Yuhu!
Buat yang nyimak blog aku sebelumnya (siapa gue....?), mungkin udah tau kalo aku sempat menghadiri Beauty Blogger Meet Up beberapa hari lalu. Salah satu sponsor yaitu Moporie dari The Soap Corner berbaik hati memberikan beberapa produk mereka sebagai gift pada para peserta. Asli isi goodie bagnya Moporie itu banyak.
Tuh banyak kan?
Supaya internet atau gadget-mu nggak terlalu berat loading-nya, aku akan pisah jadi beberapa post aja ya. Yang mau aku bahas duluan adalah sabun batangannya.
***
Sebenernya dari awal ngeblog, aku kayaknya belom pernah review sabun deh. Karena buatku yaaa, sabun gitu loh. Biasa banget. Apa juga yang bisa di review? Paling wanginya. Tapi bukan berarti aku nggak pernah sabunan ya. Hahaha. Tapi buat sabun batangan dari Moporie ini kayaknya layak di review, karena uniknya dia itu sabun produksi rumahan. Eits, jangan samakan produk kecantikan buatan rumahan itu dengan kosmetik produksi abal-abal ya.
Like many trending homemade beauty stuff these days, this soap bar by Moporie is one of them. I got this as a gift by attending Beauty Blogger Meet Up event several days ago.
Kemasannya simpel, sabunnya dibalut plastik transparan dan diselimutin sama sarung dari kertas. Untuk varian yang aku punya adalah Butterfly Hugs.
My variant is Butterfly Hugs.
Ingredient list:
Olive oil
Palm oil
Coconut Oil
Canola Oil
Castor Oil
Water
Glycerin
Fragarance
Colorants
Selain bentuk dan warna sabunnya yang unik, kelebihan sabun dari Moporie ini adalah bebas SLS dan Paraben. SLS banyak ditemui dalam komposisi barang konsumsi rumah tangga seperti syampo, pasta gigi, dll. SLS biasanya dapat menyebabkan iritasi kulit. Suka ada kan temen atau sodara kamu (atau kamu sendiri?) yang kulitnya sensitif dan gak bisa pake sabun batangan yang dijual di pasaran? Bisa jadi dia gak cocok sama SLS. Kemudian untuk Paraben sendiri, yah udah tau dong, yang ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan salah satu zat pemicu kanker, bila terkonsumsi dalam jumlah tertentu.
Aside from its unique shape and color, additional advantage of this soap is that it's free from Sodium Lauryl Sulphate and Parabens. Because it's homemade, duh.
Sabunnya sendiri dipakein baju plastik tebal dan rapat yang susah banget dibukanya. Plastiknya harus digunting, gak bisa main robek aja kalo mau dipake. So, nggak usah khawatir kalo sabun ini dicolek orang iseng. Dan saking rapetnya, aku nggak bisa cium aroma apa-apa sebelum plastiknya dibuka.
Kata anakku, ini buah pepaya. Hehehe, mirip gak sih?
Untuk ukuran sabun ini sebenernya lumayan gede ya dibanding sabun pasaran. Sedikit mengingatkan aku akan sabun batangan Kojie San (buat yang pernah pake Kojie San). Bentuknya kotak, jadi rada susah kalo mau diputer-puter di tangan pas lagi mandi.
Sayangnya aku nggak tau khasiat dari varian Butterfly Wings ini. Aku coba search di website, brosur, bahkan di kemasannya sendiri, aku nggak nemu klaim dari sabun ini. Kalo mau 'menghakimi' dari namanya (Butterfly Wings), bingung juga, apa fungsi dari si sayap kupu-kupu ini buat kulit, hehehe. Walaupun dengan melihat komposisi bahannya aja aku udah bisa nebak bahwa dia berfungsi melembabkan dan menutrisi kulit.
Aroma dari sabun batangan ini juga samar banget, hampir bisa dibilang tanpa aroma. Tau kan kalo sabun tanpa aroma gimana? Susah jelasinnya, cuma kamu yang pernah make unscented soap aja yang udah tau hehehe #dikeplak. Tapi buatku sih gak masalah, malah sabun tak beraroma ini baunya seger di hidung, gak apek. Malah kalo abis mandi pake sabun ini, bau kamar mandi jadi enak deh. (Loh, kok malah bau kamar mandinya sih?).
The size of this soap is quite big. Its angled coners also troublesome to use. And, unfortunately, I just couldn't find the benefit of this Butterfly Wings variant, although judging from the ingredients, this soap is sure can maintain skin nutrients and moisture. You also won't smell any scent from this lovely little bar, which for me, is an advantage.
Nah, karena sabun ini dari awal udah diklaim bebas SLS, jadi susah banget dapetin busanya. Awalnya rada gak biasa sih, berasa gak bersih gitu. Tapi positive thinking aja lah, bahwa apa yang berbusa banyak belom tentu bisa total membersihkan. Begitu juga sebaliknya.
Supaya lebih awet, sabun ini aku potong jadi beberapa bagian. Terserah kamu sih nyamannya jadi berapa. Kalo aku jadi tiga aja cukup. Nggak enak juga dipegangnya kalo kekecilan. Oh ya, disarankan kamu meletakkannya dalam wadah sabun yang kering ya, soalnya kalo wadahnya agak berair, sabun ini gampamg banget jadi lembek.
Karena diklaim bebas SLS dan Paraben aku jadi berani mandiin anakku pake sabun ini. Yaaa, meskipun Moporie sendiri juga memproduksi sabun khusus buat anak dan bayi. Tapi aku pede aja sih. Nggak bikin kulit anakku iritasi juga kok.
Oh ya, Moporie juga memproduksi costumized shoap loh. Bentuk, warna, aroma, dan khasiatnya bisa kamu pesan sesuai keinginanmu sendiri. Bisa juga buat souvenir acara loh. Coba deh cek website-nya. Asli sabunnya lucu-lucu banget!
As claimed to be free from SLS, not much foam you can get by rubbing this, no matter how hard you try. To lengthen its usage, I cut this soap into several pieces (mine is three) to lengthen its usage period, and keep the used soap in a dry place since it gets mushy easily. I also bathe my toddler with this soap, aside from tha fact that Moporie also produce soaps for kids and babies.
***
My verdicts:
- Unscented soap
- Skin moisturizing effect
- No SLS and Parabens, claims to be super gentle to sensitive skin
- Made from natural ingredients
- Homemade product
- Not foamy (beacuse it's SLS free)
- Big size and angled corner shape, making it a bit hard to grab
- Gets mushy easily when damped
- How much: I'm not quite sure about the price of this variant, but the soap bars price ranges from IDR 35K to 40K (USD 3.00)
***
Hope this review is resourceful ya!
Oh ya, aku masih ada beberapa sabun lagi dari Moporie yang akan segera tayang. Jadi stay tune terus ^_^
***
Don't forget to support my blog by following me via G+ and GCF. See you!