEKILAS memang nggak terlalu banyak sih yang bisa diharapkan dari eyeshadow murah meriah ini. Teksturnya very powdery, kamu towel sedikit itu serbuknya bisa terbang ke mana-mana. Hal ini mengindikasikan betapa cepatnya eyeshadow ini akan habis. 

Untuk pigmentasinya dia medium to sheer. Daya tahannya juga so-so lah, paling tahan 4 jam tanpa eye primer. Tapi kalo kamu pake eye primer, akan jadi lebih menakjubkan kok. Makanya aku bilang produk ini buildable banget. Tebal tipis maupun daya tahannya tergantung banget dari eye primer yang kamu gunakan atau seberapa tebal kamu mengaplikasikan eye shadow ini. Eye primer juga menentukan kehalusan blendingnya yah, karena tekstur aslinya yang powdery ini agak susah diblend. Pernah aku coba blend tanpa eye primer, bukannya jadi halus malah terhapus. Sebel ih.

Yang rada males sih sebenernya shimmer-nya itu, aku kurang suka pake eyeshadow shimmer. Kalo kamu pake yang mate dan shimmer berbarengan , maka perlahan tapi pasti, yang matte juga akan tertular virus shimmer dari eyeshadow di sebelahnya.

Kesimpulan saya sih produk ini oke lah untuk sebuah eyeshadow denagan harga yang menurutku sangat murah. Masih ketauan bagus beli Viva ini daripada MAC abal-abal yang beli IDR 20K di mall dapet 10 warna. Hahahah...

Satu hal lagi yang saya rada kurang sreg dari Viva, yaitu konternya susaaaah banget didapet. Bukannya songong, tapi saya bukan orang yang seneng ngubek-ngubek pasar tradisional untuk membeli kosmetik. Sumpek dan gak nyaman bo, bener deh, bukan karena songong hahahah. So far merk ini (dan beberapa merk lokal lainnya seperti Ranee, Rivera, dll) hanya gampang didapet di toko kosmetik atau pasar tradisional. Tapi kalo ke toko kosmetik kan susah dilihat barangnya, kita harus tahu dulu apa yang mau dibeli. Sedangkan aku lebih seneng window shopping dulu baru menentukan apa yang mau dibeli (impulsive decissive disorder kayaknya hehehe). Jadi selain dari web, agak ribet kalo mau cari barangnya. Seringkali kalo jalan ke dept. store yang agak bagusan dikit (baca: Sogo, Centro, dll), dapetnya malah merk-merk impor yang harganya medium to high end. Paling banter adanya di Matahari Dept. Store, tapi di Jakarta kayaknya jarang loh ada Matahari. Entahlah, apa karena distribusinya yang rada kurang maka bisa menekan ongkos produksi juga, dan membuat harga produknya lebih murah. Perhaps? Tapi kalo kayak gitu sih kasian merk lokal dong, cuma karena kurang distribusi jadi tergerus sama merk Korea. Hihihi... Maap curhat dikit.

Oke deh, sekian dulu review-ku, semoga berguna. Nanti satu saat kalo aku tergoda lagi untuk beli eyeshadow Viva jenis ini, akan aku update di blog post ini. So, stay tuned!

Verdicts:
  • Medium to sheer pigmentation
  • Powdery
  • Hard to blend
  • Medium staying power
  • Nice packaging but no mirror
  • Not very usable applicator
  • Price: Aku beli di pasar tradisional seharga IDR 15K, tapi di web Viva dihargai IDR 20,350.




Thursday, November 27, 2014

Review: Viva Cosmetics Eye & Lip Make-Up Remover

Eh, ketemu lagi.
 
Today aku mau review make up remover khusus untuk area mata dan bibir. Biasanya aku pakai Loreal Gentle Eye & Lip Make Up Remover, bagus sih, tapi mahal! Beberapa bulan ini uang untuk kosmetik terkuras buat beli kosmetik high-end, jadi yaaa, agak-agak ngenes kalo mau beli Loreal, hihihi.
 
Di tengah kegalauanku, pas lagi iseng masuk ke apotik Guardian, aku nemu pembersih make up dari Viva Cosmetic ini nih.


Kemasannya sangat bersahaja, cuma botol dan tutup yang terbuat dari plastik. Tapi aku suka botol model begini. Praktis, imut, ga takut pecah.

 


Botolnya lumayan mungil. Sekilas isinya kayaknya dikit. Tapi ingatlah, ini pembersih make up khusus daerah mata dan bibir aja loh. Makenya juga gak perlu banyak-banyak. Tapi meski khusus untuk mata dan bibir, bisa juga dipake untuk seluruh wajah, cuma sayang aja sih. Boros.

 




Kalo masih baru produk ini akan di seal dengan plastik sampai ke tutupnya. Jadi jangan mau kalo kamu beli yang udah terbuka, nggak terjamin masih baru.
 
 

Sayangnya semua printing yang ada di botolnya itu cuma tercetak di atas plastiknya. Dari label, daftar komposisi bahan, tanggal kadaluarsa, semuanya deh. Ada sih garis putus-putusnya pas di leher botol seperti yang kamu lihat, tapi kok aku robeknya bablas ya, hehehe.
 
 
 

Nah, yang rada males itu mulut botolnya. Aku berharap sih dia ada ekstra tutup lagi di dalemnya, eh taunya nggak. Jangan sampe aja ini botol kesenggol daam keadaan tutup terbuka. Kalo nggak, ya wassalam deh.
 
 
 
 
Nggak seperti lip & eye make up remover pada umumnya yang memiliki dua lapis cairan, produk Viva ini isinya cuma berupa cairan bening yang encer. Nggak perlu dikocok-kocok. Nggak berbau juga kok. Waktu aku usap di mata juga adem rasanya, dan karena bebas alkohol jadi nggak bikin mata atau kulitku perih meskipun lagi ada luka (luka jerawat misalnya).
 
Karena mulut botolnya yang gede, beberapa temenku yang pernah pake ini bilang kalo mereka suka kebanyakan waktu menuangkan cairannya ke kapas. Kalo caraku sih cukup tutup aja mulut botolnya pake kapas, lalu balikkan botolnya dengan cepat. Dengan begini gak ada resiko kebanyakan tumpah.
 
 


Aku coba hapus make up mataku dengan produk ini. Dua kali usap langsung bersih! Lumayan kok. Dengan catatan produk yang aku pake di foto ini adalah produk untuk konsumsi sehari-hari ya, bukan yang super duper waterproof atau smudgeproof.
 


Hasilnya nih.


Sekarang mari kita lihat hasilnya saat menghapus lipstik.
 
 
Yang kanan itu Etude House Color Lips Fit. Di bibir, produk ini lumayan waterproof tapi gak terlalu awet. Aku coba hapus beberapa kalo dengan make up remover Viva, lumayan kok terhapus, walau masih menyisakan noda. Sedangkan yang kanan adalah Lime Crime Velvetine yang emang strong banget. Aku hapus dengan produk ini, gak bisa hilang, cuma baret-baret doang.
 
Pengalaman lainnya, pernah aku coba menghapus NYX eyebrow gel yang sangat keras kepala itu, perlu beberapa kali usap dengan tenaga badak, baru bisa terhapus sempurna. Lain halnya waktu aku pakai untuk menghapus SilkyGirl Eyebrow Pencil, cukup usap-usap sedikit langsung terhapus.
 
Kesimpulannya produk ini oke banget untuk menghapus make up yang waterproof, tapi tidak untuk make up smudgeproof. Jadi kalo kamu tipe orang yang suka pake make up yang anti badai untuk beberapa kesempatan, kamu harusnya punya satu make up remover lagi yang daya hapusnya lebih kuat dari ini. Tapi buatku ini sih cukup lah untuk pemakaian sehari-hari. Emang kalo cuma mau jalan santai aja, seberapa tebel sih harus pake make up. Hihihi...
 
 
Kesimpulan:
  • Bisa membersihkan make up waterproof
  • Tapi kurang oke untuk make up smudgeproof
  • Tidak berbau
  • Mulut botolnya terlalu besar, sangat beresiko tumpah
  • Bebas alkohol jadi tidak perih di kulit atau di mata
  • Murah meriah
  • Isi 30 ml
  • Beli dimana: di toko kosmetik, web Viva, apotik, pasar swalayan, di mana-mana ada
  • Berapa harganya: aku beli di apotik Guardian Jakarta seharga IDR 5,970. Kalo di webnya dibandrol dengan harga IDR 6,250. Tapi ini bisa bervariasi ya.
 
 
 


 

Wednesday, October 29, 2014

Review: Viva Queen "Perfect Shape Pencil Matic Eye Liner" in Black

Eyeliner ini sebenernya udah lama aku beli, cuma belom kesampean aja makenya soalnya masih punya dua eyeliner pensil warna item. Sayang kalo mau dipake. Tapi baru-baru ini dua pensil itu gak bisa dipake. Yang satu udah kadaluarsa, yang satu raib. Terpaksa deh yang ini dibuka T_T.
 
***

PACKAGING

 
Produk ini sebenernya salah satu keluaran terbaru dari Viva. Kemasannya lumayan 'niat' loh, ada kartonnya segala. Nggak keliatan murahan deh.
 

 
Klaim produk:
 
No sharpening needed
Waterproof
Smudgeproof
No preservatives
Long lasting

The ingredients.
 

 
Bentuknya hitam, dari plastik, plus ada tato warna gold di bodi-nya. Sangar bo... Hehehe...


 
Judulnya juga pencil matic, jadi pensil ini modelnya yang diputrer-puter, istilah kerennya retractable. Tak perlu pusing diraut, tinggal puter aja udah nongol lagi dari bawah. Keuntungan pensil retractable ini, biasanya dia teksturnya lunak, gak sakit kalo diaplikasikan ke mata. Kelemahannya, rata-rata gampang patah, dan ketika ujungnya nggak runcing lagi bakal rada susah bikin garis yang super tipis.
 
Oh ya, varian eyeliner milikku berwarna HITAM. Ada tiga warna yang tersedia selain ini, yaitu biru, dan putih yang mempesona. Hehehe. Kata web Viva-nya gitu soalnya. Tapi nggak ada warna coklatnya, sayang sekali.
 
Harga produk ini adalah IDR 39K di website resmi Viva.
 
***
 

SWACTH & PERFORMANCE

 
 
Kalo ngomongin soal warnanya, dia cukup buildable. Kalo kamu tekan sedikit, warnanya jadi hitam banget. Tapi kalo kamu gak suka jadi terlalu hitam, cukup aplikasikan dengan gerakan ringan, warnanya jadi abu-abu tua. Tekstur pensilnya juga enak, gampang banget buat gambar-gambar di muka. Tapi yaaa itu, karena dia modelnya retractable, ga bisa diraut, harus pinter-pinter narik garisnya supaya bisa dapet garis yang tipis.
 

 
Kalo dibilang tahan air, sih lumayan kok. Dialirin air sederas itu nggak goyah.
 

 
Tapiiii kalo setelah dialiri air, sekali gosok langsung bubarrrr...
 

 
Penampakan di mataku pada suatu ketika.
 
Aku sengaja make eyeliner model puppy eyes. Gaya eyeliner kayak gini nih, adalah musuh besar bagi para pemilik kelopak mata berminyak, plus yang matanya sensitif dan gampang berair. Seperti mataku. Tapi biarin deh, sengaja pengen lihat hasilnya. Aku juga nggak pake eye primer loh.
 
Aku nyoba pake di rumah doang, selama dua jam saja.
Gimana hasilnya?
 
 
Mata panda booo, huaaaa!
 
Mungkin eyeliner ini bakal aku pake kalo kebetulan lagi mau bikin fantasy makeup dan perlu pensil hitam buat outline-nya. Other than that? Nooo, I don't think so lah. Kalo mau nyoba silakan aja, mungkin buat kamu yang kelopak matanya gak berminyak, atau kalo matamu gak sensitif kayak aku, hasilnya bakalan beda. Mungkin. Tapi buatku, big no no deh. Kayaknya aku musti nyari eyeliner pensil lagi nih buat sehari-hari, yang smudgeproof plus waterproof. Any recommendation?
 
 





Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series