Review: Looke Cosmetics Holy Lip Series All Shades

Kalian udah pernah denger tentang Looke Cosmetics? Kalau belum, mungkin ada yang udah familiar dengan brand skincare lokal bernama Avoskin? Nah dua brand ini berada dalam payung perusahaan yang sama. Setau saya, Avoskin adalah salah satu brand skincare lokal paling niat yang saya pernah denger dan coba. Jadi begitu denger kalo mereka adalah sisters, saya lumayan penasaran pengen nyoba.

Sampai saat post ini diturunkan, Looke Cosmetics baru memiliki satu jenis produk yaitu Holy Lip Series yang terdiri dari Holy Lip Creme dan Holy Lip Polish. Kedua produk ini, selain sudah memiliki label Halal, juga sudah terdaftar di PETA sebagai produk yang Cruelty Free dan Vegan. Kalau sampai hal sedetil itu diperhatikan oleh mereka, saya cukup yakin kalau produk yang mereka launch ini bukan produk sembarangan. Komposisi bahan yang digunakan sudah dipastikan aman dipakai. Ini pas banget dengan kampanye Looke Cosmetics: Celebrating The New You. Maksudnya dengan menggunakan produk yang sudah dijamin keamanannya, kita bisa lebih bisa lebih berekspresi dalam makeup dengan menyebarkan aura positif ke sekitar kita.

KEMASAN

Holy Lip Series dari Looke Cosmetics ini memiliki kemasan cukup unik. Pertama saya merasa perlu membahas desain kotaknya yang terbuat dari karton tebal berwarna hitam. Cara bukanya nggak seperti lipstik biasa yang dibuka dari atas, tapi dari tengah. Sedikit mengingatkan saya akan peti mati, which is sooo cool! Sementara itu untuk botolnya terbuat dari plastik yang tebal transparan dengan tutup berwarna silver gelap.

Yang unik dari Holy Lip Series ini adalah pemilihan shade yang terinspirasi dari dewi-dewi mitologi Yunani. Tiap nama Dewi yang dipilih menggambarkan tiap jenis shade-nya dengan tepat.

APLIKATOR

Aplikatornya sih standar berbentuk doe-foot. Bantalannya juga cukup empuk dan gampang banget untuk menggambar bibir dengan cukup rapi. Sayangnya aplikator ini cukup oke untuk Holy Lip Creme-nya saja. Sedangkan untuk Holy Lip Polish, karena pada dasarnya dia itu lip gloss dan beda tekstur, jadi agak sulit mengaplikasikan dengan bentuk aplikator seperti ini. Produk yang terangkat sangat sedikit jadi perlu dicelup berkali-kali. Khusus untuk Holy Lip Polish, saya mengoleskan dengan cara ditepuk-tepuk supaya rata, bukan digeser.

TEKSTUR & HASIL AKHIR

Holy Lip Creme. Memiliki tekstur creamy tapi nggak terlalu kental. Sekali oles gampang rata dan memiliki pigmentasi yang sangat baik, nggak patchy. Aromanya seperti campuran vanilla dan sedikit aroma kimia yang akan hilang ketika sudah dioles/kering. Keringnya juga cepet dan kalau ada yang ngga rata, pas ditimpa lagi nggak jadi menggumpal. Produk ini juga terasa sangat ringan di bibir, kayak nggak pakelip creme. Nyaman banget pokoknya. Untuk hasil akhirnya menurut saya Holy Lip Creme nggak bisa disebut dead matte banget, tapi soft matte juga bukan. Di tengah-tengah lah. Tetap ada sedikit yang nempel di cangkir atau sedotan meski nggak banyak.

LUNA Holy Lip Polish. Satu-satunya Lip Gloss atau Lip Topper ini memiliki tekstur yang cukup kental dan creamy. Agak lengket memang tapi awet banget untuk ukuran sebuah lip gloss. Ketika di botol memang terlihat berwarna pink salmon yang cukup pekat tapi begitu dioles warnanya menjadi pink transparan. Saya paling suka partikel glitter halus di dalamnya. Buat saya, mengenakan Holy Lip Polish tanpa lipstik udah langsung bikin muka kelihatan seger karena sudah bikin bibir berwarna pink. Apalagi glitternya itu loh gemesin. Untuk aromanya, mirip seperti aroma Holy Lip Creme, hanya saja aroma Vanila-nya lebih kuat. Buat saya, Holy Lip Polish ini adalah produk favorit.

VARIAN WARNA

Holy Lip Creme memiliki 4 warna yaitu Irene, Gaia, Hebe, dan Thalia. Sedangakn Holy Lip Polish hanya memiliki 1 jenis shade yaitu Luna. Untuk sementara varian warna Holy Lip Polish memang terbatas pada warna-warna aman alias pink/coklat nude. Saya gak tau sebabnya. Mungkin karena produk ini juga diklaim sebagai produk multi fungsi? Maksudnya bisa dijadikan blush dan eyeshadow. Tapi saya sendiri belum pernah menggunakan produk ini selain di bibir.

THE SWATCHES

From left to right:
Irene, Gaia, Hebe, Thalia, Luna

LIP SWATCHES

GAIA - The Peach Brownie Color

Represents the Goddess of the Earth

Warna ini adalah coklat bold dengan warm undertone. Memiliki nuansa oranye yang sangat kuat sekaligus sebagai warna paling bold di antara semuanya. Meskipun bukan favorit saya tapi warna ini masuk ke semua skintone dan bikin muka jadi auto cerah.

HEBE - The Nude Coral Color

Represents the Goddess of Youth

Sesuai namanya, Hebe-The Goddess of Youth, warna ini memberi kesan wajah saya terlihat lebih muda beberapa abad. Hebe adalah coklat muda dengan undertone peach/warm dan shade paling muda di antara yang lain.

THALIA - The Dusty Pink Color

Represents The Goddess of Festivity

Sesuai dengan deskripsinya, Thalia ini emang warna dusty pink banget. Menurut gue ada sedikit sentuhan mauve-nya. Cocok buat penyuka lipstik pink yang nggak terlalu girly.

IRENE - The Pink Mauve Color

Reresents the Goddess of Peace

Kalau Irene ini menurut saya adalah perkawinan silang antara Hebe dan Thalia. Jadi warnanya nude yang coklat-pink. Nggak ada yang dominan anatar coklat dan pink-nya, alias seimbang. Irene adalah favorit saya karena bikin muka terlihat cerah tanpa berlebihan.

LUNA - The Soft Pink Glitter Gloss

Represents the Goddess of The Moon

Seperti yang udah saya sebut di atas, Luna adalah satu-satunya lip gloss alias lip topper. Warnanya pink transparan dan memiliki partikel glitter halus yang akan terlihat kalau kamu mengoleskannya dengan cukup banyak. Jadi yang gak suka glitter, gak usah kuatir bibirmu jadi bola disko. Among all, Luna is my favorite!

PERFORMANCE

Saya coba ngetes pakai Holy Lip Creme shade Thalia di rumah seharian. Untuk gambar pertama mash fresh di apply. Pada gambar kedua itu udah saya pake tidur siang dan makan siang. Udah mulai bocel. Biasanya saya termasuk orang yang cantik kalo urusan makan, tapi hari itu kebetulan menunya makanan berkuah yang merupakan titik lemah saya dalam hal menjaga keawetan lipstik. Sedangkan gambar ketiga adalah ketika hampir 9 jam saya pakai. Nggak terlalu beda dengan gambar kedua karena emang saya nggak makan apa-apa di antara waktu itu. 

Untuk Holy Lip Polish pernah saya pake juga secara single, hanya saja nggak sempet didokumentasikan. Daya tahannya juga cukup awet walau sudah dipakai makan 1 kali. Makan cantik ya. Di saya juga nggak bleeding ataupun membuat bibir jadi kering. Sedangkan untuk pemakaian Holy Lip Polish sebagai Lip Topper belum pernah saya lakukan.

Anyway, ini sih hasil pengalaman saya aja. Nggak tau kalo di kalian bagaimana ya. Karena kondisi kulit orang kan beda-beda. Untuk swatch warna juga sa berbeda tergantung warna asli bibir kalian apa. Mungkin bisa cek reviewnya ci Irene Widya yang tersohor buat pertimbangan lain.

FINAL THOUGHTS

Pros:

• Memiliki formula yang nyaman dan cukup awet
• Sudah Halal, Cruelty Free, dan Vegan
• Kemasan yang kokoh dan elegan
• Selain lipstik, bisa dipakai sebagai blush atau eyeshadow
• Tekstur yang creamy dan mudah diratakan
• Terdiri dari warna-warna nude yang cocok dipakai skintone orang Indonesia
• Punya varian lip gloss/lip topper yang cukup unik

Cons:

• Aplikator Luna Holy Lip Polish yang kurang bisa mengangkat produk dengan baik
• Varian warnanya hanya sebatas warna aman, kurang variatif

Looke Cosmetics Holy Lip Series ini dibandrol dengan harga Rp. 140.000/buah. Menurut saya sih harga segitu cukup pantas dengan kualitas dan konsep yang dibawa. Udah jauh di bawah harga lip cream produk luar dengan kualitas setara yang suka kita beli. Masak untuk produk lokal aja kita gak support? 

Untuk info lebih lengkapnya mengenai Holy Lip Series ini kamu bisa main-main ke website mereka di www.lookecosmetics.com atau instagramnya di @lookecosmetics. 

Visit us:

Facebook: KBBV

Instagram: @kbbvbyacb

Tutorial menggunakan Holy Lip Series dari Looke Cosmetics untuk makeup semuka:

View this post on Instagram

A post shared by Esy Syamsiah (@esybabsy) on Mar 11, 2019 at 7:31am PDT