Friday, August 23, 2019

Review: Fanbo Choco Rush Lip Cream All Shades

review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

Tahun ini setelah gue itung-itung, Fanbo udah tiga kali mengeluarkan produk lipstik baru. Salah satunya yang paling baru adalah Fanbo Choco Rush Lip Cream ini. Untuk dua jenis produk lipstik dari Fanbo lainnya udah penah gue bahas di sini:
Buat yang pernah baca review gue tadi atau udah tau Fanbo Perfect Pairs itu apa, mungkin heran apa bedanya dengan Choco Rush ini. Well, selain varian warna, menurut gue yang bedain cuma fungsinya. Kalo Fanbo Perfect Pairs kan bisa multi fungsi, bisa buat eyeshadow atau blush, nah kalo Choco Rush ini ngga, cuma buat lipstik gaes... Walaupun begitu, yang namanya produk makeup itu terserah kita sih mau dipake gimana dan untuk apa. Mau buat blush boleh, maskara boleh, atau dikasi ke anak buat coretin dinding juga ga ada yang ngelarang.



review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

Kemasan Fanbo Choco Rush Lip Cream ini begitu unyu, ala kekoreaan gitu lah. Tube-nya terbuat dari plastik transparan, tutupnya berwarna baby pink dengan tulisan Choco Rush yang desain font-nya ga kalah nggemesin. Dan apa harus gue mention juga kalo bahan tutupnya itu matte??? Lengkap sudah keimutan tampang lip cream ini. Menurut gue produk ini cocok banget masuk ke pouch kosmetik ABG atau mamah belia umur 25 ke bawah yang baru punya anak umur 1 tahunan. Kalo untuk orang seumuran gue sih cocoknya dimasukin antangin ama minyak gosok.

review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

Ketika masih baru beli, produk ini akan disegel dengan plastik dari atas sampe bawah. Yang mana sangat disayangkan, pada plastik itu tertulis info-info penting, seperti nama shade dan komposisi bahan. Kalo plastiknya dibuka, ya udah ilang deh. Mungkin hal kayak gini ga terlalu penting ya buat orang indo, jadi kayak syarat aja gitu. Sedangkan untuk nama shade sih jangan kuatir bakal ilang karena udah ditempel pada stiker di bagian bawah tube.

review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

Selain desain kemasan, aplikatornya juga jadi salah satu hal favorit gue dari produk ini. Bentuknya itu pipih dan lebar, bantalannya empuk, trus lentur juga, bisa ditekuk-tekuk. Tangan jadi ga perlu banyak gerak, cukup aplikatornya aja yang nekuk. Menurut gue aplikator model gini sangat nyaman dipake, membuat garis yang rapi jadi gampang banget. Liat aja swatch di tangan gue ini, rapi, garisnya lurus, sekali oles langsung jadi. Gampang deh.

review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

Finally, yang paling penting adalah, pilihan shade. Semuanya ada 5 jenis warna. Fanbo masih main di warna-warna aman alias natural. Sesuai dengan desain kemasannya yang anak muda (and girly) banget, kayak sengaja milih warna yang (kira-kira) anak muda berani pake. Terus, menurut penglihatan gue, pilihan warnanya itu warm tone semua, tipe warna yang paling banyak disukai wong endonesa.

Mari kita liat swatch-nya di muka gue satu persatu. Sedikit catatan, warna masing-masing warna akan beda di tiap orang, tergantung warna asli bibir dan tingkat ketebalan dosa.

review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

NO. 01 IT'S AMBERDAY adalah satu-satunya warna coklat di antara kelima varian. Coklatnya itu adalah warna MLBB bernuansa kemerahan. Kemungkinan bakal jadi warna yang paling banyak disukai.


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

NO. 02 ROUGE IN MINUTE adalah nude pink dengan hint agak mauve atau keunguan. Warna favorit gue.


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

NO. 3 HONEY MONTH adalah warna peach kemerahan yang cerah dan bikin muka terlihat segar.


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

NO. 04 SCARLET WEEK ini mirip sama warna No. 02 tapi versi lebih gelap/tua. Asli mirip banget, sepintas susah dibedain.


review-fanbo-choco-rush-lip-cream-all-shades-esybabsy

NO. 05 DURING SEPIA HOUR adalah warna mauve kecoklatan, warna ini paling gelap di antara semuanya. Meskipun gelap tapi tetap terlihat natural, bukan yang bikin kesan muka galak gitu loh.

***

Tekstur lip cream ini pas di tengah-tengah, ga terlalu kental atau terlalu cair. Semua warna gampang banget dibaur, sekali oles rata aja gitu. Keringnya juga cepet, ga ada satu menit langsung kering. Kalo di foto keliatan masih agak basah, itu karna gue ngolesnya rada ketebelan. Namanya juga untuk keperluan foto, harus tebel banget biar keliatan. Nah kalo udah dioles ketebaln emang jadi lama keringnya. Tapi kan buat sehari-hari ga harus setebal itu.

Setelah mengering, lip cream ini ringan banget, ga bikin bibir kerasa seperti ditarik. Cuma ga transferproof ya, masih geser kalau tergosok atau nempel di sedotan. Tapi ga banyak, ga separah lipstik konvensional. Biasanya kelemahan matte lip cream yang nyaman ga bikin ketarik emang gitu, ga terlalu transferproof.

Satu hal yang ga gue suka adalah aromanya yang seperti bahan kimia. Karena kemasannya yang ngepink dan unyu, gue sedikit ngarep aromanya kayak permen atau buah, atau bawang goreng gitu lah. Ternyata tydack... Uhu sedi akutu. Tapi jangan khawatir karena aroma ini akan hilang dengan sendirinya ketika lipstik mengering.

Daya tahannya juga standar sih. Selama dijaga ga makan minyak-minyak, dia akan stay sepanjang hari. Kalo kamu makannya barbar, ditambah makan makanan berkuah atau berminyak ya goodbye deh.

So far gue cukup terkesan sama Fanbo Choco Rush ini. Emang ada beberapa kekurangan, misalnya dari segi aroma yang seperti bahan kimia dan pilihan warna yang ga terlalu banyak, lima warna nuansanya mirip semua. Tapi kalo dilihat dari segi kemasan dan faktor kenyamanan, lip cream ini juara banget, apalagi harganya juga ga mahal-mahal amat, sekitar 50 ribu Rupiah per buah.


1 comment:

Hi! Thanks for reading my blog! Please leave your thought in the comment section. But please do not leave any spam/link as I will not approve it. Thanks and have a nice day!

Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series