Nggak sembarangan saya mau review skincare. Mungkin karena sifatnya lebih sensi dari kosmetik dekoratif biasa. Jadi kalo saya review skincare itu pasti yang udah cuco banget dan dipake dalam jangka waktu yang cukup lama.
Skincare yang saya mau bahas kali ini adalah krim malam Bengkoang dari Mustika Ratu. Awalnya beli ini karena saya gak punya krim malam, udah coba beberapa merk tapi gak pernah cocok. Jadi krim ini saya comot asal aja di Giant, bukan karena dari review mana-mana. Trust me, kalo kamu search produk ini di google, yang muncul cuma website jualan.
Krim malam ini dikemas dalam jar plastik berwarna putih lengkap dengan kotaknya. Untuk jaminan kalo produk ini belom pernah dicolek-colek, pas awal beli kotaknya itu masih di-seal dengan plastik. Kotaknya yang di-seal ya, bukan jar-nya.
Produk ini saya beli di supermarket dengan harga sekitar IDR 21,000
Walaupun kecil tapi isi jar-nya lumayan banyak. Sebenernya dia punya ekstra tutup lagi di dalam, tapi udah saya buang karena bikin rempong pas mau dipake. Krimnya berwarna putih dengan konsistensi yang tidak terlalu padat. Aroma krim ini mirip wangi khas bedak emak-emak jaman dulu, walaupun menurut tingkat toleransi indra penciuman saya, nggak terlalu menyengat.
Krim ini juga agak lengket kalo dipake, so buat yang punya muka berminyak mending jangan pake ini deh. Kebetulan jenis kulit saya normal oily, jadi no problem. Karena lengket makenya jangan banyak-banyak. Colek dikiiit aja, yang penting bisa cover seluruh muka dan leher. Aromanya emang agak ganggu, tapi lama-lama hilang kok.
Klaim produk ini adalah mencerahkan kulit wajah. Saya rasa ini adalah klaim nomor dua paling mainstream bagi mayoritas wanita di Asia. Nomor satunya adalah: memutihkan kulit. Hehehehe... #sinis
Meskipun nama produknya ada embel-embel 'whitening', saya gak merasa muka saya jadi lebih putih setelah beberapa lama pake ini. Mungkin karena saya pake jilbab, jadi muka dan tangan saya lebih item dibanding bagian kulit yang lain. Kecuali gigi ya. Tapi kalo efek mencerahkannya sih berasa banget. Flek-flek hitam akibat proses penuaan jadi lebih memudar, dengan catatan kalo saya juga pake masker bengkoang seminggu sekali. Sedangkan untuk efek purging, entah itu jerawat, bruntusan, atau mengelupas, saya tidak merasakan sama sekali dari awal pemakaian. Jadi saya beruntung sekali bisa menemukan produk ini dalam hidup saya.
Krim ini saya pake pas malem hari, karena namanya krim malam (ya iyyaalah...). Kalo kebetulan lagi rajin, sebelumnya saya akan membersihkan muka dengan milk cleanser, sabun wajah, toner, baru pake krim ini. Tapi pas lagi males, muka cukup diseka pake air keran saja. Yang penting gak berminyak, baru lanjut pake krim ini.
Satu hal yang sangat disayangkan, produk ini sulit didapatkan. Di pasar, supermarket, mini market, gak ada yang jual. Bahkan toko online resmi Mustika Ratu pun juga tidak ada.
Setelah lama mencari, akhirnya saya berhasil menemukan krim ini satu-satunya di sebuah toko online, itupun dibandrol dengan harga diskon. Hal ini semakin membuat saya bertanya-tanya, apakah produk ini masih diproduksi atau sudah diskontinyu?
Hingga kini, misteri ini masih belum terpecahkan.
Sedihnya, produk ini sudah menjadi krim malam holy grail saya. Kalau di-diskontinyu, saya tidak yakin apakah sanggup harus mencari krim malam lain dan melalui efek purging yang menyakitkan.