Wednesday, October 8, 2014

Review: Handmade Bar Soap by Moporie (Butterfly Hugs)

Yuhu!

Buat yang nyimak blog aku sebelumnya (siapa gue....?), mungkin udah tau kalo aku sempat menghadiri Beauty Blogger Meet Up beberapa hari lalu. Salah satu sponsor yaitu Moporie dari The Soap Corner berbaik hati memberikan beberapa produk mereka sebagai gift pada para peserta. Asli isi goodie bagnya Moporie itu banyak.


Tuh banyak kan?

Supaya internet atau gadget-mu nggak terlalu berat loading-nya, aku akan pisah jadi beberapa post aja ya. Yang mau aku bahas duluan adalah sabun batangannya.

***

Sebenernya dari awal ngeblog, aku kayaknya belom pernah review sabun deh. Karena buatku yaaa, sabun gitu loh. Biasa banget. Apa juga yang bisa di review? Paling wanginya. Tapi bukan berarti aku nggak pernah sabunan ya. Hahaha. Tapi buat sabun batangan dari Moporie ini kayaknya layak di review, karena uniknya dia itu sabun produksi rumahan. Eits, jangan samakan produk kecantikan buatan rumahan itu dengan kosmetik produksi abal-abal ya.

Like many trending homemade beauty stuff these days, this soap bar by Moporie is one of them. I got this as a gift by attending Beauty Blogger Meet Up event several days ago.



Kemasannya simpel, sabunnya dibalut plastik transparan dan diselimutin sama sarung dari kertas. Untuk varian yang aku punya adalah Butterfly Hugs.

My variant is Butterfly Hugs.




Ingredient list:


Olive oil
Palm oil
Coconut Oil
Canola Oil
Castor Oil
Water
Glycerin
Fragarance
Colorants


Selain bentuk dan warna sabunnya yang unik, kelebihan sabun dari Moporie ini adalah bebas SLS dan Paraben. SLS banyak ditemui dalam komposisi barang konsumsi rumah tangga seperti syampo, pasta gigi, dll. SLS biasanya dapat menyebabkan iritasi kulit. Suka ada kan temen atau sodara kamu (atau kamu sendiri?) yang kulitnya sensitif dan gak bisa pake sabun batangan yang dijual di pasaran? Bisa jadi dia gak cocok sama SLS. Kemudian untuk Paraben sendiri, yah udah tau dong, yang ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan salah satu zat pemicu kanker, bila terkonsumsi dalam jumlah tertentu.

Aside from its unique shape and color, additional advantage of this soap is that it's free from Sodium Lauryl Sulphate and Parabens. Because it's homemade, duh.




Sabunnya sendiri dipakein baju plastik tebal dan rapat yang susah banget dibukanya. Plastiknya harus digunting, gak bisa main robek aja kalo mau dipake. So, nggak usah khawatir kalo sabun ini dicolek orang iseng. Dan saking rapetnya, aku nggak bisa cium aroma apa-apa sebelum plastiknya dibuka.



Kata anakku, ini buah pepaya. Hehehe, mirip gak sih?

Untuk ukuran sabun ini sebenernya lumayan gede ya dibanding sabun pasaran. Sedikit mengingatkan aku akan sabun batangan Kojie San (buat yang pernah pake Kojie San). Bentuknya kotak, jadi rada susah kalo mau diputer-puter di tangan pas lagi mandi.

Sayangnya aku nggak tau khasiat dari varian Butterfly Wings ini. Aku coba search di website, brosur, bahkan di kemasannya sendiri, aku nggak nemu klaim dari sabun ini. Kalo mau 'menghakimi' dari namanya (Butterfly Wings), bingung juga, apa fungsi dari si sayap kupu-kupu ini buat kulit, hehehe. Walaupun dengan melihat komposisi bahannya aja aku udah bisa nebak bahwa dia berfungsi melembabkan dan menutrisi kulit.

Aroma dari sabun batangan ini juga samar banget, hampir bisa dibilang tanpa aroma. Tau kan kalo sabun tanpa aroma gimana? Susah jelasinnya, cuma kamu yang pernah make unscented soap aja yang udah tau hehehe #dikeplak. Tapi buatku sih gak masalah, malah sabun tak beraroma ini baunya seger di hidung, gak apek. Malah kalo abis mandi pake sabun ini, bau kamar mandi jadi enak deh. (Loh, kok malah bau kamar mandinya sih?).

The size of this soap is quite big. Its angled coners also troublesome to use. And, unfortunately, I just couldn't find the benefit of this Butterfly Wings variant, although judging from the ingredients, this soap is sure can maintain skin nutrients and moisture. You also won't smell any scent from this lovely little bar, which for me, is an advantage.



Nah, karena sabun ini dari awal udah diklaim bebas SLS, jadi susah banget dapetin busanya. Awalnya rada gak biasa sih, berasa gak bersih gitu. Tapi positive thinking aja lah, bahwa apa yang berbusa banyak belom tentu bisa total membersihkan. Begitu juga sebaliknya. 

Supaya lebih awet, sabun ini aku potong jadi beberapa bagian. Terserah kamu sih nyamannya jadi berapa. Kalo aku jadi tiga aja cukup. Nggak enak juga dipegangnya kalo kekecilan. Oh ya, disarankan kamu meletakkannya dalam wadah sabun yang kering ya, soalnya kalo wadahnya agak berair, sabun ini gampamg banget jadi lembek.

Karena diklaim bebas SLS dan Paraben aku jadi berani mandiin anakku pake sabun ini. Yaaa, meskipun Moporie sendiri juga memproduksi sabun khusus buat anak dan bayi. Tapi aku pede aja sih. Nggak bikin kulit anakku iritasi juga kok.

Oh ya, Moporie juga memproduksi costumized shoap loh. Bentuk, warna, aroma, dan khasiatnya bisa kamu pesan sesuai keinginanmu sendiri. Bisa juga buat souvenir acara loh. Coba deh cek website-nya. Asli sabunnya lucu-lucu banget!

As claimed to be free from SLS, not much foam you can get by rubbing this, no matter how hard you try. To lengthen its usage, I cut this soap into several pieces (mine is three) to lengthen its usage period, and keep the used soap in a dry place since it gets mushy easily. I also bathe my toddler with this soap, aside from tha fact that Moporie also produce soaps for kids and babies.

***

My verdicts:
  • Unscented soap
  • Skin moisturizing effect
  • No SLS and Parabens, claims to be super gentle to sensitive skin
  • Made from natural ingredients
  • Homemade product
  • Not foamy (beacuse it's SLS free)
  • Big size and angled corner shape, making it a bit hard to grab
  • Gets mushy easily when damped
  • How much: I'm not quite sure about the price of this variant, but the soap bars price ranges from IDR 35K to 40K (USD 3.00)
***

Hope this review is resourceful ya! 

Oh ya, aku masih ada beberapa sabun lagi dari Moporie yang akan segera tayang. Jadi stay tune terus ^_^

***

Don't forget to support my blog by following me via G+ and GCF. See you!








Saturday, October 4, 2014

Event Report: The First Beauty Blogger Meet Up

Holaaa!
 
Pada suatu ketika di tanggal 27 September 2014 lalu (ciah-elah) aku menghadiri acara Beauty Blogger Meet Up di Centralpark mall, tepatnya di The Nanny's Pavilion. Asli, ini kesempatan langka bisa ikutan acara seperti ini karena... aku jarang aja bisa pergi kemana-mana tanpa bareng keluarga.
 
Menuju ke venue-nya pun perjuangan banget karena kebetulan aku sering denger Centralpark tapi nggak tau di mana persisnya. Tanya sana-sini, buka Google Maps, akhirnya ketemua juga. Walaupun pake acara mundur-mundurin mobil karena mall-nya kebetulan udah kelewat jalan. Untung dibantuin ama petugas DLLAJR. Hehehe. Begitu sampe di mall-nya pun aku terpaksa mondar-mandir nyari di mana itu The Nanny's Pavilion. Kata petugas di pusat informasi-nya sih di lantai dasar, ealaaah ternyata letaknya di teras luar, persis samping lobi. Pantesin aja aku ngubek sampe lantai atas nggak ketemu. Emang dasar nggak gaul.
 
Maap ya, preambule-nya nggak penting banget. Tapi buatku itu penting diceritain! Hahaha.
 
Baiklah, langsung aja ke event report-nya ya. Acara ini adalah yang pertama kalinya diselenggarakan. Diorganisir oleh Carnellin, Mei, dan Tia dan terbuka hanya bagi 20 orang beauty blogger yang beruntung. Beruntung di sini maksudnya cepet-cepetan daftar gitu. Hehehe.
 
 
 
Waktu lihat daftar sponsornya di Beauty Blogger Match Maker, aku langsung, oh yes! I have to participate, terutama karena penasaran juga sama V10Plus, tapiii masih aja ragu mau menggunakannya. Aku pikir mungkin setelah ikut ini, bisa membantuku menentukan pilihan. Yang sedikit bikin aku gelisah adalah dress code-nya. Kawaii bo. Mungkin karena media partnernya dari Kawaii Beuaty Japan? IDK. Tapi yang jelas nggak pantes juga udah ibu-ibu begini dandan imut. Bisa aja sih biar ibu-ibu dandan kawaii, asal masih umurnya masih muda. Lah aku... usia seperempat abad aja udah lewat 8 taon lalu. Hahahah! Akhirnya jadilah aku dandan kawaii seadanya. Mungkin lebih tepat disebut  Kawaii Kawe, gitu.

 
 
Ini adalah gambar where the venue took place. Too bad I didn't get too many pictures. I was too busy tweeting, posting, making selfie, and admiring the adorable goodie bags that I've forgotten to take picture of the place. Lesson learned that day. Btw, The Nanny's itu dekor-nya so sweet dan unik banget loh. Dijamin betah deh sama suasananya, makanannya juga enak buat kamu yang suka dengan western food.
 
 
***
 
 
Acara dimulai dengan presentasi dari pihak V10Plus. Buat kamu-kamu yang rajin mantengin grup IBB di Facebook, pasti udah nggak asing lagi with this award winning skin care brand.

 
Goodie bag yang dibagikan berisi tiga sachet V10 Water Based Peeling Facial Mask. Iya tiga, bukan dua seperti yang di gambar. Karena satu sachet-nya udah langsung aku cobain di tempat.

 
Sekilas review produk ini, aku pake on the spot. Aku amazed banget, tangan kiriku langsung kliatan cling. Bisa keliatan kan bedanya? Tunggu aja review-nya, meskipun telat ya.
 
***
 
 
Acara dilanjutkan dengan makeup demo by Endi Feng disponsori oleh Make Over Indonesia, tentang gimana caranya dandan ekspres hanya dengan waktu 10 menit. Modelnya di sini adalah Hani yang bela-belain dateng dari Bandung. Ada banyak sih tips-tips berguna yang aku pelajarin saat itu. (Nyimak ceritanya). Ini beberapa di antaranya:
  • Supaya makeup base lebih nempel, usahakan memijat wajahmu perlahan dengan pelembab atau serum wajah.
  • Apply base makeup menggunakan jari tanganmu untuk hasil yang even tapi gak makan waktu banyak.
  • Trik mengatasi foundation yang terlalu terang adalah mengaplikasikannya mulai dari hidung, kening, lalu baur dengan jemari ke seluruh wajah. Hasilnya jadi lebih rata dan nggak keliatan seperti pakai topeng.
  • Bentuk alis adalah hak-mu untuk menentukan. Tapi kalau ada yang mengkritik alismu, ya monggo ngaca lagi deh hehehe.
 
Ya itu aja sih yang aku inget.

 
Isi goodie bagnya berupa satu liquid lip color, voucher belanja senilai IDR 50K, dan eyeliner pencil.
 

 
Produk-produk Make Over Indonesia yang dipake oleh Endi Feng selama acara ini. Itu eyeshadow-nya bikin ngiler. *drool*
 
***
 
 
Berikutnya adalah presentasi dari pihak ZAP tentang treatment mereka untuk menghilangkan secara permanen bulu-bulu di tubuhmu. Belom pernah denger? Aku juga belom sih. Tapi penasaran pengen nyoba, biar ga usah repot cukur-cukur mulu.
 
 

Goodie bag-nya dari ZAP ini, temaaan. Voucher belanja dari Zalora.co.id senilai IDR 150K, Free Treaetment Underarm Voucher by ZAP, dan satu produk pemutih khusus daerah keti, sample size.
 
***
 


 
Acara selanjutnya adalah presentasi dari Sally Hansen yang sayangnya lagi-lagi lupa aku foto, saking nyimaknya. Baru sadar setelah mbak-nya 'turun panggung'. Aduuh, silly me. So far sih yang aku tahu tentang Sally Hansen hanay pewarna kuku-nya aja. Tapi ternyata gak cuma sebatas itu aja loh. Seperti produk yang dibagikan di dalam goodie bag waktu acara itu, adalah berupa vitamin E untuk kuku dan cuticle, dan Airbrush Legs. Fungsinya Airbrush Legs ini apa? Untuk meratakan warna kulit kakimu, so kalo kamu pake baju dengan potongan mini, warna kulit kakimu akan terlihat 'rata', gak belang bonteng. Gak terbatas di kaki aja sih makenya, bisa juga kamu aplikasikan di tangan misalnya.
 
***
 


Setelah disela lunch break, acara dilanjutkan dengan demo mekaup oleh Carryna yang disponsori oleh SilkyGirl.
 
 
Di sini Carryna mendemonstrasikan membuat eyeliner yang sesuai dengan bentuk matamu.

 
Produk yang dibagikan adalah berupa Natural Brow Pencil, the legendary Double Intense Gel Eyeliner dan SilkyGirl Lipstick.
 
***
 
 
Acara berikutnya semestinya datang dari pihak Ayoubeauty, sayang sekali perwakilannya gak bisa datang, tapi hanya diwakili oleh goodie bag berisi makeup tools yang banyak ini. Thank you ya Ayoubeauty :)
 

Sambil dibagi-bagikan goodie bag dari Ayoubeauty, ada penjelasan tentang media partner Kawaii Beauty Japan atau biasa disingkat menjadi KBJ, tentang apa itu KBJ. Juga bagaimana caranya menjadi narasumber/blogger tamu di KBJ.
 
***

Acara ditutup dengan sharing dan info seputar dunia blogging bersama Carnellin, Tia, dan Mei tentang gimana cara kita deal dengan pihak sponsor, gimana cara bikin blog kita lebih berkembang. Pokoknya banyak ilmu yang aku dapet dari sesi ini. Dan sayangnya lagi aku lupa ambil fotonyaaa! Terlalu nyimak. Maap ye, baru pertmaa kali bikin event report. Awkward banget!


 
Sebelum pulang, kita sempet-sempetin selfie dulu sama goodie bag terakhir yang dibagikan dari Moporie.
 

Isinya berupa sabun, lip scrub, head to toe soap, liquid soap, dan makeup brush cleaner. Thank you, The Soap Corner, this is very generous!
 
***
 
Beberapa kegilaan yang sempat tertangkap kamera:
 
Kamera adalah modal utama seorang blogger (selain internet), mau pake DSLR, kamera HP, kamera saku, atau iPad/Tab, pokoknya kamera!

Karena dress code-nya Kawaii, pose-nya juga harus Kawaii loooh!

So happy to see you gals!
 
Endi Feng in the flesh with his signature smile. His face was flawless, even flawless than me. The eyebrows were more well-trimmed than me!
 
Karena kepepet buru-buru, aku dandan ala-ala kawaii pake blush-on Revlon sebagai eyeshadow, jadinya lumayan juga. Ntar kapan-kapan aku sharing deh tutorialnya.

Satu-satunya foto interior The Nanny's Kitchen yang sempat aku foto. Lucu yaaa.
 
Asli deh, setelah banyak berpikir keras (apa sih), spageti aglio oglio pake jamur ini bener-bener mengobati rasa lapar. Pedes-pedes gurih gimanaaa gitu. Dilarang ngiler ya.


@allseebee: aku pengen yang pink, tukeran dong
@reiiput: jangan dong, aku mau yang pink juga
@putzliciouz: ah berisik aja deh, hape ku tadi ditarok di mana ya...


Di sini kita bukannya asik sendiri sama hape loh, tapi sibuk nge-Tweet dan posting event-nya di Instagram karena ada pemenang live tweet dan IG-nya di tiap sesi.
(source)
 
 
Kayak paparazzi. Heheheh...
 

I am sooo happy to meet you all and want to meet again!
(source)


***
 
Segitu aja event report dari aku. Terimakasih banyak untuk V10Plus, ZAP, MakeOver, AyouBeauty, Kawaii Beauty Japan, SilkyGirl, Sally Hansen, dan The Soap Corner, juga buat Mei, Carnellin, dan Tia, for making this event happen! Oh ya, semua produk dari goodie bag yang aku post di sini akan aku review sebagai haul berikutnya. Makanya stay tune terus kalo penasaran!
 
Take care and be good!





 

Thursday, October 2, 2014

Sponsored Review: Cocoon Facial "Facial dengan Kepompong Ulat Sutera"

Hai semua!
 
Ada satu cara perawatan wajah yang lagi booming akhir-akhir ini ya, yaitu facial menggunakan kepompong ulat sutera. Buatku ini rada aneh, emang bisa beneran buat facial? Apalagi membayangkan makhluk yang tadinya menempati kepompong itu (aku takut sama yang uget-uget), agak ragu juga awalnya.
 
Tapi namanya juga lagi booming, nggak mungkin dong bisa booming kalau memang nggak ada khasiatnya. Ya sudah, karena penasaran, aku akhirnya bertanya pada search engine. Abis mau tanya ke mana lagi? Hasil pencarian sana-sini, akhirnya aku dapet kesimpulan bahwa sutera alami mengandung protein Sericin (C30H40N10O16) dan telah digunakan untuk perawatan rambut dan kulit sejak lebih dari 3 abad lamanya. Berarti aku udah telat 3 abad ya hehehe... Sericin mengandung beberapa asam amino yang dapat melindungi kulit dari berbagai problem kulit seperti mencegah penuaan, memperbaiki sel kulit yang rusak, mengangkat sel kulit mati, menghilangkan flek hitam dan komedo, dan macem-macem lainnya. Gitu...
 
Cocoon facial balls have been used for more than 3500 years for hair and skin care purposes. Natural silk contains Sericin, made up of several amino acids that work as antioxidants towards certain types of microorganisms of skin diseases/problems. Cocoon facial balls are currently popular among several Asian countries.
 
Sebenanya aku mendapatkan produk ini udah hampir sebulan lalu tapi baru aku review sekarang, karena waktu awal dapet, kebetulan I was having my monthly period, sooo terpaksa ditunda dulu deh makenya karena kalo lagi dateng bulan, kulitku pasti jerawatan. Nggak akan efektif juga. Oke cukup fakta ilmiah yang sangat nggak penting di atas ya, lanjut aja ke reviewnya.
 
***
 
 
Kepompong ini ada dua jenis dibagimenurut ukurannya, yaitu yang mini dan yang normal. Punyaku yang mini, satu bungkus isinya ada lima belas butir.
 

 
Bentuknya lucu kayak kapas. Putih dan berserabut. Kalo masih kering begini dia agak kaku. Sepertinya ini tadi berbentuk oval, cuma ujungnya kemudian dilubangi.
 
These cocoons are round, white and fibrous with a hole as big as your finger tip on one edge, and a bit stiff when dry.
 

 
Di atas adalah khasiat dari kepompong ulat sutra ini. Siapa yang gak kepengen? Kalo dilihat dari khasiatnya, sepertinya produk ini bisa dikategorikan sebagai scrub ya.
 
Benefits (as stated on the picture above):
  1. Lightening and softening your skin
  2. Remove acne stains, dark spots, and comedos.
  3. Lightening the dark spots on your armpits, groin, knees, and elbows.
  4. Regenerate your skin faster.
 
***
 
Gimana cara menggunakannya?
Sebenernya sih tinggal ikutin aja petunjuk yang tertera di kemasannya hehehe.
 


Pertama, rendam kepompong dalam air panas selama 5 menit, kurang lebih. Gunanya untuk melembutkan tekstur kepompong itu sendiri. Kalo buatku juga sebagai pembunuh kuman, karena aku nggak tau proses pembuatannya bersih apa nggak.
 
First, dampen your cocoon balls in hot water for about 5 minutes until softened.
 
 
 
Lalu letakkan kepompong di ujung jari seperti ini. Sebenernya sih menurut contoh, kita cuma perlu pakai satu kepompong di telunjuk saja. Tapi aku pernah coba begitu, kok kayaknya gak cukup ya, mukaku kan lebar hahaha. Jadi sekali pakai, aku ambil dua atau tiga. Lalu dengan gerakan perlahan, pijat wajahmu dengan kepompong ini selama kurang lebih 10 menit.
 
Fit the softened cocoon balls onto your fingertip ans massage face gently for 10 minutes. How many balls you need, depends on you.
 
 
 
 
Setelah pemakaian wajah akan terlihat cerah seketika. Beneran cerah deh. Rasanya bersih karena kotoran terangkat. Bisa lihat sendiri kan kotornya si bola kepompong ini setelah pemakaian? Sebenernya hasilnya di kamu gak perlu sekotor ini sih, tergantung dari seberapa 'dekil'nya wajah kamu saat dibersihkan. Makin dekil wajahmu, ya makin dekil juga si kepompong itu jadinya (kasian ya). Waktu pake ini, mukaku emang lagi dekil-dekilnya abis naik ojek. Hehehe
 
My skin feel lightweight and clean in an instant than before wearing these cocoon balls.
 
 
 
Kalo ini hasilnya di wajahku setelah kurang lebih 2 minggu pemakaian. Di pipi bawah dan sekitar rahang sebelah kiri-ku ini adalah daerang yang paling bermasalah karena jerawatnya banyak banget. Eh, tunggu dulu, buat yang berfikir bahwa kulitku jadi agak cerahan setelah pakai ini, maka kamu salah. Skin tone di gambar ini beda karena beda pencahayaan. In fact, aku nggak merasa wajahku berubah jadi lebih putih, tapi flek-flek hitam bekas noda matahari dan jerawat emang beneran jadi lebih samar. Hidung juga rasanya lebih licin karena komedo berkurang. Mungkin kalo perawatan dengan kepompong ini dilakukan rutin selama beberapa bulan, hasilnya pasti lebih optimal lagi.
 
My skin tone in those pictures are different because of different lighting. I didn't feel my skintone changed a bit, but I do feel the dark spots and acne spots lighten in two weeks of usage. Maybe if I repeat the same method for the next several months, the result would become more obvious. I repeat using these balls twice in every week.
 
Karena fungsi kepompong ini adalah mengangkat sel kulit mati, maka aku lakukan ini dua kali seminggu aja. Kadang kalo lagi berasa kotor banget, bisa sampe 3x seminggu.
 
Oh ya, sedikit catatan lagi ya bahwa kesembuhan kulitmu yang lagi bermasalah juga tergantung banget dari ketelatenan kamu merawat kulit dan menjaga asupan gizimu. Percuma perawatan mahal-mahal kalo tiap hari makan mie goreng terus-terusan, yang ada muka tambah kusem aja deh. Hehehe.
 
Oke, sekian aja dulu review dari aku.
 
Buat kamu-kamu yang penasaran pengen coba juga silakan langsung aja hubungi:
 
Pin BB: 2A23B1EA
 
 
Be good!
 



 

Monday, September 29, 2014

Review: Make Over Liquid Lip Color (Red Temptation)

 Pertama kalinya nih aku review produk Make Over. Telat ya. Padahal merk ini udah banyak yang review, tapi buatku baru kali ini aku berkesempatan mencobanya sendiri.
 
Sebelumnya buat kawan-kawan anggota BBlog yang hadir di acara BBlog Meet Up 27 Sept 2014 kemarin, aku cuma mau info aja bahwa Liquid Lipstick ini bukan item yang sama dengan yang ada dalam goodie bag. Kebetulan sebelum dapet itu, aku udah punya duluan. Jadi yang aku review kali ini adalah yang aku beli dengan gesekan kartu kredit yang sampe sekarang belom aku bayar uangku sendiri ya. Berhubung udah lama juga ini post mengeram di draft sampe bertelor, ya udah aku publish aja.
 
Sekilas info aja buat yang belom tau, bahwa Make Over ini diproduksi di bawah naungan PT Paragon Technology & Innovation, perusahaan yang sama yang memproduksi kosmetik merk Wardah dan Putri. Ya, dalam arti lain, meski tampilan kemasannya agak beda tapi Make Over ini produksi dalam negri loh.
 

Kalo dilihat dari warnanya sih aku udah punya yang lipstik merah kayak gini dari Viva dan Maybelline, tapi belom ada yang bentuknya cair. Hahaha. Emang dasar cewek ye, alesan aja buat belanja. Kalo dilihat dari kemasannya, produk ini cantiiiik banget. Botolnya terbuat dari plastik bening dengan tutup hitam berlogo khas Make Over, dan bentuknya kotak. Unik deh.
 
 



 
Shade yang aku punya adalah Red Temptation. Ada 13 warna pilihan lainnya. Shade yang ini adalah yang paling merah dari semua warna yang ada. Satu lagi yang aku taksir itu Drop Dead Pink. Kalo botol atau swatch-nya dijejerin sama Red Temptation ini, asli jadinya keren banget. Mau beli juga tapiii kartu kreditnya komplain, katanya perih digesek mulu :P
 

 
Ingredients-nya.
Maaf ya aku gak bisa nemu komposisi bahannya di internet, jadi satu-satunya sumber yang aku dapet ya cuma dari foto ini. Sori kalo agak pening bacanya. Di sini masih ada parabennya, teman. For me, like I care lah about parabens. Karena ini merk paten (bukan abal-abal), kandungan parabennya pasti masih sebatas kadar aman.
 
Buat teman-teman yang fanatik banget dengan ke-Halal-an suatu produk, aku gak bisa memastikan brand ini Halal apa nggak, meski masih di bawah naungan atap yang sama dengan kosmetik Wardah dan Putri, karena gak tercantum logo Halal-nya. Mungkin aja sih Halal, tapi masih ngantri dapet sertifikatnya dari MUI. Hahaha, just a stupid guess by me. Forget it.
 

 
Tangkai aplikatornya nggak terlalu panjang atau pendek, dan ujungnya itu berbentuk doe-foot. Apa ya istilah bahasa Indonesia-nya doe-foot? Yah pokoknya standar lah seperti lipgloss atau lipstik cair pada umumnya. Gampang dipakenya. Kekurangan model aplikator busa berbentuk seperti ini adalah boros karena banyak menyerap produk. Tapi aku gak terlalu peduli sih, karena jarang banget aku make produk sampe betul-betul habis. Asli, jarang banget.
 


Swatchnya di tanganku. Warnanya merah... Merah apa ya? Blue based maybe. Aku paling nggak ahli deh ngomongin base color sebuah warna. Oh ya, dia ini pigmented sekali. Gak usah celup berulang-ulang, sekali oles aja warnanya langsung keluar.
 
Ada aroma vanilla-nya. Mirip kayak bau lipstik Lime Crime, tapi samar banget, dan akan hilang setelah beberapa menit dipake.
 
 
 
Warna bibir asli saya yang nulis blog ini. Heheheh...


 
 Jadinya, jreng-jreng. Love this color sooo much!
 
***
 
Aku gak tau persis produk ini dikategorikan lip gloss atau lipstik cair. Kalo liat review yang lain sih pada bilang ini lipgloss. Tapi kalo dibilang lipgloss, kok warnanya keluar banget, dan kalo mau disebut lipstik, dia gak terlalu nutup warna asli bibir. Mungkin itu sebabnya Make Over ngasih nama produk ini 'Liquid Lip Color' ya. Pokoknya dia mewarnai bibirmu, mau disebut lipgloss atau lipstik ya terserah kamu aja mau menilainya gimana. Heheheh.
 
Untuk warna Red Temptation ini dia tampilannya emang jreng banget, ditambah banget dia hasilnya glossy. Dipake buat kamu yang biasa pake warna bibir terang dan cuek kalo dicela "kayak abis makan anak ayam".
 
Pengaplikasiannya agak susah supaya warnanya bener-bener merata di bibir, karena dia teksturnya cair dan kurang pekat/kental. Jadi kayak agak-agak belang bonteng kalo makenya gak rata. Kamu bisa liat sendiri hasil fotonya di bibirku, gak rata. Susah ngeratainnya. Meski awalnya glossy, lama kelamaan di aku teksturnya berubah jadi creamy. Tapi hati-hati ya, karena dia cair jadi gampang banget kena gigi.
 
Kalo soal awet apa nggak, ya lumayan lah untuk ukuran lipstik cair, 6 jam setelah aku pake makan minum juga masih stay. Tapi itu semua tergantung dari caramu makan/minum ya. Kalo kamu ceroboh, sejam juga udah habis. Setelah dihapus dia juga akan menyisakan noda kemerahan yang bagus di bibirmu. Lipstik ini juga gak bikin bibirku kering atau menggumpal di bagian dalam bibir. So, kalo mau touch up lagi, gak perlu dihapus dari awal.
 
 
Make Over Liquid Lip Color ini bisa dibeli di counter Make Over dengan harga IDR 75K.
 
 
Sekian review dari aku, semoga bermanfaat ya!
 
 
 
***
 
 

Bonus mini tutorial!

 
Kamu punya lipstik merah gara-gara terlanjur beli atau dikasih orang, tapi belom pede makenya? Nah, sebelum memutuskan untuk menyumbangkan buat nyokap, kakak, tante, atau nenekmu, coba dulu deh dua cara berikut ini. Kadang kalo aku lagi pengen pake lipstik merah tapi situasinya kaga mendukung (misalnya lagi nganterin anak sekolah), aku juga pake cara ini.
 
Kuncinya cuma satu:
bikin gradient/ombre lips!


 
How to:
  1. Apply red lipstick on the inner corner of your lips.
  2. Apply any soft colored lip gloss (I use peach lip gloss, or you can use pink or clear ones) on the outter part of your lips. Pout your lips several times to blend the color together.
 
Products abused:
  • Maybelline Watershine Liquid (Puppy Love)
  • Make Over Liquid Lipstick (Red Temptation)
 


How to:
  1. Apply a pale pink lipstick on the outter part of your lips
  2. Apply red lipstick on the inner corner. Pout your lips several times to blend the color together.
 Products abused:
  • NYX Soft Matte Lip Cream (Istanbul)
  • Make Over Liquid Lipstick (Red Temptation)






Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series