Sunday, January 4, 2015

Tutorial: Classic Golden Brown Eye Make Up

Post pertama saya di tahun baru 2015!

Mood saya lagi pengen buat tutorial mata nih. Sedikit cerita tentang Golden Brown Eye Make Up, gaya kayak gini banyak banget saya lihat zaman dahulu kala, saat kerjaan MUA belom booming kayak sekarang dan orang lebih banyak lari ke salon buat dirias. Pokoknya khas-nya itu kayak gini: alis berujung kotak yang menukik tajam, mata yang dikasih eyeshadow warna gold dan hitam di ujung mata, dan bibir merah menyala yang cupid's bow-nya dibuat super akurat dan super tajam, walaupun bibir aslinya itu gak punya cupid's bow. Jadi kalo saya kebetulan disuruh jadi pager betis ayu buat kawinan atau pas lagi ada photoshoot buat centerfold naek panggung kalo ada pentas nari, biasanya muka saya dibuat seperti itu

Nah, sekalian nostalgia, saya pengen bikin lagi yang kayak gitu, tapi tentunya tanpa lipstik merah menyala ya.

Kira-kira bentuknya kayak gini nih:



Pertama saya kasih tau kamu apa yang musti disiapin:
  1. Eyeshadow warna gold, bronze, hitam coklat tua, dan putih.
  2. Eyeliner pencil warna hitam.
  3. Eyeliner gel/liquid warna hitam.
  4. Eyeshadow base.
  5. Pewarna alis (sesuai selera kamu).
  6. Maskara hitam
  7. Bulu mata palsu beserta lemnya (kalo suka pake bulu mata palsu).


Langkah-langkahnya sebagai berikut:

.

Bentuk alis kamu sekece mungkin, lalu aplikasikan eyeshadow base.



Menggunakan eyeliner hitam, buat garis seperti di gambar. Usahakan kamu menggambarnya tidak pas di ujung mata banget, supaya nanti ujung matamu terlihat agak naik.



Dengan eyeshadow hitam dan blending brush, baurkan garis tadi hingga memenuhi bagian ujung luar kelopak mata.



Aplikasikan eyeshadow warna coklat tua. Baurkan dengan warna hitamnya.



Menggunkan kuas eyeshadow, aplikasikan eyeshadow warna bronze di bagian tengah kelopak mata. Baurkan dengan warna coklat tua tadi.



Aplikasikan eyeshadow gold di kelopak mata paling dalam menggunakan kuas eyeshadow. Untuk menghemat pemakaian kuas, gunakan satu warna eyeshadow saja untuk satu sisi kuas. Atau bisa juga kamu bersihkan dulu menggunakan tisu kering. Jadi gak perlu gonta-ganti kuas terlalu banyak.



Menggunakan blending brush, aplikasikan eyeshadow coklat tua sedikit saja di bagian bawah tulang alis, tepat di atas eyeshadow hitam, baurkan.



Dengan angled brush, aplikasikan eyeshadow coklat tua tadi di mata bawah, di mulai dari bagian ujung mata hingga ke bagian tengah.



Dengan angled brush, aplikasikan eyeshadow putih di bagian bawah mata dalam hingga tear duct.



Highlight tulang alismu dengan eyeshadow putih.



Beri eyeliner di bagian atas mata membentuk cat eye menggunakan gel liner dan kuas eyeliner. Lalu, menggunakan peralatan yang sama, garis juga bagian bawah matamu tapi hanya sampai bagian tengah mata ya. Jangan lupa garis waterline kamu dengan pensil putih. Sayangnya untuk step ini aku lupa mengambil gambarnya saking semangatnya, hehehehe. My bad! 

Setelah itu baru kamu tempel bulu mata palsu (optional, kalo males ya udah ga apa-apa), lentikkan dengan penjepit bulu mata, lalu beri maskara di bulu mata atas & bawah. Jangan lupa aplikasikan lagi eyeliner di atas mata untuk merapikan jika ada lem bulu mata yang terlihat kurang rapi.


Hasil akhirnya, maaf jika masih belum rapi:






Untuk make up bibirnya, aku gak sempet bikin pictorial sih, tapi kira-kira ini step by stepnya:
  1. Bingkai bibirmu dengan pensil bibir coklat nude.
  2. Isi seluruh bagian bibir dengan pensil tadi,
  3. Aplikasikan lipstik warna coklat nude di seluruh bagian bibir.
  4. Terakhir, dengan ujung jari, beri sedikit eyeshadow warna champagne di bagian tengah bibir atas dan bawah. Baurkan dengan jari, and pout your lips.

Whole face look:


Focus on the make up ya, not the face, nor the stiff expression.


Products breakdown:
  • Face:
    • Pond's Age Miracle BB Cream
    • Maybelline BB Silk Powder (Natural)
    • Kryolan TV Paint Stick (NG1 & White Clown) for contouring and highliting
    • Revlon Powder Blush (Pink Peony)
  • Eyes:
    • Wet n Wild Brow Kit (Ash Brown)
    • Silky Girl Eyeliner Pencil (Brown) to draw the eyebrow
    • Inez Loose Sparkling Eyeshadow (Aztec Gold & Sunstone Yellow)
    • Nonna Eyeshadow Palette No. 3 (White, Darkest Brown, Black)
    • Silky Girl Eyeliner Gel (Black)
    • Viva Automatic Pencil (Black)
    • NYX Eyeshadow Base
    • Max Factor Clump Defy Mascara (Black)
    • Eyecandy Bulle SOftlens (Blue Gray)
    • Unbranded falsies
  • Lips:
    • Revlon Lipliner (Nude)
    • Wet n Wild Mega Last Lipstick (Bare It All)
    • BH Cosmetics Eyes on the '80s Eyeshadow Palette (Champagne)

Untuk kuas-kuas yang saya pakai, jangan tanya merk apa itu. Kebanyakan dari mereka adalah kuas murah yang tidak bermerk. Heheheh...



See you!



Wednesday, December 31, 2014

Review: Lime Crime Palette D'antoinette


 
Yes, I know it's rainy season in Indonesia and even winters on some parts of the world. I bought this and took these pictures months ago, and the blog post was stashed among my drafts too long that I forgot it. Oh well, forget my excuses, here it goes.
 
 

I'm always been a fan of Lime Crime products because of its uniqueness in shades and packaging. This pallet is no exception. How do I describe this? Purple tin with dreamy golden unicorn patterns embossed on all over the surface. This reminds me of my tin pen case back in my school days.



 
The shade descriptions were written on the tin bottom. And because of the name of the palette, those descriptions are so "monarch".
 
 
 
Stashed inside were five bright pastel eye shadow shades reminiscent of sweet candies. They're all matte except for one sparkly silver on far right.
 
 
Indoor with camera flash.
 
Indoor under natural lighting.

I swatched these with my bare skin, no foundation and no eye primer whatsoever and they came up pretty bright. Not that kind of stark bright since they're pastel, though. These swatches were so much vivid in real life. Somehow my camera seemed to be focused on the silver shade only no matter how many times I tried to capture.


 

 Color Breakdowns


Royal Flush.
Royal flush is a sweet matte baby pink. It's usually hard for me to find the perfect pink to create a pastel pinky eye look. I usually ended with too neon or too soft, but this one stands in the middle.
 
 
 
Absinthe-minded.
I just love this green. I think this is a true pastel green. All other greens are usually represents leaf, or lime, or camo color. But this one reminiscents me of nothing, just green.
 

Macarooned.
This shade can turn to peach or soft orange, depends on how thick you swipe it. Other than Royal-Flush, this is the color I wear often, and the combination of those two is absolutely stunning.


Ribonesque.
This is a soft unicorn lilac shade. In my skintone, this is the hardest shade to pull off, even though it's pastel but turns too bright on me. It can also look a bit blue on different lights, not my favorite but still a nice shade.
 

Mercurious.
This is a very bright silver color loaded with sparkles and the most pigmented of all five. Although very pigmented but this is the least impressive regarding its staying power. I was a bit marvelled by this existence since it's the only non-pastel color in this palette. Why not... errr white, perhaps?
 
 
 ***
 
 
 
 
I added a bit of black shadow from my Sleek Acid Palette, but the rest of the shades are from this palette.
 

***
 
 
I have so many neutral and bright palette, and having another pastel one is seem to be a nice idea. In fact, each pan has very unique shade that doesn't seem to be available in any palette I own.
 
I love wearing this palette on daily basis since it's a good way to make your eyes stand out and colorful without looking too much. I can say it's sweetly colorful rather than daring or stark bright, compared to China Doll palette, for example. 
 
They're all so smooth and buttery, and although they're matte but can be easily blended. A good color pay-off in one swipe, but its longevity is kinda average. An addition of eye primer in advance would be very helpful to lengthen its staying power.
 
It cost for about USD 35 on its official web, if I'm not mistaken. It's available in Indonesia in online stores only. I got this from luxola.co.id. It cost IDR 420,000 but I bought this with 30% discount at the time.
 








 

Tuesday, December 30, 2014

Review: Wardah Long Lasting Lipstick No 04 & No. 08

Sebenernya saya bukan fans produk Wardah... Alasannya rada aneh: saya minder sama bintang iklan Wardah. 

Iklan Wardah seringkali identik dengan wanita muslimah berjilbab yang baik hati, lembut perangai dan tutur katanya, juga tulus hatinya. Sedangkan meskipun berjilbab, saya manusia brutal. Jadi kalo kebetulan lewat konter Wardah, saya refleks menghindar. Minder. Apalagi kalo ngeliat BA-BA Wardah yang berjilbab itu, kelihatannya apa ya... cantik dan bersih gitu. Bikin saya tambah minder.

Tapi namanya juga perempuan ya, sebrutal-brutalnya saya pasti tergoda juga sama kosmetik, apalagi lipstik. Semua ini berkat racunnya Edelyne yang sempat me-review beberapa lipstik Wardah dari seri Long Lasting ini. Akhirnya saya pun terracuni. Terima kasih.


Kotaknya berwarna ungu silver, sedangkan tubenya berwarna silver. Model lipstiknya ini khas seperti lipstik matte pada umumnya, yaitu tipe tube yang panjang dan ramping. Keliatan mahal dan berkelas.





Ada 12 warna dari seri Long Lasting ini. Yang mau aku bahas adalah No 4 (Antique Pink) dan No 8 (Red Velvet). Sedikit tips kalo mau beli ini, gak usah kamu hapalin nama variannya, cukup hapalin nomernya aja. Karena tulisan nama variannya itu kecil banget, gak bakal kebaca ama BA-nya. Hehehehe...



Satu hal yang aku kurang suka dari tipe lipstik berbentuk ramping seperti ini adalah bullet-nya yang kecil. Agak lama mengaplikasikannya kalo bibirmu tebel. Seperti mewarna kertas HVS pake kuas eyeliner. Hehehe. Tapi kalo bibirmu tipis, enak kali ya. Jadi lebih presisi.

Oh ya, aroma lipstik ini mengingatkan banget akan biskuit Marie Regal. Enaaak deh. Heheheh...



Swatch-nya gak perlu banyak-banyak, udah langsung keliatan.



Untuk yang No. 4 (Antique Pink ini) warnanya bisa disebut pink salmon atau dusty pink. Bisa juga disebut ini turunan warna Mauve. Sedikit mengingatkan aku dengan Wet n Wild Megalast Lipstick yang Mauve Outta Here. Ini warna aman, kamu mau pake untuk acara santai atau resmi pun bisa. Untuk yang berkulit putih/terang, warna ini bisa kamu jadikan option untuk warna lipstik nude tapi tidak terlihat pucat. 

Satu hal yang aku perhatikan, varian No. 4 ini susah banget ratanya, walau aku oles berkali-kali di bibir yang dalam keadaan sehat sekalipun, dia tetap terlihat menggumpal. Coba pelototin aja tuh gambar di atas, keliatan kok gumpalan-gumpalan halusnya. Meskipun gitu, gak terlalu kelihatan sih kalo dilihat dari jauh. Ketahanannya juga medium lah.




Nah ini warnanya asli merah cabe banget. Warnanya terang banget, agak kurang cocok untuk yang berkulit gelap karena akan terlihat seperti ada lampu neon di bibirmu. Kalo pake ini usahakan jangan terlalu banyak detil makeup di wajahmu, fokus aja sama bibir. Kalo nggak bakal keliatan lebay. Dibanding dengan warna No 4 , yang No 8 ini hasilnya nggak menggumpal di bibir, jauh lebih halus dan juga lebih tahan lama. Mungkin karena dia warna bold ya.




***


Wardah Long Lasting Lipstick ini adalah tipe lipstik matte. Matte-nya itu 100% matte, gak ada creamy-nya sama sekali. Saking matte-nya saat mengaplikasikan ini bibirmu akan ketarik-tarik oleh bullet-nya. Aku gak ada keluhan bibir kering sih selama pakai ini, karena emang tiap setelah pake ini aku langsung scrub bibir. Banyak juga yang review kalo lipstik ini emang gak bikin bibir kering biarpun matte. Meskipun begitu aku meragukan fakta itu kalo lipstik ini dipake tiap hari. Jadi cuma untuk jaga-jaga, aku tidak berani memakainya tiap hari. 

Kalo pake ini dalam keadaan bibir pecah-pecah maka akan terlihat jelas garis-garis bibirmu. Buat kamu yang berbibir gampang kering aku sarankan kamu memakai pelembab bibir terlebih dahulu, biarkan selama 5 menit, hapus pelembabnya dengan tisu (ditepuk-tepuk aja ngapusnya, jangan diseka), baru kamu aplikasikan lipstik ini. Repot sih emang. But it helps pretty much.

Ketahanannya sih oke banget untuk yang No 8. Sampe sore setelah dipake makan minum pun masih bertahan. Lain halnya dengan yang No 4, sedikit lebih gak tahan lama dibanding yang No 8. Mungkin karena warnanya netral ya. Biasanya lipstik bold itu bertahan lebih lama dari yang warna netral.

Sayangnya ini bukan tipe lipstik yang kissproof, jadi gampang transfer ke mana-mana. Hati-hati juga kalo nempel di gigi, susah hilangya hehehe.



My Take:
  • Super matte result
  • Easily transfer
  • long lasting
  • No 4 is clumpy textured
  • No 8 has longer staying power
  • Nice vanilla scent
  • Price: IDR 43K Wardah counters and drugstores






Review: Viva Eye Shadow No. 05 & No. 07

Asik akhirnya eyeshadow Viva ini terbeli juga, yok langsung aja dibahas.



Pertama-tama, mari kita bahas soal kemasan. Untuk sebuah eyeshadow yang murah meriah, kemasannya menurutku lumayan bagus. Semuanya terbuat dari plastik yang kokoh. Tutupnya transparan, isinya bisa terlihat dari luar tanpa harus menghapal kode produknya atau membuka tutupnya. Tutup model transparan begini menurutku bisa membuat tampilan kemasan lebih menarik karena dari jauh terlihat warna-warni.



Dan aplikatornya...
Seperti biasa eyeshadow ini juga dilengkapi dengan aplikator bawaan, modelnya dual-ended applicator: sponge and brush. 

Sedikit cerita waktu mencoba membuat post "Under 100K Make Up Challenge" (klik di sini) beberapa waktu lalu, saya sempat dibuat agak setengah gila karena mencoba mengaplikasikan produk ini menggunakan aplikator bawaannya. Mengaplikasikan eyeshadow pake sponge itu boros banget karena lebih banyak produk yang nempel di sponge ketimbang di kelopak mata. Kemudian kuasnya terlihat begitu letih dan kurang bertenaga, waktu saya memakainya hasilnya jadi terlalu tipis dan susah rata. Akhirnya saya pun menyerah dan memilih menggunakan jari tengah.


Ada sepuluh jenis varian dari seri eyeshadow duo ini, saya memilih No. 5 dan No. 7. Kenapa? Gak ada alasan. Saya memang bukan tipe orang yang beralasan. Variannya hanya diberi nama berdasarkan nomor. Jadi gak ada tuh istilah Orange Eats Orange utk yang bernuansa oranye, atau Deadly Revolver buat yang bernuansa abu-abu putih, misalnya...

Warna di tiap paletnya emang cuma ada dua tapi dirancang sangat matching satu sama lain. Satu warna yang muda dengan shimmer, satunya lagi warna yang agak gelap dan matte. Yang shimmer biasanya buat kelopak mata dalam, yang mate buat kelopak mata luar. Simpel kan?


***

Viva Eyeshadow No. 5







Untuk warna eyeshadow No. 5 ini dia berupa matte deep pink dan shimmery peach. Bagus deh ini. Aku pernah pake dan warnanya agak menyerupai Lime Crime D'antoinette Pallet yang warna orange dan pink-nya. Pink-nya itu juga cocok banget dipake buat blush on. Aku pernah coba soalnya dan hasilnya oke kok. Jadi enak lah, beli satu produk bisa buat multifungsi.
Pada swatch ini aku sengaja gak pake eyeshadow primer, pengen liat performa aslinya aja. Kalo soal pigmentasi sih dua-duanya medium to sheer ya.


Seneng kalo komposisi bahannya gede-gede begini tulisannya. Jelas terbaca dan gampang difoto.






Di sini aku menggunakan warna peach nya di bagian kelopak mata dalam dan  pink nya di kelopak bagian luar. Sebenernya aku agak curang juga sih, karena pas di lipatan kelopak mata luar aku tambahin warna coklat dikit dari blush on Viva yang warna coklat. 

Oh ya, di foto atas saya juga gak menggunakan eyeshadow primer ya. Mungkin warnanya terlihat keluar tapi sebenernya nggak, saya harus memoleskan berulang-ulang untuk mendapatkan warna yang opaque. Dan kalo kamu perhatikan lagi, hasilnya terlihat sedikit kasar, dan blending-nya juga kurang halus


Ini contoh full face-nya ya. Dan meski ga terlalu keliatan, di gambar ini aku juga pake warna pink-nya sebagai blush on. Mungkin pakenya kurang tebel buat difoto, padahal dalam real life-nya sudah seperti ditampar kok hehehehe.


***

Viva Eyeshadow No. 7







Warna varian No. 7 ini adalah ungu terong muda yang matte dan silver. Ungunya sih gak terlalu pigmented. Perlu beberapa kali poles supaya warnanya keluar seperti di swatch. Tapi yang silvernya juara banget. Meskipun kedua teksturnya sama-sama powdery alias berserbuk, tapi yang silver is super duper pigmented.


Meskipun mirip tapi kandungan komposisi pewarnanya beda dengan eyeshadow No. 5.




Kalo di sini, aku menggunakan ungu untuk seluruh bagian kelopak mata atas dan sedikit di kelopak bawah (tapi ga terlalu keliatan), lalu silvernya aku tap-tap di bagian tengah kelopak dan sedikit di tulang alis buat hilight. Untuk hasil EOTD ini aku menggunakan eyeshadow primer. Beda banget kalo gak pake eye primer. Mengaplikasikannya gak pake gemes, blendingnya juga jauh lebih gampang & halus.

***

So far SEKILAS memang nggak terlalu banyak sih yang bisa diharapkan dari eyeshadow murah meriah ini. Teksturnya very powdery, kamu towel sedikit itu serbuknya bisa terbang ke mana-mana. Hal ini mengindikasikan betapa cepatnya eyeshadow ini akan habis. 

Untuk pigmentasinya dia medium to sheer. Daya tahannya juga so-so lah, paling tahan 4 jam tanpa eye primer. Tapi kalo kamu pake eye primer, akan jadi lebih menakjubkan kok. Makanya aku bilang produk ini buildable banget. Tebal tipis maupun daya tahannya tergantung banget dari eye primer yang kamu gunakan atau seberapa tebal kamu mengaplikasikan eye shadow ini. Eye primer juga menentukan kehalusan blendingnya yah, karena tekstur aslinya yang powdery ini agak susah diblend. Pernah aku coba blend tanpa eye primer, bukannya jadi halus malah terhapus. Sebel ih.

Yang rada males sih sebenernya shimmer-nya itu, aku kurang suka pake eyeshadow shimmer. Kalo kamu pake yang mate dan shimmer berbarengan , maka perlahan tapi pasti, yang matte juga akan tertular virus shimmer dari eyeshadow di sebelahnya.

Kesimpulan saya sih produk ini oke lah untuk sebuah eyeshadow denagan harga yang menurutku sangat murah. Masih ketauan bagus beli Viva ini daripada MAC abal-abal yang beli IDR 20K di mall dapet 10 warna. Hahahah...

Satu hal lagi yang saya rada kurang sreg dari Viva, yaitu konternya susaaaah banget didapet. Bukannya songong, tapi saya bukan orang yang seneng ngubek-ngubek pasar tradisional untuk membeli kosmetik. Sumpek dan gak nyaman bo, bener deh, bukan karena songong hahahah. So far merk ini (dan beberapa merk lokal lainnya seperti Ranee, Rivera, dll) hanya gampang didapet di toko kosmetik atau pasar tradisional. Tapi kalo ke toko kosmetik kan susah dilihat barangnya, kita harus tahu dulu apa yang mau dibeli. Sedangkan aku lebih seneng window shopping dulu baru menentukan apa yang mau dibeli (impulsive decissive disorder kayaknya hehehe). Jadi selain dari web, agak ribet kalo mau cari barangnya. Seringkali kalo jalan ke dept. store yang agak bagusan dikit (baca: Sogo, Centro, dll), dapetnya malah merk-merk impor yang harganya medium to high end. Paling banter adanya di Matahari Dept. Store, tapi di Jakarta kayaknya jarang loh ada Matahari. Entahlah, apa karena distribusinya yang rada kurang maka bisa menekan ongkos produksi juga, dan membuat harga produknya lebih murah. Perhaps? Tapi kalo kayak gitu sih kasian merk lokal dong, cuma karena kurang distribusi jadi tergerus sama merk Korea. Hihihi... Maap curhat dikit.

Oke deh, sekian dulu review-ku, semoga berguna. Nanti satu saat kalo aku tergoda lagi untuk beli eyeshadow Viva jenis ini, akan aku update di blog post ini. So, stay tuned!

Verdicts:
  • Medium to sheer pigmentation
  • Powdery
  • Hard to blend
  • Medium staying power
  • Nice packaging but no mirror
  • Not very usable applicator
  • Price: Aku beli di pasar tradisional seharga IDR 15K, tapi di web Viva dihargai IDR 20,350.




Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series