Thursday, August 25, 2016

Senantiasa Nyaman dengan Charm Pure Style Pantyliners

Inilah pertama kali saya akan mereview pantyliner. Saya salah satu pengguna pantyliner walaupun ngga rutin banget ya, tapi ngga pernah kepikiran sama sekali untuk mereviewnya di blog ini. 

Awalnya sih saya ga terlalu aware dengan pentingnya penggunaan pantyliner untuk aktivitas sehari-hari, tapi makin ke sini saya makin nyadar. Apalagi, you know, semakin bertambahnya usia, tingkat kelembaban daerah V seorang perempuan itu semakin bertambah. Buat saya ini berasa banget. Istilah kerennya jadi lebih 'asem' hehehe. Duh jadi ga enak. Ditambah lagi saya ibu rumah tangga yang aktivitasnya kebanyakan di ruangan gak ber-AC sehingga saya banyak mengeluarkan keringat.


Berasa banget loh kalo kita abis buang air kecil walau udah dilap pake tisu sekalipun, area V itu tetap aja terasa lembab. Jadi suka ga nyaman pas mau shalat kalo celana masih berasa lembab. Solusi idealnya sih sering ganti nana alem alias celana dalem tiap abis peepee, tapi harus punya stok celana berapa kodi buuu? Atau bisa pake celana dalem yg sekali pake, tapi kan itu mahal, dan buat orang gemuk (kayak saya), ukurannya suka ga ada :D

Solusi paling pas ya pake pantyliner. Beruntung beberapa waktu lalu saya dapet kesempatan mencoba 3 varian dari pantyliner dari Unicharm.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

3 Varian Pure Style Pantyliners dari Unicharm ini adalah Fragrance, Double Fresh, dan Comfort Slim. Yuk kita bahas sedikit perbedaan dari 3 varian ini.




***




Pure Style Comfort Slim



CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Pure Style Comfort Slim adalah varian yang pas buat kalian yang mementingkan kenyamanan, karena tipis banget, lembut, berukuran 140 mm, dan tidak mengandung pewangi. Tersedia dalam kemasan isi 20 dan 40.




***


Pure Style Double Fresh



CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Kalo varian Pure Style Double Fresh ini cocok banget buat kalian penggemar yang praktis-praktis karena terdapat 2 lapisan pantyliner yang digabungkan menjadi 1 lembar. Praktis jadi ga perlu bawa ganti banyak-banyak. Kalo mau ganti, tinggal lepaskan lapisan pertama dan tadaaa... sudah ada 1 lapisan pantyloner lagi di bawahnya. Tersedia dalam varian Perfumed dan Non Perfumed isi 26 dan 52.



***


Pure Style Fragrance

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Last but not least adalah varian yang paling saya suka yaitu Pure Style Fragrance. Karena ini jadi favorit, maka akan saya bahas lebih detil lagi. Varian ini, sesuai dengan namanya, memiliki sensasi aroma yang menyenangkan jadi area V bebas dari aroma yang mengganggu, lembut di kulit, berukuran 140 mm, tersedia dalam pack isi 20 dan 40. 

Ada 3 jenis aroma yang tersedia yaitu:

Sweet Rose

Aroma Sweet Rose ini merupakan perpaduan aroma buah, bunga mawar, dan bunga Freesia. Pas buat kalian yang berjiwa lembut dan feminin.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY



Luxury Ylang Ylang

Kalo ini adalah perpaduan aroma gardenia dan Ylang Ylang. Varian ini diklaim sebagai aroma yang menghadirkan kesan mewah yang alami. Cocok buat yang berjiwa elegan.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Fresh Herbal

Untuk varian ini, aromanya merupakan perpaduan aroma jeruk Bergamot dan bunga Lily Bell, Kesannya seger. Cocok buat kamu yang menginginkan nuansa ceria dan selalu aktif.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Dari pengalaman pribadi saya sih, ketiga pilihan aroma di atas hampir ga ada bedanya. Serius. Entah apa hidung saya yang salah, tapi menurut saya, aromanya sama aja. Heheheh. Aromanya itu kayak wangi kertas surat yang lembut dan harum. Personally, saya suka sama aromanya, lumayan bisa mengurangi bau ga sedap ketika area V semakin melembab.

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

CHARM-PURE-STYLE-PANTYLINERS-REVIEW-ESYBABSY

Setiap item pantyliner ini memiliki bungkus individual. Di bagian dalamnya terdapat perekat empat jalur yang memanjang dari ujung ke ujungnya, jadi bisa dibilang perekatnya bagus, ga takut geser selama dipake. Ukurannya juga pas, ga terlalu panjang atau pendek. Walau kalo boleh milih sih, saya pengen banget bisa nemu pantyliner yang panjangnya bisa seperti pembalut biasa. Rasanya lebih secure aja gitu.

Charm Pure Style Pantyliner ini membantu banget untuk keseharian saya saya, terutama pas mau beribadah. Oh ya, selain untuk menjaga kelembaban, saya juga menggunakan pantyliner pas masa-masa terakhir haid. Rasanya males aja kudu pake pembalut yang tebel padahal keluarnya udah tinggal sedikit.

Kamu bisa dengan mudah mendapatkan Charm Pure Style Pantyliner di Carrefour, Aeon, Superindo, Hypermart, Giant, Alfaonline, Orami, dll. Untuk sementara belum tersedia di mini market ya. Untuk info lebih lanjut pengenai produk ini, kamu bisa kunjungi alamat berikut ini:

Official web: http://bit.ly/charmpantyliner
Facebook: https://www.facebook.com/ShinewithCharm
Twitter: https://www.twitter.com/ShinewithCharm
Instagram: : https://www.instagram.com/ShinewithCharm






Saturday, August 13, 2016

Review: Inez Eye Shadow in Pattaya + Eye Makeup Tutorial

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Omaigod,

Blog gue udah lama banget dianggurin. Ada kali sebulan lebih. Ibarat rumah kosong, pasti udah banyak banget sawan, plus di garasi pasti udah banyak pup kucing berserakan.

Gue mau berbagi pengalaman pake eyeshadow buatan lokal dari Inez. Sebenernya post ini udah ada di draft dari bulan Maret atau April ya. Ya gitu lah. Gue beli ini di toko Dan+dan dengan harga Rp. 48.000. Asli gue demen banget ke toko satu ini. Jujur aja, gue lebih excited mampir ke Dan-dan ketimbang Sephora atau Sogo misalnya. Mungkin karna di Dan+dan lebih banyak barang yang harganya masuk ke kantong gue. Misalnya gue bawa duit dua ratus ribu perak bisa borong banyak kosmetik. Coba lo bawa duit segitu ke Sephora. Paling cuma dapet eyeshadow sebiji. 

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Cukup basa-basinya. Langsung kita bahas produknya aja. Eyeshadow quad dari Inez ini sebenernya udah diluncurkan bertahun-tahun lalu. Awalnya, bentuk kemasannya agak lebih persegi. Yang versi ini adalah bentuk terbarunya. Kemasannya, ya udah lah ya. Inez gitu loh. Ga ada yang istimewa sebenarnya. Cuma kotak seukuran telapak tangan dengan warna biru khas Inez. Di dalamnya terdapat cermin yang lumayan bermartabat. Bodinya lumayan tebal dan kokoh. Dan jangan lupakan sebuah dual ended applicator yang gak terlalu banyak berfungsi, at least gue ngerasanya begitu.

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Eyeshadow quad seri Pattaya ini didominasi dengan warna pink yang natural dan pas banget dipake buat sehari-hari.


Atas, kiri ke kanan:
  • Dusty Pink. Warna ini gue bilang bisa disambi buat blusher. Teksturnya agak powdery, pigmentasinya biasa aja. Warna ini matte banget. Gue sehari-hari paling sering pake warna ini buat contour di lipatan mata. Pas banget kalo lagi bosen pake contour coklat.
  • Frosty white. Warna putih cool tone yang sangat-sangat shimmery. Cocok buat highlight di tulang alis atau tear duct. Pigmentasinya gila-gilaan.
Bawah, kiri ke kanan:
  • Shimmery baby pink. Ini warna kalo di swatch agak mirip sama si frosty white. Pigmentasi standar lah.
  • Dark mauve. Gue bisa bilang warna ini kakak seperguruannya dusty pink. Warna ini mirip banget kayak warna kulit yang abis dikerok karna masuk angin. Hasilnya agak shimmer tapi dikiiiit banget, jadi sepintas kayak matte. Pigmentasinya biasa aja.


Beberapa waktu lalu gue sempet juga membahas eyeshadow seri ini yang Venice (klik di sini). Kalo gue bandingin dengan kualitas Venice (dari segi pigmentasi, buttery texture, dll), jelas Pattaya kalah, walau gue bilang kualitasnya lumayan oke. At least kalo buat gue pake sehari-hari, pigmentasi model begini lumayan cakep karena jadinya ga terlalu nyaplok banget di mata. Ngerti ga maksud gue? Hehehe.

Untuk ketahanan lumayan bagus. Tanpa menggunakan eyeshadow base aja, warna dusty pink itu bisa bertahan seharian di mata gue yang berminyak, walau kena wudhu juga. Apalagi kalo misalnya kalian pake eyeshadow base dengan kualitas yahud.


REVIEW-INEZ-COSMETICS-EYESHADOW-PATTAYA-ESYBABSY

Atas: Natural Lighting
Bawah: With camera flash

Overall, eyeshadow Pattaya dari Inez ini gue bilang cukup recommended kok. Pas banget kalo kalian nyari eyeshadow warna natural tapi bosen dengan nuansa coklat. Bolehlah pake yag agak-agak nge-pink dikit. Ganti suasana.

Oh ya, bikin review eyeshadow palette rasanya ga komplit tanpa bikin eyemakeup looknya. Gue sempet nyobain bikin cutcrease pake produk ini. Mari dicek video tutorialnya.





A photo posted by Esy Syamsiah (@esybabsy) on







Thursday, June 23, 2016

Review: Mineral Botanica Soft Matte Lip Cream in Crimson Heart (No. 001)

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Udah ada yang pernah denger merk Mineral Botanica? Terus terang gw udah lama denger merk ini tapi sempet mikir ini merk berasal dari Korea dan harganya mahalll, soalnya menurut gue ya, packaging dan nama produknya itu mengesankan 'koreyah' banget. Mirip-mirip brand image-nya The Face Shop, don't you think? Jadi pas tau kalo ini brand adalah merk lokal, gue agak surprise. Bukan agak lagi, banget malah. Sekaligus seneng karena pas buka instagram-nya, harganya masih relatif masuk budget gue.

Di antara semua produk mereka, gue paling tertarik nyobain Soft Matte Lip Cream-nya ini. Karena... apa ya. Maybe dia ga akan banyak bersentuhan dengan sebagian besar kulit wajah gue, and karena ini local brand, gue lebih percaya sama decorative line-nya ketimbang base makeup-nya. You'll smile if you know what I mean.

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Ok, so this lip cream dikemas dalam botol warna abu-abu tua. Ukurannya lumayan gemuk dan bongsor. Di bagian bawah botolnya kayak ada tongolan gitu, warnanya beda-beda tergantung jenisnya. 'Tongolan' ini bikin orang gampang pas mau milih-milih warnanya meskipun ga ada sample. Btw, gw ga bisa mastiin ya kalo botolnya ini dari plastik atau beling. Sepertinya sih, sepertinya, beling.

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Warna yang gue pilih adalah No. 1 alias Crimson Heart. Kalo ga salah ada sekitar 20 warna dari seri ini. Gue ga tau pasti warnanya apa aja. Waktu gue cari-cari info tentang ini, gue ga mendapatkan info yang jelas karena website resminya pun hanya berupa facebook fanpage yang ngga tertata rapi. PR nih buat Mineral Botanica. Anyway, gue tadinya mau beli beberapa warna, tapi kayaknya mendingan beli satu dulu. Toh belom tentu ini enak dipake kan. Kalo asik, baru deh lanjut beli lagi.

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Untuk aplikatornya sendiri standar lah bentuknya, ya kayak gitu, seperti kaki bambi atau bahasa kerennya doe-foot. Ukurannya agak lebih kecil dan kurus, and maybe karena ga terlalu besar dan berbulu, makanya agak licin pas gue apply ke bibir. Oh ya, lucunya lagi, ujung doe-footnya itu lentur loh, bisa bengkok.

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Pas baru di apply dia basah kayak gini.


Warna Crimson Heart ini gue bilang adalah merah sejati. Merah emak-emak gitu istilahnya. Gue bilang sih warna ini pas banget untuk segala jenis warna kulit dan pigmentasinya bisa menutupi hitam-hitam di bibir. Cuma jadinya warna apa di kalian, mungkin tergantung warna bibir asli masing-masing.

Teksturnya gak cair dan gak creamy. Hehehe. Pokoknya dia ga sekental NYX SMLC tapi bukan yang cair banget kayak lip gloss, pas banget ada di antara liquid dan cream. Untuk yang warna Crimson Heart ini, dia baunya kayak manis kayak bau buah. Gue ga bisa jelasin buah apa itu ya, apa gohok apa cempedak apa ceri. Pokoknya bau manis. Nah gue ga tau apakah shade lain baunya sama atau beda-beda. Ntar bakal terjawab kayaknya kalo gue beli lagi.

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Pas nunggu beberapa menit, jadinya ga terlalu terlihat matte.


Pigmentasi Crimson Heart ini wokeh banget, dan gampang banget ratanya. Ga usah celup-celup berapa kali deh, cukup sekali aja udah mampu menutup seluruh permukaan bibir dengan baik. Ini gue ngomong sebagai pemilik bibir luas loh, alias tebel, palagi buat yang bibirnya tipis.

Waktu baru di apply dia akan basah dan berubah jadi matte. Yaaa tipikal lip cream pada umumnya lah ya. Cuma aja da agak lama keringnya. Hasil akhirnya juga matte tapi gak yang dead matte atau set di bibir kayak Sleek Matte Me atau Lime Crime Velvetines gitu, melainkan lebih mirip NYX SMLC atau Sophie Martin SMLC. Jadi warnanya so pasti akan transfer. Misalnya kalian minum teh botol pake sedotan, so pasti lipstiknya transfer. Namanya aja soft matte, bukan matte, gue ngerti sih. Yang gue ga terima, kenapa produsennya harus narok embel-embel 'No Color Transfer' di kemasannya. Seriously, that's not happening. Soft Matte & No Color Transfer adalah dua fakta yang sangat bertentangan.

Di luar dari hal itu, untungnya produk ini enak banget dipake. Nyaman di bibir dan gak bikin kering. Kalo dipake makan emang akan menghilang, tapi di bagian dalem bibir dia gak berubah jadi serpihan-serpihan kering gitu. Pudar ya pudar aja, jadi ga susah kalo mau touch up. Kemudian untuk janji long lastingnya sih cukup oke lah, walaupun menurut gue ini agak relatif sih. Karena hal ini tergantung banget dari tingkat kecerobohan seseorang akan lipstik yang menempel di bibirnya, dan sejauh mana ia bertanggung jawab akan hal itu. (apa seh...)

MINERAL-BOTANICA-SOFT-MATTE-LIP-CREAM-CRIMSON-HEART-NO-001-ESYBABSY

Gue beli produk ini di toko Dan+dan dengan harga sekitar Rp. 60 ribu sekian, lupa ya tepatnya berapa. Kalo gue liat di olshop sih ada yang jual dengan harga sekitar 50rb perak. Lumayan kok dengan harga segitu udah bisa dapet lip cream yang enak dipake meskipun masih transfer. Sayangnya selain di olshop dan toko Dan+dan gue ga tau lagi bisa didapetin di mana. Banyak yang ngeluh agak susah ngedapetinnya.

I'm considering of purchasing a few more of this product. Apalagi gosipnya bakal ada keluar warna baru yang lebih sip tapi yang seri studionya. Ga percaya? Liat nih!

Wednesday, June 22, 2016

Review: Cowstyle Skin LiFE Facial Foam & Facial Lotion (*)

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

Pas pertama kali terima dua produk ini, keadaan kulit saya lagi kering. Asli kering. Saya lagi kena flu dan radang tenggorokan, dan ngaruh banget ke kondisi kulit yang jadi kering abis. Akhirnya muncullah kulit bersisik di pinggir-pinggir bibir, jadi ga asik kalo bedakan atau pake foundi, karena bakal muncul putih-putih gitu di sekitar mulut. Kesannya saya kayak orang yang pake bedak ketebelan. Ditambah lagi ga berapa lama sesudah itu saya mulai puasa. Otomatis badan jadi agak menyesuaikan dengan kondisi juga.

Setelah sekitar semingguan puasa, kulit saya mulai agak bener tuh. Saya pikir, oke nih, udah adjust, kulit lagi prima. Ga jerawatan, ga kering, ga minyakan, cocok nih buat coba-coba skincare baru.

Sebelom mulai review, saya cuma mau kasi gambaran aja. Skin LiFE adalah produk yang dikeluarkan oleh Cowstyle, brand personal care yang berasal dari Jepang. Buat kamu yang suka rada freak out dengan produk 'made in china' (which I don't know why), jangan kuatir, soalnya semua produk Cowstyle diproduksi di Jepang.

Ada 4 produk yang masuk dalam line Skin LiFE, yaitu facial foam (sabun wajah), foaming facial wash (yang ini bentuknya udah berupa foam lembut), cleansing foam (buat kamu yang males double cleansing), dan face lotion (alias toner). Yang akan saya review kali ini adalah facial foam dan facial lotion-nya.



***


Skin LiFE Facial Foam


review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

Skin LiFE Facial Foam ini dikemas dalam tube facial foam biasa, didominasi dengan warna merah putih. Tutup kemasannya model flip cap yang praktis. Keterangan produknya semua tertulis dalam bahasa Jepang, tapi sudah ditempel stiker khusus berbahasa Indonesia di bagian belakangnya. Skin LiFE Facial Foam tersedia dalam dua kemasan yaitu 110 gr dan 130 gr.

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

Tekstur produk ini berupa krim putih yang lembuuut banget, baunya seperti bau citrus tapi ga menyengat. Cukup dikeluarin dikit aja, udah bisa menghasilkan busa yang banyak. Ini tipikal produk yang irit dipake nih kayaknya. Hehehe.

Biasanya sabun muka yang mengeluarkan busa gini suka bikin muka berasa ketarik, alias kering. Tapi ngga dengan sabun ini, asli. Pas saya basuh muka dan dikeringin pake handuk, ga ada tuh rasa kayak kulit ketarik (terutama di area garis tawa).



***


Skin LiFE Facial Lotion



review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

Skin LiFE Facial Lotion itu sebenernya adalah toner wajah. Orang Jepang emang biasa menyebut istilah facial toner dengan facial lotion. Sama kayak produk Korea ada yang namanya sleeping pack, ya itu sama aja kayak krim malam. Gitu.

Produk ini kemasannya juga setipe dengan Facial Foam-nya. Botolnya terbuat dari plastik dengan tutup flip yang praktis dan didominasi dengan warna merah putih. Facial lotion ini hanya tersedia dalam satu jenis kemasan isi 150 ml.

review-cowstyle-skin-life-facial-foam-facial-lotion-esybabsy

Teksturnya seperti air aja, bening dan ga ada bau-bau apapun. Facial lotion ini penting banget dipake sesudah cuci muka pake facial foam untuk mencegah kekeringan kulit. Jadi begitu habis cuci muka pake sabun, keringkan dengan handuk, lalu langsung tepuk-tepuk wajah kamu dengan kapas yang telah dibasahi dengan facial lotion. Atau boleh langsung tuang di telapak tangan dan 'tampar-tampar' ke wajah kamu, asal make sure tanganmu bersih ya.


***

Klaim dari rangkaian produk Skin LiFE ini adalah wajah yang bersih dari jerawat, mengecilkan pori-pori, tapi tetap menjaga kelembapan kulit wajah. Perfect banget? Yup. Karena produk yang ada embel-embel acne care biasanya bikin muka saya kering. Selama saya pake kedua produk ini emang terasa banget beberapa jerawat yang muncul karena hormon, jadi lebih cepat keringnya, dan kulit muka terasa lebih halus. 

Sayangnya setelah sekitar 1 minggu menggunakannya, kulit saya mulai bereaksi negatif dengan munculnya skin rash. Apa ya istilahnya, kayak merah-merah gitu lah. Reaksi ini biasa muncul kalo kulit saya ga cocok sama kosmetik tertentu, biasanya skincare. Karena pertimbangan itu maka saya memutuskan menghentikan pemakaian kedua produk ini. Sayang deh, padahal saya suka banget sama hasilnya. Fyi, kondisi kulit saya normal-oily. Mungkin produk ini lebih cocok buat yang kondisi kulitnya oily banget yah.

Anyway, buat kamu yang punya masalah dengan jerawat tapi kesulitan cari produk acne care yang gak bikin kulit kering, produk ini bisa dijadiin bahan pertimbangan. Kamu bisa membelinya di AEON, Ranch Market, Grand Lucky, Kem Chics, dan Papaya. Produk ini juga bisa didapatkan secara online di Nadeko, Sukamart, Tororo.com, dan Bilna.com. 


Official websitehttp://www.cow-style.co.id/
Facebook: https://www.facebook.com/CowStyleID/
Twitter: https://twitter.com/cowstyleid
 Instagram: @CowstyleID 





Thursday, June 16, 2016

Review: Jesse's Girl Waterproof Liquid Eyeliner in Black

Ada kan ya orang yang matanya udah cakep walaupun ga pake eyeliner. Nah, gue kaga. Gue butuh eyeliner, pake banget. Soalnya mata gue itu sipit, cita-citanya melek. Jadi biar orang notice kalo mata gue itu 'ada' biasanya eyeliner jadi senjata andalan gue. Sebut deh eyeliner model apa aja gue punya. Dari pensil, pensil kajal, pena, sampe gel pun ada.

Nah gue beli eyeliner dari Jesse's Girl ini gara-gara keracunan mak Irene Widya yang bilang kalo eyeliner ini sangat keras kepala dan berpendirian teguh. Agak lebhaay sih kedengerannya, tapi toh gue keracunan juga dan memutuskan untuk beli. Oh ya, sekilas aja cerita tentang merk ini. Jesse's Girl adalah merk kosmetik berasal dari US dan termasuk dalam range drugstore brand. Mereka sendiri sebenernya ada udah sejak lama, gue lupa kapan, tapi yang jelas mereka bukan pemaen baru banget. Selaen dari fakta-fakta itu, gue cuma tau kalo Jesse's Girl itu judul lagunya Rick Springfield. Ketauan angkatan lama.

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

Kemasan eyeliner ini lumayan niat ya, karena dia dikemas dalam kotak mika yang lumayan setrong. Bodinya sendiri berwarna silver dengan permukaan yang agak licin. Mirip kayak pena. Sekilas bentuk eyeliner ini kayak kembar laen bapak-ibu sama pen eyeliner Wardah yang barusan gue review di mari.

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

Aplikator pen-nya bukan seperti ujung spidol, melainkan kuas lancip yang lentur banget. Ujungnya juga lumayan kecil. Tapi kalo dibandingin sih masih lebih lancip aplikator Maybelline Hypersharp dan Koji Dolly Wink. Btw, untuk aplikator model kuas lancip gini, elo harus ekstra hati-hati waktu nutupnya. Karna kalo keseringan melenceng, bisa bikin aplikatornya mekar. Ntar lama-lama bentuknya kayak sapu. Begitulah nasib yang dialami mendiang Hypersharp dan Dollywink gue dulu.

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

Formula eyeliner ini juga enak, sekali coret langsung keluar aja gitu tintanya. Cuma ya, kelemahan eyeliner pen model gini, kalo kuasnya kelamaan kena udara jadi kering, jadi harus bentar-bentar ditutup, kocok, terus apply lagi di mata. No problem for me sih. Aplikatornya yang lancip itu juga gampang banget dan lentur dipake di kelopak mata. Jadi bisa bikin garis yang super kecil.

Sayangnya gue ga terlalu suka sama warnanya. Pigmentasi sih oke, tapi warna itemnya ga terlalu pekat. Ga seitem pen eyeliner Wardah, karena Jesse's Girl ini jatohnya agak-agak item coklat. Ga masalah kalo buat sehari-hari. Tapi kalo kepengen hasil yang super item, kudu ditimpa lagi sama eyeshadow item. Kemudian untuk hasil akhirnya juga agak sedikit glossy, walau ga se-glossy hasil akhir Maybelline Hypergloss.

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

JESSES-GIRL-WATERPROOF-LIQUID-EYELINER-BLACK-ESYBABSY

Nah, untuk daya tahannya ini yang amazing banget. Kalo selama ini gue ribet nyari eyeliner buat kelopak mata gue yang berminyak ini, maka gue agak kesel kenapa ga tau produk ini sejak lama. Eyeliner ini bener-bener keras kepala dan berpendirian teguh. Untuk hari-hari yang biasa gue lalui dalam lingkungan outdoor yang lembap dan panas, dia ga luntur sama sekali, hingga lebih dari 6 jam pemakaian. Malah pernah gue pake lebih dari 12 jam, dan dia sama sekali ga smudge ke bawah mata gue. Emang review eyeliner ini bervariasi, ada yg bilang bleber, ada yg ngga. Tapi at least di gue dia ga beleber ewer-ewer. Dan di akhir hari, pas gue mau hapus pake makeup remover yang strong pun agak susah, harus berkali-kali diusap baru luntur.

Cuma sedikit kelemahannya, kalo elo ngedip pas eyeliner nya belom kering, bakal ada sedikit transfer ke kelopak mata. So, make sure aja eyeliner ini kering sebelom ngedip. Tapi ga lama kok keringnya.

Eyeliner ini dibandrol seharga USD 7 di web aslinya atau di drugstore.com. Tapi di Indonesia harganya jadi sekitar IDR 100-120K di lapak Female Daily. Nama seller-nya Spider sama Mooi. Dengan harga segitu sih gue bilang ga terlalu murah, tapi at least gue ga perlu ngeluarin duit mahal-mahal beli Koji Dolly Wink, eyeliner yang dulu gue klaim sebagai satu-satunya eyeliner waterproof dan smudgeproof di mata gue.

A photo posted by Esy Syamsiah (@esybabsy) on





Saturday, June 11, 2016

Review: Wardah EyeXpert Optimum Hi Black Liner

Gue nulis ini pas lagi bulan puasa, tepatnya pas abis sahur di hari Sabtu. Sabtu anak gue libur sekolahnya, berarti profesi gue sebagai sopir antar jemput juga libur. Jadi gue ada waktu ongkang-ongkang kaki sampe jam 7 pagi nanti. Plus gue juga lagi agak-agak ge-er gimana gitu. Soalnya tadi pas buka blogger page, ternyata page view gue udah di atas 1 juta view. Yaaa walaupun jumlah follower gue cuma segitu-gitu aja, dan ga tau juga yang view blog gue karna emang niat dateng apa nyasar doang ya, atau maybe buat yang jumlah view nya udah jutaan, jumlah segitu ga ada apa-apanya, tapiii tetep aja gue seneng. Ditambah lagi selama 2 tahun gue ngeblog, jumlah post gue semakin berkurang. Dari yang bisa belasan jadi cuma 4 bahkan 2 post doang sebulan. Makanya angka view segitu sempet bikin gue heran.

Ya udah segitu aja ungkapan ke ge-er an gue, mana tau lo pada bosen bacanya, ya ga. Gue lanjut aja ke barang yang mau di-review yaitu Wardah EyeXpert Optimum Hi Black Liner. Panjang ya namanya. Pas awal beli eyeliner ini sempet gue abaikan karna ga suka ama hasilnya, tapi sekarang jadi salah satu produk lokal yang gue demen banget.

wardah-eyexpert-optimum-hi-black-liner-review-esybabsy

Kemasan eyeliner ini warnanya silver, dan langsing. Bentuknya mirip kayak pena atau spidol. Sekilas mengingatkan gue akan eyeliner Jesse's Girl punya gue yang juga sama-sama pen eyeliner. Bahkan kalo ditarok di dalam satu pouch kosmetik, trus gue ngubek-ngubek pouch dalam keadaan kacamata dilepas, gue ga bakal bisa bedain mana yang Wardah, mana yang Jesse's Girl.

Kalo dalam keadaan baru, eyeliner ini dibungkus dalam seal plastik, jadi bisa dijamin keperawanannya. Sayangnya setelah beberapa bulan gue pake, kemasan silver-nya yang keren ini lama-lama agak gompel jadi item-item gitu. Ya ga masalah sih, ga ngepek ke performanya juga, cuma tampilannya emang jadi ga seindah kenangan masa lalu.

wardah-eyexpert-optimum-hi-black-liner-review-esybabsy

wardah-eyexpert-optimum-hi-black-liner-review-esybabsy

Aplikator eyeliner ini kayak spidol. Mengingatkan gue akan aplikator eyeliner Mizzu yang kemasan item. Cumaaa kalo Mizzu kan agak ndut, nah yang ini versi langsingnya. Menurut gue, eyeliner yang aplikatornya bentuk spidol itu rata-rata kaku. Misalnya aja kayak Mizzu tadi atau NYX Skinny Marker. Termasuk juga Wardah ini, tapi kalo dibandingin sama dua eyeliner yang gue sabut barusan, Wardah agak lebih fleksibel. 


wardah-eyexpert-optimum-hi-black-liner-review-esybabsy


wardah-eyexpert-optimum-hi-black-liner-review-esybabsy

wardah-eyexpert-optimum-hi-black-liner-review-esybabsy


Pigmentasi Wardah ini agak bikin gue amazed, karena sekali oles aja gue udah bisa ngedapetin warna hitam yang pekat dan kelam, sekelam suasana kawinan mantan. 

Finishingnya agak mengkilat, bukan matte. Dan garis yang dihasilkan juga ga bisa kecil-kecil amat. Cocok banget buat yang suka eyeliner agak tebel. Terus terang, karna gue biasa pake eyeliner cair dengan model brush lancip, pas pake ini gue agak susah bikin garis yang super tajem.

Nah untuk daya tahannya... gimana ya. Agak bingung gue. Karna waktu awal beli, sempet gue pake siang-siang, bersimbah peluh, dan dia sukses mencair. Hari itu gue jadi mirip The Crow. Gak cuma sekali dua kali kejadiannya. Akhirnya Wardah ini sempet males gue pake. Terus beberapa minggu kemudian gue coba pake lagi, dan you know what? Daya tahannya berubah jadi oke banget, gak beleber ewer-ewer. Padahal muka gue sehari-harinya itu cuma dilapis concealer mata atau  BB Cream, tanpa eye primer, tanpa bedak, dan dipake outdoor selama lebih dari 6 jam. And for another record, I have super oily eyelids and it's super hard for me to find an anti-budge product. Kenapa daya tahannya bisa berubah gue ga tau pasti, gue sih menduga kalo pas pertama beli tintanya itu masih basah banget. Dan lama-lama formulanya jadi agak mengering. Iya ga sih? Hehehe...


A photo posted by Esy Syamsiah (@esybabsy) on
Gue menggunakan Wardah EyeXpert Optimum Hi Black Liner untuk seluruh garis hitam.


Eyeliner Wardah ini gampang banget didapet di konter-konter Wardah, apotik, atau toko kosmetik. Harga persisnya gue lupa, yang jelas kisaran 60-75 ribu perak. Dan untuk sebuah produk dengan harga ga terlalu mahal, hasil yang didapet juga ga mengecewakan kok.






Latest Post

First Impression: Evershine Moringa Series